Chapter 34

867 102 212
                                    

"Puncak tertinggi dari sebuah penyesalan adalah menyesali apa yang pernah disesali sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Puncak tertinggi dari sebuah penyesalan adalah menyesali apa yang pernah disesali sebelumnya."
- Wristband Anakinn Treerapanyakun










•••










"Ooh.. Bagaimana kau bisa tidak menyapa Unclemu ini?!"

Tankhun baru saja menyapa, dia melihat aura negatif terlihat jelas di sorot mata tajam milik Venice. Awalnya dia kemarin hanya menghadiri upacara memperingati kematian Tuan Gun, kalau bukan Pete yang menyuruhnya datang, maka Tankhun tidak akan menemui ketiga iblis keluarga Minor. Kedua mata mereka saling memandang, tetapi Tankhun memperlihatkan tatapan julidnya. Bahkan Tankhun tidak menyaka pemuda menyeramkan ini lahir dari perut Pete.

"Apakah Nang Minor yang mengundangmu kesini?" Tanya Venice, seketika Tankhun memutar bola matanya malas, ingin sekali Tankhun memukul kepala bocah itu dengan nampan.

Sementara itu, Pete tersenyum manis dan mendekati Venice yang berbincang dengan Tankhun.

"Khun Noo" Sapa Pete ramah.

Hingga akhirnya Tankhun meredakan amarahnya dan bertingkah heboh ketika melihat kesayangannya. Kali ini Venice terjebak di dalam kehebohan Ibu dan pamannya ini, yang terlihat begitu membosankan.

Venice pun undur diri, dia melangkahkan kakinya ke peristirahatan sang kakek, semua orang mulai berkumpul untuk melakukan doa.

"Venice!!" Iris mata pemuda itu melihat kearah Ayah dan Pamannya, sementara itu Ibunya duduk bersimpuh di samping sang Ayah. "Lalukan dengan baik, Nic?" Bahkan Vegas mulai mempercayakan semuanya pada sang anak.

Venice berdoa di hadapan buddha dengan arahkan biksu untuk memberikan persembahan, dia memembakar beberapa uang kedalam pembakaran. Semua orang yang hadir berdoa dengan begitu damai.

Vegas melirik kearah Pete yang duduk bersimpuh di sampingnya sambil berdoa pada sang buddha. Dia baru saja menyadari bahwa Venice belum tahu soal kehamilan Nang Minor. Setelah upacara persembahan berakhir, Pete mengambil air suci di dalam kendi emas.

Jemari tangan Vegas pun menyentuh lembut perut rata milik Pete. Hal itu tak sengaja di lihat oleh Tankhun, seketika dia merasa ada yang di sembunyikan oleh Vegas dan Pete darinya. Seperti biasa, Macau melihat Tankhun yang tak bisa benar dalam beribadah dan kepo dalam segala hal.

"Mau aku ambilkan air suci lagi?" Tutur Pete, bahkan pria cantik itu tersenyum kearah suaminya.

Vegas hanya tersenyum ketika melihat betapa cantiknya Nang Minor hari ini.

"Tidak perlu, karena ini sudah cukup?!" Bisik Vegas, seketika Pete di landa rasa malu karena perlakuan suami tampannya.

"Upacaranya? Akan segera selesai?"

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang