Chapter 11

979 128 20
                                    

"Rasa cemburu melukai kita dengan belati rasa keraguan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa cemburu melukai kita dengan belati rasa keraguan diri."
— Wristband Anakinn Treerapanyakun







•••







"Siah, kenapa hujannya turun di waktu yang tidak tepat?"

Venice pun membiarkan air hujan membasahi tubuhnya. Lalu ia segera menaiki motornya dengan kecepatan sedang. Rasa nyeri di wajah sudah lagi tak terasa menyakitkan di dalam dirinya. Hingga akhirnya ia sampai di mansion mewah milik Kim. Karena dia baru ingat ada janji dengan Wristband di rumah pamannya ini.

"Apa yang terjadi pada wajahmu, Nic? Ibumu akan bersedih melihat ini?" Porschay terlihat khawatir melihat keadaan keponakannya yang basah kuyup dengan luka di wajah tampan itu.

"Aunty Chay, bisakah aku masuk dulu? Cuacanya di luar sangat dingin dan aku tak bisa pulang sekarang"

Porschay pun membawa Venice masuk ke dalam. "Cepat bersihkan dirimu, aku takut kau masuk angin"

Kali ini Kim yang baru saja keluar dari ruang kerjanya pun melihat Venice yang kacau. Bahkan wajah Venice terdapat beberapa luka goresan.

"Kenapa? Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa terluka? Katakan pada Paman?" Tanya Kim pada Venice.

Karena dulu sewaktu Venice masih kecil bila Vegas dan Pete dalam pekerjaan luar kota selalu menyempatkan diri menitipkan Venice pada Kim dan Porschay. Hal itu membuat mereka semakin dekat bahkan Venice menganggap mereka sebagai orang tua keduanya.

Iris mata Venice pun melihat kearah Kim. "Ini hanya luka kecil Paman? Aku harus mandi bila Wristband datang suruh dia menunggu?"

Kim hanya bisa mengerutkan keningnya. "Dasar keras kepala anak dan Ayahnya sama saja?"

"Sudahlah biarkan dia membersihkan dirinya! Lebih baik kita minum teh bersama!" Bujuk Porschay pada Kim yang semakin hari malah semakin cerewet persis seperti yang di katakan Tankhun.

Kali ini Kim hanya bisa patuh dan tersenyum kepada istri kecilnya yang sedang mengandung. "Kau terlihat semakin sexy, Chay?"

"Dasar mesum!"

Sementara itu Venice sibuk menguyur tubuh kekarnya dengan air shower. Bahkan ia terlihat begitu frustasi kali ini. Ia membendung semuanya sendiri membuat otaknya terasa ingin meledak.

Setelah selesai mandi ia memakai bathrobenya dan menganti bajunya lebih casual. Kali ini Venice terlihat tampan dengan kaos putih dan kemeja hitam menutupi bagian luar.

"Siah, apakah lukanya akan membekas?" Gumam Venice sambil menatap wajahnya di kaca besar di hadapannya.

Tak berselang lama Porschay datang dan memberitahu bahwa Wristband sudah menunggu di ruang keluarga. "Nic, Wristband sudah datang?"

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang