32;Disque flash?

12 2 0
                                    

Vote dulu, tidak berbayar gratis! Terimakasih

_______

Hari ini, Claudi dan keluarganya akan pergi ke Jogja. Kembali.

Karena, pernikahan Bujing yang akan di lakukan lusanya.

Padahal hari ini juga, Skylar mengajaknya kencan. Terpaksa, mereka membatalkannya.

Saat ini, Claudi sedang menuju Jogja. Dengan naik kereta, dia tak sendirian. Ada Laura juga, setelah kejadian malam itu, keduanya jadi lebih dekat.

Keluarga Claudi, mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi.

"Jadi, sebenernya mereka mau apa?" Claudi mengelus pelan, luka goresan ditangannya.

Claudi menatap Laura, "Ini ke-tiga kalinya buat,gue."

"Ini keempat kalinya, buat gue sendiri." Laura memberitahu.

Laura menatap Claudi, "Kenapa yang neror kita samaan?"

"Gue gak tau," Claudi menggelengkan kepalanya.

"Lo...,punya musuh?" Laura bertanya.

"Mana ada, orang gue di sekolahan pendiem, gitu."

"Lo kali."

Laura mengedikkan bahunya ringan, "I don't know, but..., maybe."

"Soalnya, gue udah cantik, kaya raya lagi."

Claudi berdecih pelan, sombong sekali kakak kelasnya itu. "Sombong amat."

Alis Laura menyerhit, "Relitanya emang begitu."

"Bay the way, ini pertama kalinya gue naik kereta."

"Gue gak suka, mending naik mobil."

Laura terus berceloteh apa saja, sedangkan Claudi sudah cape. Sekarang dia hanya jadi pendengar yang baik saja, tanpa membalas celotehan itu.

Sekarang Claudi malah kepikiran kejadian semalam.

Flashback on

Keduanya berbalik, tapi tidak menemukan apa-apa dan tidak ada siapa-siapa. Kecuali mereka berdua.

"Anjir! Ternyata gak ada apa-apa, gue udah ketakutan gini, sampe geter nih tangan." cercos laura.

"Emang, lo mau ada apa?" tanya Claudi datar.

"Ada begal lah, seru pengen liat langs---" jawab Laura semangat.

"Pas ketemu, ngibrit lari." sela Claudi.

Laura mencabikkan bibirnya kesal, "Nggak lah, yakali."

Saat kembali membalikkan tubuh, keduanya refleks menjerit takut dan kaget. Karena, sudah ada orang yang berpakaian serba hitam di depan mereka.

"lari!" seru Claudi.

Laura ikut lari, "Mama! Tolong! Ada malaikat pencabut nyawa!" teriak Laura meminta tolong.

"Itu begal!" gertak Claudi.

"Hah? Apa? Kurang jelas Claudi!"

Claudi tak membalas apapun, kini ia hanya fokus berlari. Agar cepat sampai ke rumahnya.

Berbeda dengan Laura, gadis itu terus berteriak tak jelas saat sedang lari.

Cukup lama mereka lari, bahkan Claudi rasa kakinya sudah keram.

About Flower Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang