Setelah makan, mereka jalan-jalan di departemen store itu. Mereka juga mengunjungi pekan pasar lokal yang tengah diadakan dan melihat berbagai barang yang ada disana.
"Hm, itu mutiara hitam dari Pulau Ishigaki. Barang kualitas tinggi. Apa ada pembelinya di tempat seperti ini?" Ucap Kyoya.
"Kau tau banyak, ya." Ucap Kana.
"Karena aku mendapat pendidikan seperti itu." Ucap Kyoya.
Kana pun menggenggam tangan Kyoya dan menatapnya sambil tersenyum lembut.
"Kuharap kau akan bahagia, Kyoya-kun." Ucap Kana tulus, ia mengetahui bagaimana kehidupan Kyoya dan tekanan yang ia dapatkan dari ayahnya.
Karena itu, ia ingin Kyoya bahagia. Hal yang sama juga berlaku untuk yang lain. Kyoya yang mendengar itu sedikit membelalakkan matanya, perasaannya pada Kana kini kian menguat. Ia yakin ia tidak bisa menghapus perasaannya lagi mau seperti apapun dirinya berusaha. Perasaan itu pasti akan membekas selamanya.
"Aku...sama sekali tidak bisa mengerti dirimu. Dulu kupikir kau menganggapku menyebalkan, tapi entah sejak kapan semua itu berubah." Ucap Kyoya.
Kana hanya tersenyum menanggapi itu lalu menarik tangan Kyoya dengan lembut untuk mengikuti langkahnya.
"Selanjutnya ayo kesana!" Ucap Kana.
"Wah, apa ini karya Komatsu Shoin? Tak kusangka ada disini." Ucap seorang wanita paruh baya saat melihat kerajinan tangan penjual keramik.
"Mata nyonya tajam sekali." Ucap penjual itu sambil tersenyum lebar.
Kyoya menajamkan pandangannya melihat itu. Tatapannya tertuju pada mangkuk kecil yang dikatakan sebagai karya Komatsu Shoin.
"Ada apa, Kyoya-kun?" Ucap Kana.
"Ya, karya Komatsu Shoin memang punya warna yang bagus. Sebenarnya, ini bukan tempat yang pantas untuk karya seperti ini. Ini adalah benda berharga yang hanya bisa dimiliki oleh keturunan keluarga Komatsu." Ucap penjual itu.
"Wah..." Ucap wanita itu yang tertarik.
Kyoya pun melepaskan tangan Kana yang menggenggam tangannya dan menghampiri penjual serta wanita paruh baya itu.
"Itu palsu, nyonya." Ucap Kyoya.
"A-Apa katamu? Jangan bercanda, dasar bocah!" Ucap penjual itu gugup.
"Memang benar, teknik warna kebiruan ini mirip dengan karya Shoin, tapi karya yang asli memiliki gradasi yang lebih gelap di badan dasar, sedangkan ini pewarnaannya terlalu rapi." Ucap Kyoya.
"Akan kulaporkan kau karena mengganggu daganganku!" Ucap penjual itu mengancam yang membuat Kana segera menghampiri mereka.
"Kalau begitu, saya akan melaporkan anda terkait penipuan. Anda mengatakan anda menjual karya Komatsu Shoin, padahal nyatanya hanya barang tiruan. Jika barang yang anda jual asli, pasti ada sertifikatnya. Bisakah anda menunjukkannya?" Ucap Kana dengan percaya diri.
"A-Aku meninggalkannya di toko." Ucap penjual itu gugup.
"Ah, kebetulan keluargaku sudah mengenal keluarga Komatsu sejak lama, jadi aku bisa menghubungi mereka sekarang dan memastikan keasliannya. Bagaimana?" Ucap Kyoya yang membuat penjual itu terdiam.
Penjual itu akhirnya ditangkap karena mencoba menipu sedangkan Kana tersenyum puas melihat itu. Wanita paruh baya tadi mengucapkan terima kasih berkali-kali yang hanya Kana dan Kyoya balas dengan senyuman. Saat wanita itu tengah berbicara dengan sekretarisnya, Kana melirik Kyoya sambil tersenyum mengejek.
"Kau bilang kau egois, nyatanya tidak begitu, tuh. Kau menolong wanita itu meski tidak tau dia siapa." Ucap Kana.
"Tidak, aku menolongnya karena aku tau." Ucap Kyoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)
FanfictionKana, seorang gadis yang hidup sederhana bersama keluarga angkatnya tidak menyangka akan kehilangan nyawa karena kecerobohannya sendiri dan harus berpindah dunia. Dunia yang mirip dengan dunianya yang dulu, hanya saja kini ia adalah seorang gadis ko...