Chapter 42

914 101 326
                                    

"Saya saja belum cukup baik mengenal diri saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya saja belum cukup baik mengenal diri saya. Lantas mengapa orang lain dengan hebat menilai seenaknya!"
— Venice Kornwit Treerapanyakun













•••













Nasib Porschay memanglah sial, diusia kandungannya yang semakin tua. Suaminya sering meninggalkan dirinya sendirian. Seperti hari ini Kim harus pergi ke Ayutthaya. Lagi-lagi pria itu pergi ketika istrinya sedang hamil besar.

Dengan begitu lembut Kim mencium kening Porschay. Bila saja Kim ingin menghindari pekerjaannya, maka dia juga pada Kinn. Karena menyerahkan bebannya pada sang kakak.

"Aku akan kembali lebih cepat?" Tutur Kim, bahkan pria itu mengusap lembut surai kelam sang istri.

"Iya, hati-hati di jalan jangan lupa hubungi Nong bila sudah sampai di Ayutthaya?!"

Kim tersenyum, lalu pria itu memasuki mobil dan meninggalkan perkarangan kediamannya.

Demi apapun Porschay merasa kesal karena dia kesepian?! Sekarang dia tidak memiliki teman untuk di ajak bicara. Mungkin hari-harinya akan terasa membosankan.

Kemudian disaat Porschay memasuki mansion, tiba-tiba terdengar suara motor memasuki gerbang mansionnya. Iris mata Porschay melebar karena terkejut, karena Macau datang berkunjung tanpa di undang. Bahkan kejadian beberapa hari yang lalu masih teringat jelas di otak Porschay.

"Hei, bagaimana kabarmu? Aku harap kau baik-baik saja? Aku dengan Phi Kim sedang pergi ke Ayutthaya hari ini?"

"Masuklah."

Baik, sebaik hati itu Porschay. Bahkan dia membiarkan orang yang memperkosanya memasuki rumahnya.

"Apa kau akan sendirian dirumah?!"

Kali ini Porschay binggung harus menanggapi apa pertanyaan Macau. Bahkan pria itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.

Jemari tangan pria cantik itu pun mengelus lebut perutnya, iris mata Macau tak bisa lepas dari Porschay sedikit pun. Di tambah lagi. Pria cantik itu duduk di birth ball.

"Iya! Jangan melakukan hal yang aneh."

"Mau aku bantu senam?" Tawar Macau pada pria cantik di hadapannya itu.

"Memang kau bisa?!" Porschay tak yakin itu.

"Tentu saja!"

Sialannya pria cantik itu malah menerima uluran tangan Macau. Entah yang bermasalah diantara mereka siapa? Tetapi intinya keduanya melakukan senam.

"Apa Phi pernah mempraktikan senam seperti ini sebelumnya?" Tanya Porchay penasaran.

Macau hanya tersenyum. "Ini pertama kali aku mempraktikan senam seperti ini? Karena dulu aku hanya melihat Hia ku membantu Phi Pete senam, ketika sedang mengandung Venice?"

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang