05; Chocolat

82 8 0
                                    

halo🖐️ how ur days? semua baik-baik aja kan? gimana mplsnya? pasti seru! bisa mengenal lingkungan baru dan teman baru!, untuk kedepannya semangat ya belajarnya, aku juga semangat kok nulis, walaupun gak ada yang baca. karena aku yakin cerita aku ini akan rame suatu saat nanti!. jangan lupa vote+komen ya, karena itu semangatku! MAKASIIIHH!.

_____

Hari perlombaan telah tiba, Claudi, Skylar dan Liona perwakilan kelas Vll yang juga mengikuti lomba. Kami bertiga dan juga guru sebagai wali kami, beberapa jam lalu telah sampai di ibukota, tempat diadakannya lomba.

Skylar dapat melihat bagaimana tangan Claudi yang terus bergetar pelan, sang empu juga terlihat menghela nafas berkali-kali. Mungkin hal ini pertama kali baginya.

"Coba lo makan ini, sebelum mulai lomba." ucap Skylar memberikan satu batang coklat yang ia beli di minimarket.

Claudial sedikit ragu menerima tawaran tersebut, "Bawa have fun aja." ucapnya lebih pelan.

"Thanks," Claudi pun menerima coklat tersebut, dan langsung membukanya. Mematahkan batang coklat itu hingga persegi. "Mau?" tawar Claudi pada Skylar.

"Gak suka coklat." tolak Skylar, membuat Claudi mengangguk pelan.

_____

Seluruh kelas di jamkos kan, ibu guru mengatakan ada rapat dadakan. Seorang gadis. Gadis itu berpenampilan seperti anak 4 tahun ,yang sedang terisak dan menggenggam erat pagar diatas rooftop.

Seorang cowok dengan penampilan berantakan yang baru datang, menyerhitkan heran biasanya tidak ada yang ke rooftop hanya dirinya dan temannya. Karena katanya rooftop itu tempat orang malas. Tapi kali ini ada seorang gadis, yang sedang menangis disana.

"Ma, Papa pembohong!" langkah cowok itu terhenti ketika gadis itu membuka suara sendiri.

"Tiga hari setelah kepergian Mama, Papa juga ninggalin Cheryl ma. Papa bilang Papa mau kerja dan Papa juga janji kalo udah pulang nanti mau nemenin Cheryl tiap waktu, main bareng, bacain Cheryl dongeng sebelum tidur, dan banyak lagi kata Papa." lirihnya Cheryl menundukkan kepalanya.

Cowok itu ikut terenyah mendengar ucapan gadis yang membelakanginya itu.

"T-tapi sampai sekarang Papa belum pulang kerjanya." lanjutnya.

"Padahal Cheryl suka banget nungguin Papa pulang,"

"Yang sampai sekarang Cheryl masih nunggu Papa."

"Tapi Mama harus tau, Papa main di belakang Mama, ma. Cheryl liat sendiri Papa lagi ciuman sama seorang wanita, di pojok toilet kafe waktu itu." adu Cheryl pada Mama yang kini menatap langit kelabu yang sedikit menurunkan rintik hujan.

"Tadinya Cheryl seneng banget bisa ketemu Papa t-tapi..."

"Gak harus dengan cara itu jugakan?"

"Papa penghianat ma, Papa pembohong!" maki Cheryl kembali menangis.

"Katanya Papa cinta pertama anak perempuan, kayaknya gak berlaku bagi Cheryl."

"Ma, Cheryl di rumah sendirian, Cheryl kesepian. Cheryl mau nyusul Mama aja ya!" ucap Cheryl terdengar putus asa.

Cheryl sudah duduk di atas pagar, tinggal ia menjatuhkan diri saja.

"Ma, dunia ini terasa berat tanpa Mama sama Papa. Cheryl gak kuat kalo harus berjuang melewati lika-liku kehidupan sendirian."

"Cheryl mau ikut Mama, sampai jumpa kehidupan mengenaskan!" gumam Cheryl menutup matanya, dan menjatuhkan tubuhnya.

Bukannya terjatuh Claudi merasa dirinya di gendong oleh seseorang.

About Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang