"Woy, jangan ngalangin jalan!""Terserah gue dong, emang ini jalan nenek moyang lo." ketus Tela ketika diam didepan pintu kelas Claudi.
"Lo Jadi adik kelas, songong banget dah."
"Kayak nggak aja lo."
Cowok itu menatap tajam, Tela.
"Lo, berani-beraninya,ngomong gitu sama gue?"
Tela menatap rendah cowok itu, yang berstatus sebagai kakak kelasnya.
"Kenapa? kenapa, gue harus gak berani? emang nya lo siapa?"
Cowok itu terkekeh. "Kayaknya gue kurang terkenal, ya?"
"Kenalin gue, Edgar Fernando anak yang punya sekolahan." mengulurkan tangannya.
Tela menatap kearah tangan cowok itu tanpa minat.
"Oh? gue gak peduli tuh, mau lo anak presiden sekalian."
Edgar tersenyum miring, lalu membisikkan sesuatu. "Gue bisa aja minta Papa, buat cabut beasiswa lo."
Wajah Tela berubah menjadi pucat pasi. Help.
"Lo gak asik kak, bawa-bawa beasiswa gue." balas Tela.
"Ngapain?" Claudi menyerhit ketika melihat mereka berdua.
"Nggak kok, ayo katanya lo mau nganter gue ke perpus." menggandeng tangan Claudi.
"LO MASIH ADA URUSAN SAMA." teriak Edgar.
Claudi heran di buat heran oleh mereka. "Urusan apa?"
"Nggak ada, orang gue juga gak kenal dia." balas Tela seolah-olah tak kenal.
"Pas malem pulang jam berapa?" tanyanya mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Jam depalan."
"Kok gue gak tau?"
"Orang lo lagi buat pulau gede banget."
Plak
"Ngomongnya kecilin dikit dong! gue malu." Tela menggeplak tangan Claudi.
Claudi jadi teringat sesuatu. "Oh iya, ada loker di kafe, deket persimpangan."
Mata Tela membesar menatap Claudi. "Serius?"
"Iya, kalo mau nanti besok, interview."
"Sumpah ya lo, gak bohong?"
"Kapan gue bohong?"
Tela menatap datar Claudi. "Iya, sip sipaling jujur." balasnya diakhiri kekehan.
Membuat Claudi berdecak kesal. "Nginep lagi gak?"
"Kayaknya gak bisa deh, soalnya Papa lembur."
"Gakpapa kan?"
Claudi mengangguk, memaklumi. "Gakpapa."
Setelah sampai di dalam perpustakaan, Tela langsung mencari buku yang akan ia pelajari, begitu juga Claudi. Bedanya buku... novel.
Claudi tipe anak yang tak terlalu peduli pada nilai, kecuali saat lomba. Kala itu ia memang belajar habis-habisan. Mamanya yang memaksa juga Skylar.
"Btw kedua temen lo kemana?"
"Gak tau, tadi disuruh ke kantor."
Tela menganggukkan kepalanya,lalu kembali membaca buku.
Bell pulang terdengar nyaring, membuat setiap kelas memekik senang.
Mereka berbondong-bondong keluar dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Flower Girl
Teen Fiction[ follow sebelum baca ! ] _____ "Soal waktu itu..., gue emang mabuk, tapi gue juga masih sepenuhnya sadar." "Lo gak mau ngebales perasaan sepihak, ini?" Sungguh, Claudi benar-benar tidak tau harus berbicara bagaimana! "Jangan suka sama gue, Kak." ha...