36; Est perdu

32 1 3
                                    

"Mau kemana?" tanya Rayhan desis, laki-laki yang tengah duduk di sofa, sembari mendengarkan ceramah di TV menatap Claudi tak suka.

Claudi tak melihat raut wajah kakaknya, ia fokus memakai kaos kaki. "Keluar sebentar."

"Sama partner zina?"

Gotcha!!!

Ia menatap kakaknya tak suka. "Maksudnya?" delik Claudi.

"Kok, maksudnya? Kan, emang bener dia partner zina,lo."

Hendak mengeluarkan suara, tapi lagi-lagi Rayhan menyela.

"Kalo dia cowok baik, mana mungkin ngajak pacaran?"

Claudi mengatupkan bibirnya.

"Pacaran itu adalah bahagia dalam kemaksiatan."

"Putusin dia Claudi Queensha." Rayhan beranjak.

"Atau jangan pulang ke rumah," tandas laki-laki itu, sebelum melangkahkan kakinya.

Helaan nafas terdengar, "Gue juga gak tau cara mutusin nya, gimana." monolog Claudi.

"Hai," sapa seseorang.

Claudi melototkan matanya, ketika melihat Skylar yang sudah ada di pintu depan. "Sejak kapan udah disana?"

"Baru aja." Dia tersenyum simpul.

Claudi sedikit menegang, ia takut dia mendengar ucapan Rayhan.

"Oo, yaudah. Ayo berangkat!"

Perjalanan diliputi keheningan, Claudi tak tahu kenapa. Tapi cowok itu mendadak tak banyak mengeluarkan suara.

"Kenapa?" tanya Claudi menatap Skylar.

"Lagi sariawan, sakit kalo banyak ngomong." jawab Skylar benar.

"Yang sakit bukan sariawan. Tapi hati gue," batin Skylar.

"Kenapa,emangnya? Ada yang mau di omongin?" tanya Skylar melirik Claudi sekilas.

"Nggak,"
______

Hari ini berjalan dengan sangat baik. Claudi juga merasa jadi orang paling beruntung di dunia.

Mereka banyak mengunjungi tempat, pulang dari Gramedia, lanjut nonton, Gallery art. Dan menjelang malam, mereka sedang di taman hiburan.

Sejujurnya Claudi dibuat bingung.

Tapi ia tetap mau-mau,aja.

"Ni balonnya, lucu." Skylar memberikan balon yang bisa menyala.

Claudi mengembangkan senyumnya lebar. "Makasih." menerima itu.

"Sekarang ayo pulang!" Claudi menarik tangan Skylar.

Cowok itu diam, kembali menarik Claudi. Membuat gadis itu berdiri di tempat semula.

"Kenapa,lagi?" Claudi heran.

"Naik roller coaster, last."

Skylar menatap Roller coaster, yang sedang melaju kencang di atas sana.

"Hum..."

Claudi mengangguk setuju, meski sedikit ragu. "Yaudah, ayo. Tapi abis ini langsung pulang,ya."

Gadis itu menarik tangan Skylar, mendekati wahana roller coaster.

Sekarang mereka tengah duduk di sepasang kursi. Skylar menatap Claudi, gadis itu sudah keringatan padahal belum melaju.

Skylar meraih tangannya, lalu menggenggam hangat. Sebelum berakhir.

Roller coaster mulai melaju, awalnya santai. Lama kelamaan menjadi-jadi.

About Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang