Chapter 43

928 110 121
                                    

"Hebatnya dia bisa membuat ku tidak tertarik pada siapapun selain dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hebatnya dia bisa membuat ku tidak tertarik pada siapapun selain dia."
- Venice Kornwit Treerapanyakun
















•••















Venice dan Wristband adalah saudara sepupu yang kompak.

Mereka sangat dekat hingga akhirnya pada suatu ketika mereka mulai bermusuhan.

Keduanya sama-sama ambisu dan cukuplah egois.

Angin malam mengalun dengan begitu tenang, Venice menutup matanya dan duduk di kursi taman dekat sungai Chao Phraya. Dia berusaha menenangkan dirinya setelah apa yang telah terjadi.

Tuan muda Minor.

Membuka matanya dan melihat sungai Chao Phraya yang terang berubah menjadi gelap gulita. Dia hanya menikmati kesunyian malam.

Hatinya terasa sakit bila Ibunya yang begitu ia cintai di cemooh dengan begitu rendah.

Venice rela bila dirinya di benci satu dunia. Asalkan jangan pernah membawa nama orang tuanya. Itu sangatlah menyakitkan bagi seorang anak. Bahkan luka hati Venice belumlah kering tapi luka itu malah semakin di perparah oleh mulut para binatang.

Setiap hari Venice berusaha menyembuhkan semua luka di hatinya. Dia berharap segera pulih dari rasa sakit dan mulai coba hal baru lagi. Bahkan dirinya sampai lupa bagaimana cara tertidur dengan nyenyak.

Hingga akhirnya bayangan Sam terpintas dengan jelas di memorinya. Dia sangat merindukan pria cantik itu. Rasa rindunya melebihi apapun di dunia ini. Tetapi dunia terlihat tidak berpihak pada dirinya.

Dia masih saja menatap sendu sungai Chao Phraya. Semuanya terasa kosong bagi dirinya.

"Phi Venice!"

Pemuda tampan itu pun menoleh, diam melihat seorang pria cantik berlari kearahnya, dengan lembut pria cantik itu memeluk tubuh Venice.

"Terasa sangat nyaman?" Ujarnya, dengan lembut Venice mencium bahu pria cantik yang begitu ia rindukan.

"Phi Venice, aku sangat merin-"

"Jangan pergi tinggalkan Phi? Setiap hari Phi terluka karena merindukanmu?"

Pelukan Sam terasa seperti self healing terbaik untuk Venice. "Hiks.. Phi maafkan aku sudah meninggalkanmu?!"

"Hmmm... Maafkan Phi sudah menyakitimu, sayang" Jemari tangan Venice mengusap lembut surai kekasihnya.

Dengan lembut Venice melepaskan pelukan hangatnya. Iris matanya melihat wajah cantik milik Sam yang manis. "Sam cantikku? Kau telah kembali ke pelukan Phi?"

Venice melihat celana Sam yang terlihat begitu pendek. Bahkan paha cantik itu terekspor dengan begitu bebas. Dengan segera Venice melepaskan kemeja kotak-kotaknya dan mengikatnya di pinggang ramping pria cantik itu.

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang