don't forget vote and comment.
______
"Pake aja gue tau lo kedinginan." Ucap cowok itu memberikan hoodienya kepada Claudi. Kini cowok hanya berbalut kaos putih dengan celana hitam panjang, juga tas berwarna hitam dan topi yang berwarna hitam.
Sedangkan Claudi hanya diam tanpa merespon apapun cukup lama, lalu tangannya mengulur menerima hoodie itu. Kemudian netranya menatap cowok itu dan seolah berkata 'gapapa?' dan hanya dibalas oleh anggukkan.
Claudi pun menurut dan memakai hoodie besar itu yang cukup menenggelamkan tubuh Claudi.
Skylar menatap Claudi sebentar kemudian tangannya terangkat merapikan poni Claudi yang berantakan karena anak hujan.
Claudi mematung matanya menatap cowok yang berhadapan dengannya itu, tak sengaja netra mereka beradu keduanya hanya diam.
Tangan Skylar yang masih membenarkan poni Claudi juga ikut berhenti. Tak lama bibir Skylar menampilkan guratan indah, membuat Claudi susah bernafas. Waktu seolah-olah berhenti Claudi merasa dunia hanya miliknya dan orang di hadapannya saja.
Udara dingin terasa tergantikan oleh hangatnya senyuman itu. Sungguh klasik.
Claudi memutuskan kontak mata mereka dan sedikit menjauh dari Skylar.
Begitu pula dengan Skylar. "Kayaknya kita harus cepat pulang," gumam Skylar menatap hujan yang belum reda.
"Lo bener, tapi rumah gue jauh. Gak mungkinkan lo nganterin gue jalan kaki?" balas Claudi menatap Skylar.
"Gue bawa motor..." ucap Skylar menggantungkan ucapan.
"Tapi gue gak bawa mantel" lanjutnya, membuat Claudi sedikit menundukkan kepalanya.
Sebuah tangan merangkul dibahunya. Membuat Claudi menaikkan pandanganya lalu menatap Skylar. Skylar menyeretnya, hingga tidak ada jarak antara keduanya.
"Tetep kayak gini lo kehujanan!" tegas Skylar.
"Lo mau hujan-hujanan atau mau nunggu reda?" tanya Skylar menatap Claudi. Gadis disampingnya hanya diam sembari memainkan ujung Hoodienya.
Sebenarnya Claudi tidak ingin menunggu hujan, apalagi belum terlihat tanda-tanda reda, jika harus memilih naik motor ditambah hujan-hujanan pun ia tak mau karna... sudah cukup waktu pulang sekolah saja.
Kemana lagi ini angkutan umum, diwaktu yang dibutuhkan begini memang selalu saja tidak ada.
"Naik motor." jawab Claudi pelan.
Mendengar jawaban Claudi, Skylar menganggukkan kepalanya.
Lalu mereka berjalan menuju motor vesmet berwarna hitam yang tak jauh dari lokasi mereka.
"Lo gakpapa hujan-hujanan?" tanya Skylar menatap wajah Claudi yang sudah pucat.
"Nggak." jawab Claudi. Skylar memeriksa motornya, bisa jadi ada mantel yang bisa dipake oleh gadis yang mulai seperti mayat hidup itu.
Dan benar saja di jok motornya, ada satu mantel yang bisa digunakan. "Nih pake." suruh Skylar menyerahkan mantel itu.
"Gakpapa?" tanya Claudi merasa tak enak dengan Skylar. Dan hanya dibalas deheman saja dari sang empu.
Dengan senang hati Claudi memakainya. Sungguh cowok peka!.
Motor Skylar melaju menuju rumah Claudi beberapa waktu lalu dan sebentar lagi mereka sampai. Sejujurnya Claudi merasa tak enak hati, bagaimana tidak kakak kelasnya itu sekarang sudah basah kuyup, dan kadang-kadang juga bersin.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Flower Girl
Teen Fiction[ follow sebelum baca ! ] _____ "Soal waktu itu..., gue emang mabuk, tapi gue juga masih sepenuhnya sadar." "Lo gak mau ngebales perasaan sepihak, ini?" Sungguh, Claudi benar-benar tidak tau harus berbicara bagaimana! "Jangan suka sama gue, Kak." ha...