Special Part: Ootori Kyoya

573 66 2
                                    

Kana saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu mansionnya sembari memejamkan matanya. Ia benar-benar merasa mengantuk karena Kyoya yang katanya akan menjemputnya belum juga datang meski sudah 30 menit dirinya menunggu.

Baru saja akan tertidur, Lilian berjalan menghampirinya. Saat sampai di sofa yang sedang diduduki oleh Kana, Lilian berhenti berjalan.

"Nona, Tuan Muda Ootori sudah tiba di depan." Ucap Lilian.

Kana yang mendengar itu mendengus kasar.

'Lama sekali.' Pikir Kana.

"Apa riasanku ada yang rusak?" Ucap Kana.

"Tidak, anda sangat sempurna malam ini." Ucap Lilian sambil tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

Kana memang tampak sangat cantik dan elegan dengan gaun yang ia gunakan. Gaun berwarna navy selutut polos yang memperlihatkan bahu dan leher jenjangnya.

Kana terkekeh melihat respon Lilian. Ia pun bangkit berdiri, mengambil dompetnya dan berjalan keluar mansion.

"Aku akan pulang secepat mungkin supaya kau tidak khawatir." Ucap Kana.

"Saya akan selalu menunggu sampai anda pulang, nona. Selamat bersenang-senang." Ucap Lilian sambil tersenyum.

Kana tersenyum menanggapi itu. Ia kemudian keluar dari mansion dan menemui Kyoya yang sudah menunggunya di depan pintu dengan pakaian formalnya, jas berwarna biru navy yang sengaja ia gunakan agar serasi dengan Kana.

Kyoya tersenyum begitu melihat Kana. Saat Kana sudah tiba di depannya, ia meraih tangan Kana kemudian mengecup punggung tangan gadis itu.

"Kau sangat cantik malam ini." Ucap Kyoya.

"Aku memang cantik." Ucap Kana dengan percaya diri yang membuat Kyoya terkekeh melihat itu.

Kyoya lalu menggenggam tangan Kana dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

"Ayo." Ucap Kyoya.

Kana pun mengikuti langkah Kyoya dan berjalan menuju mobil sport yang sudah terparkir di halaman. Kyoya menunjukkan sikap gentleman-nya dengan membukakan pintu mobil untuk Kana.

Kana pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang sedangkan Kyoya menutup pintu mobil kemudian memutari mobil untuk mencapai kursi pengemudi.

Setelah dirinya duduk dan memakai sabuk pengaman, Kyoya segera mengemudikan mobilnya menuju restoran bintang 5. Itu adalah salah satu restoran milik keluarga Kobayashi dan Kyoya menyewa lantai teratas restoran itu untuk sehari.

Kyoya bahkan dengan berani bicara pada Soichi langsung agar mau menyewakan lantai teratas restoran itu dimana lantai teratas adalah restoran outdoor.

Begitu tiba di atap, Kana langsung memeluk tubuhnya sendiri karena merasakan angin dingin yang berhembus. Kyoya pun melepaskan jas yang dirinya pakai dan menyampirkannya di bahu Kana.

"Sepertinya kau gagal membuatku terpukau." Ucap Kana tapi Kyoya hanya tersenyum menanggapi itu.

"Ini belum semuanya." Ucap Kyoya.

Setelah duduk di kursi yang disediakan, pelayan mengantarkan makanan untuk mereka. Mereka pun makan dalam keheningan. Saat mereka sudah menghabiskan makanan mereka, barulah Kana berbicara.

"Ngomong-ngomong, kudengar kau menyewa lantai ini secara langsung pada ayahku. Kau berani sekali." Ucap Kana.

"Tentu saja harus begitu kalau aku ingin menikahimu." Ucap Kyoya yang membuat Kana terdiam mendengar itu.

Kata 'menikah' tidak pernah ia bayangkan akan terucap dari bibir Kyoya. Kyoya benar-benar ahli dalam berbicara.

Kana hanya tidak tau betapa sulitnya Kyoya menahan perasaan gugup dan takutnya saat menemui Soichi. Baru saja masuk ke ruang kerja Soichi, ia sudah mendapatkan tatapan tajam dan penuh selidik.

Kyoya sangat tau itu adalah tatapan dimana sang ayah tidak akan menyerahkan anak perempuannya dengan mudah. Untunglah dirinya bisa meluluhkan hati Soichi. Caranya sangat mudah, ia hanya perlu membicarakan hal-hal baik tentang Kana sampai Soichi yang awalnya menatap dirinya tajam jadi tersenyum.

"Aku akan terus mengawasimu." Ucap Soichi.

'Ternyata memang tidak mudah.' Pikir Kyoya kala mengingat itu.

Kana menatap Kyoya dalam diam, ia berusaha menebak apa yang Kyoya pikirkan.

"Hei, raja iblis." Ucap Kana yang membuat Kyoya tersadar dari lamunannya. "Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Aku sedang memikirkan dirimu." Ucap Kyoya yang membuat Kana lagi-lagi terdiam.

Entah kenapa, Kana merasa Kyoya sekarang seperti Tamaki yang memiliki mulut sangat manis sampai bisa merayu banyak perempuan.

"Kenapa kau jadi seperti Tamaki-kun?" Ucap Kana.

"Aku hanya seperti ini jika bersamamu." Ucap Kyoya yang membuat Kana terkekeh mendengar itu.

"Aku masih ingat telingamu yang memerah karena aku mencium pipimu." Ucap Kana sambil tersenyum menyeringai.

Kyoya tersentak mendengar itu.

'Bagaimana bisa dia masih mengingatnya?' Pikir Kyoya.

Perhatian mereka kemudian teralihkan saat mendengar suara kembang api. Kembang api itu memang diminta khusus oleh Kyoya sebagai kejutan untuk Kana.

Kana sendiri terdiam melihat itu. Kembang api bagaikan bunga di langit malam yang hanya ada dalam waktu singkat sehingga ia tidak ingin melewatkan pemandangan indah itu.

"Kana." Ucap Kyoya yang membuat Kana menoleh menatapnya.

Kyoya tau-tau saja sudah berdiri di samping Kana dan meraih tangannya. Musik mulai diputar oleh salah satu pelayan disana. Kana yang mengerti segera bangkit berdiri. Ia meletakkan satu tangannya di bahu Kyoya sedangkan satunya lagi bertautan dengan tangan Kyoya. Kyoya sendiri meletakkan satu tangannya lagi di pinggang Kana, merangkul pinggang ramping gadis yang sudah berhasil memikat dirinya.

Mereka berdansa diiringi musik klasik dan ditemani oleh kembang api di langit. Suasana yang sangat romantis hingga mampu membuat setiap perempuan akan merasa iri akan perlakukan yang Kyoya berikan pada Kana.

Saat musik sudah berhenti diputar, mereka berdiri saling berhadapan dengan tatapan yang memuja satu sama lainnya.

"Aku mencintaimu, Kana." Ucap Kyoya sambil menatap lekat Kana dengan ekspresi seriusnya.

"Aku juga, Kyoya-kun. Aku juga mencintaimu." Ucap Kana sambil tersenyum manis.

Kyoya yang tak dapat menahan dirinya lagi langsung mencium Kana. Dimulai dari kening, lalu pipi, hidung, dagu dan terakhir, bibir.

"Kau tau? Kau begitu manis sampai-sampai aku ingin memakanmu saat ini juga." Ucap Kyoya yang membuat Kana terkekeh geli mendengar itu.

"Jika kau melakukan lebih dari ini, kau harus menghadapi kemarahan ayahku." Ucap Kana.

Kyoya kemudian menyatukan keningnya dengan Kana dan memejamkan matanya.

"Aku akan menahan diriku sampai saatnya tiba." Ucap Kyoya lalu menjauhkan wajahnya dengan Kana dan tersenyum jahat. "Lebih baik kau persiapkan dirimu."

Kana terdiam melihat itu, tapi itu hanya berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya ia tersenyum menyeringai.

"Aku akan menantikannya." Ucap Kana.

The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang