Part 10

1.1K 156 1
                                    

Keesokan harinya, Kana jatuh sakit. Dokter pribadi keluarganya, Dokter Steve mengatakan bahwa Kana hanya kelelahan dan stres karena banyak pikiran sehingga ia jadi sakit. Kana hanya butuh istirahat selama 1-2 hari. Dokter Steve sendiri adalah dokter yang sama dengan yang memeriksa Kana 2 tahun lalu saat ia pingsan.

Saat ini, Kana sedang dirawat oleh Lilian di kamarnya. Lilian sesekali mengganti kompres di kening Kana sementara Kana hanya terbaring dengan kondisi lemah.

Inilah yang tidak Kana sukai dari tubuh Kobayashi Kana, dia sangat mudah sakit. Padahal sudah 2 tahun tubuh itu sehat tapi begitu kejadian kemarin terjadi, ia langsung drop seperti ini.

Jika kalian bertanya dimana Hinako dan Soichi, maka jawabannya adalah mereka sedang bekerja. Mereka sebenarnya ingin segera pulang dan melihat keadaan putri mereka tapi keadaan tidak mendukung dengan adanya banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

Hinako bekerja sebagai IT untuk perusahaan-perusahaan besar, termasuk perusahaan orang tua Tamaki, Kyoya, Honey, Mori dan bahkan si kembar. Sedangkan Soichi adalah pemilik perusahaan yang bergerak di bidang kuliner sehingga tidak heran 2 tahun lalu Kana disuruh belajar memasak atau hal lainnya yang berkaitan dengan kuliner untuk meneruskan perusahaan ayahnya.

Saat pagi hari, tubuh Kana masih begitu lemah. Tapi saat siang, ia sudah membaik dan bisa duduk bersandar di kepala ranjangnya sambil menatap laptop di depannya yang menampilkan gambar teman-temannya di Host Club.

Kana meretas setiap CCTV yang ada di sekolah dengan kemampuan IT yang ia dapatkan dari ibunya. Ia hanya diam menatap layar laptopnya yang tengah menampilkan kegiatan anak-anak klub pada sore hari dimana kegiatan klub sedang dilakukan dengan tambahan anggota yaitu Renge yang kini menjabat sebagai manajer.

Kana memantau kegiatan anggota Host Club selama dirinya tidak ada, dan seperti dugaannya, Renge mulai mengubah karakter mereka sesuai keinginannya.

Pertama Honey, dia diminta untuk menjadi karakter yang berwajah manis namun kejam. Lalu Mori diminta menjadi bawahan dari teman masa kecilnya, yaitu Honey.

Si kembar menjadi pemain basket yang cuma peduli dengan dunia mereka sendiri. Haruhi menjadi murid kehormatan yang selalu ditindas. Dan terakhir Tamaki, ia diminta menjadi idola sekolah yang memendam masalah yang rumit di balik wajahnya. Dengan kata lain, pangeran yang kesepian.

Hanya Kyoya yang tidak diminta kepribadiannya berubah oleh Renge, meski ia sebenarnya tidak benar-benar mengenal Kyoya.

Kana melihat itu semua dan menghela nafas. Kepalanya mulai berdenyut sakit. Alarm di atas nakas juga berbunyi, menandakan bahwa sudah waktunya ia minum obat. Bertepatan dengan itu, Lilian mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu sebelum membukanya dengan membawa nampan yang terdapat semangkuk bubur, air putih dan sebutir obat.

"Nona, sudah waktunya anda makan dan minum obat." Ucap Lilian.

"Ya." Ucap Kana sambil menutup laptopnya agar Lilian tidak melihat apa yang ia lakukan.

Kana dalam diam memakan buburnya lalu meminum obatnya.

"Sekarang waktunya anda istirahat. Anda tidak boleh terlalu banyak pikiran." Ucap Lilian.

Kana hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum lemah.

"Arigatou, Lili." Ucap Kana.

Lilian merasa terenyuh melihat Kana yang tersenyum lemah seperti itu. Ia sangat tidak suka saat Kana sakit. Lilian sudah menganggap Kana seperti adiknya sendiri sehingga ia ingin Kana selalu baik-baik saja.

"Nona, anda harus cepat sembuh." Ucap Lilian yang dibalas Kana dengan anggukan kepala.

Lilian kemudian pergi meninggalkan kamar Kana sambil membawa nampan yang terdapat mangkuk bekas bubur serta gelas tadi.

Kana hanya diam menatap punggung Lilian yang menjauh hingga menghilang dibalik pintu yang tertutup. Ia lalu kembali mengambil laptopnya dan menatap kegiatan anggota Host Club dimana mereka saat ini tengah membuat sebuah film berdasarkan kepribadian mereka yang berbeda dari biasanya.

Film itu bahkan dibuat oleh sutradara terkenal yang Renge datangkan langsung dari luar negeri. Semua berjalan lancar hingga saat giliran Honey, Haruhi dan Mori, Honey tidak bisa memainkan perannya dengan baik dan menangis sambil memeluk Haruhi.

Renge tampak marah karena Honey tidak bisa memainkan peran dengan baik.

"Keterlaluan...padahal Honey-senpai benar-benar tidak mau melakukannya." Ucap Kana sambil mencengkram selimutnya dan menatap Renge dengan penuh amarah. "Beraninya dia membuat Honey-senpai yang imut menangis."

Aura gelap menyelimuti dirinya hingga ia akhirnya tersadar sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak boleh marah. Lagipula tidak ada yang bisa kulakukan selain menonton." Ucap Kana lalu menutup laptopnya karena tidak ingin melihat lebih jauh.

Kana membaringkan dirinya di kasur dengan nyaman lalu memejamkan matanya, berniat untuk tidur.

Sementara itu, di tempat anggota Host Club...

Renge membawa Haruhi menemui dua orang yang berwajah sangar.

"Aku meminta bantuan mereka buat penampilan khusus." Ucap Renge.

"Penampilan?"

"Apa maksudmu?"

"Untuk adegan klimaks, kita membutuhkan tokoh jahat! Para anggota klub yang tercerai berai bersatu untuk menghadapi musuh. Menurut catatanku, untuk sementara mereka berasal dari keluarga kaya. Tapi mereka sebenarnya anak dari anggota mafia Jepang. Ini benar-benar cocok buat kalian." Ucap Renge.

"Apa-apaan gadis ini?"

"Siapapun ayahku, itu nggak ada hubungannya denganku!"

"Tunggu dulu, Renge-chan." Ucap Haruhi yang akan menghentikan Renge tapi Renge menarik salah satu dari dua orang yang dibawanya untuk bersiap.

"Kau kira bisa seenaknya memaksa kami? Brengsek!"

Orang yang ditarik Renge pun mendorong Renge hingga mengenai alat-alat yang akan digunakan untuk pembuatan film. Saat alat-alat itu akan jatuh menimpa Renge, Haruhi melindunginya sehingga ialah yang terluka.

"Haruhi-kun, kau tidak apa-apa?" Ucap Renge khawatir.

"Mereka benar. Renge-chan, jika kau hanya menilai seseorang dari penampilannya, maka kau takkan pernah melihat hal yang benar-benar penting." Ucap Haruhi.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan." Ucap Renge.

'Aku sekarang mengerti kenapa Kana-senpai bicara seperti itu. Dia hanya ingin Renge-chan bisa memahami perbedaan antara dunia nyata dan khayalan. Karena dunia nyata dan khayalan itu jelas berbeda.' Pikir Haruhi.

"Lebih baik kita akhiri sekarang, Kyoya-senpai." Ucap Haruhi sambil menoleh menatap Kyoya.

"Baiklah. Lagipula, jika Kana tau dia akan marah." Ucap Kyoya sambil menaikkan kacamatanya.

'Dia sudah terlanjur marah, tau.' Pikir Haruhi.

"Kenapa? Kenapa berhenti? Kita harus meneruskannya!" Ucap Renge.

"Sudah cukup! Jika kau melewati batas lebih dari ini, aku tidak akan memaafkanmu." Ucap Kyoya dengan tatapan tajam dan penuh penekanan.

"Kenapa? Kyoya-sama, harusnya kau bilang tidak usah dipikirkan lalu membelai kepalaku dengan lembut! Padahal kau orang yang baik hati dan penuh kasih sayang...kenapa?" Ucap Renge sambil menangis.

"Karena dia bukan Kyoya." Ucap Tamaki yang muncul dari balik punggung Kyoya.

Renge pun jatuh berlutut sambil menangis. Haruhi yang melihat itu berjongkok di hadapan Renge yang membuat Renge menatapnya.

"Tidak apa-apa, kan? Meski Kyoya-senpai agak berbeda dari yang Renge-chan bayangkan. Tapi, memerhatikan seseorang sedikit demi sedikit untuk lebih mengenalnya juga menyenangkan, bukan?" Ucap Haruhi sambil tersenyum.

Setelah itu, kegiatan klub pun di akhiri. Hasil rekaman sudah Kyoya jual dan mereka mendapatkan tambahan untuk anggaran klub. Seperti biasa, Kyoya sudah memperhitungkan segalanya. Tapi yang tidak ia perhitungkan adalah apa yang akan terjadi setelah ini.

To be continued

The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang