35; le petit nouveau

28 2 0
                                    

"Kenapa, banyak diem?"

Claudi menggeleng pelan. Sudah terhitung lima hari mereka berpacaran. Tapi Claudi tak kunjung membuka suara untuk memutuskan hubungan mereka.

Pada pilihan pertama waktu itu.

Ia menggelengkan kecil, lalu tersenyum tipis. "Nggakpapa, ayo ke Gramed besok."

Skylar mengangguk, cowok itu mengelus kepala Claudi. "Jangan dipikirin terus, soal terornya. Karena gue udah tau pelakunya."

Ia mendongakkan wajahnya. "Siapa?"

"Ada deh, ayo masuk! Bentar lagi bell," ajak Skylar menarik tangan Claudi.

"Kasih tau dong," gumam Claudi.

Skylar tersenyum kecil. "Iya nanti, ya."

"Sekarang, belajar yang bener. Bentar lagi UAS," sambung Skylar.

"Besok free, kita ke Gramed. Oke?"

Claudi mengangguk semangat. "OKE!"

"Ayo sana masuk," suruh Skylar.
_____

Saat istirahat tiba, Claudi kini tengah duduk manis di   kursi perpustakaan.

Dengan tangan yang memegang buku, dan menunggu seseorang.

Ia sedikit tersentak ketika seseorang duduk di sampingnya. Bukan Skylar.

"Hai, sendiri aja nih."

"Sok kenal," batin Claudi, ia kembali fokus membaca buku di depannya.

"Kita pernah ketemu," cowok itu kembali bersuara.

"Lo lupa?"

Claudi menatap cowok disampingnya itu sejenak. "Siapa,ya? Gue lupa, soalnya otak gue di isi sama nama cowok gue."

Tanpa di duga, Claudi bisa mengatakan itu secara spontan.

Cowok itu terkekeh kecil. "Bulol."

"Gue Edgar, rasanya kita pernah kenalan. Tapi gakpapa part dua," sambung cowok itu, Edgar.

Claudi diam, tak mengeluarkan suara.

"Cowok lo pembunuh. Lo harus putusin dia, atau gak...lo juga bakal jadi korbannya." Edgar berbisik.

Setelahnya, cowok itu beranjak dari tempat duduknya.

"Cla---lo?! Ngapain di sini?" tanya Skylar yang baru datang, dengan membawa beberapa buku di tangannya.

"Emangnya, kenapa? Lagi pula ini bukan perpustakaan,lo!"

"Gue pergi,ah. Dadah cantik!" Edgar melambaikan tanganya pada Claudi, yang fokus memperhatikan keduanya.

Tak ada balasan, diam dan tenang.

Edgar melangkahkan kakinya keluar perpustakaan.

"Lo , gakpapa 'kan?" Skylar menatap Claudi.

"Nggak," jawab Claudi.

"Beneran? Dia nyakitin,nggak?"

"Nggak, Kak. Gue oke!"

"Jangan deket-deket, dia. Oke?"

Claudi mengangguk patuh. "Dia anak baru?"

"Hm, baru lahir." Skylar menumpu wajah, dengan kedua tangan. Menikmati wajah kekasihnya.

Decakan keluar dari mulut Claudi, bukan sekedar decakan kesal.

Tapi decakan untuk menutupi rasa salting-nya.

"Serius,ih!"

Cowok itu senyam-senyum sendiri, tanpa menghiraukan Claudi.

Karena kesal, Claudi meniup wajah Skylar.

About Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang