Part 40

644 97 2
                                    

Hari berikutnya...

Host Club sedang buka

Kasanoda memberanikan dirinya pergi ke Host Club dimana disana kebanyakan hanya ada tamu perempuan.

"Itu Kasanoda-san dari kelas D, kan?"

"Katanya dia menawarkan diri jadi bawahannya Mori-kun. Jangan-jangan, Kasanoda mau jadi host juga?"

Kasanoda kemudian duduk di sebuah sofa panjang yang kosong.

"A-Aku mau minta Kobayashi-senpai." Ucap Kasanoda yang membuat tamu-tamu lain terkejut.

"Eh?!!!"

"Apa itu?!"

"Kok bisa?"

"Kau mencariku, Kasanoda-kun?" Ucap Kana yang menghampiri meja tempat Kasanoda berada sambil membawa sepiring cookies dan cangkir teh beserta tekonya. "Hari ini kau jadi tamu, ya?"

"I-Iya." Ucap Kasanoda.

Kana pun duduk di sebelah Kasanoda dan menyiapkan teh untuknya sedangkan cookies ia letakkan di hadapan Kasanoda.

Kasanoda hanya diam menatap Kana yang menurutnya sangat cantik. Rambut Kana yang tersanggul membuat Kasanoda tak bisa melepaskan tatapannya dari leher jenjang Kana yang begitu putih dan mulus. Ia segera menggelengkan kepalanya agar tidak berpikiran kotor.

"Mau teh? Ini tidak terlalu manis, karena kau sepertinya tidak begitu menyukai makanan manis." Ucap Kana.

"Iya, aku memang tidak begitu suka makanan manis." Ucap Kasanoda.

Kana pun menganggukkan kepalanya dan menuangkan teh untuk Kasanoda.

'Teh yang dibuat senpai untukku...' Pikir Kasanoda.

"Kalau begitu kau harus mencoba cookies ini, aku juga membuatnya tidak terlalu manis." Ucap Kana sambil menyodorkan cookies pada Kasanoda.

Kasanoda pun mengambil cookies itu dan berusaha tenang meski kakinya sudah gemetaran.

"S-Sepertinya senpai terbiasa seperti ini, ya?" Ucap Kasanoda.

"Tidak, aku biasanya hanya memasak atau membuat kue. Ini pertama kalinya ada yang menginginkanku melayaninya. Lagipula, sepertinya mereka kurang setuju jika aku ikut melayani." Ucap Kana yang tertuju pada Tamaki dan yang lain.

Mereka semua saat ini tengah menatap tajam Kasanoda dari kejauhan.

"Duh, Kyoya-senpai! Cepat buang orang itu dari sini dong!" Ucap Kaoru.

"Kalau dia sudah akrab sama anggotanya, harusnya nggak usah di klub kita lagi, kan?!" Ucap Hikaru.

"Aku juga maunya begitu. Tapi..." Ucap Kyoya sambil menatap Kana yang tidak terlihat keberatan dengan keberadaan Kasanoda disana.

"Tamu-tamu yang lain pada takut tau!" Ucap si kembar tak senang.

"Kalau itu tidak ada masalah. Lihat." Ucap Kyoya yang tertuju pada para tamu yang antusias dengan kedekatan Kana dan Kasanoda.

Kasanoda yang terlihat malu-malu sama sekali tidak menyeramkan bagi mereka.

"Kita tidak bisa menjadikan itu alasan. Harus cukup masuk akal agar bisa diterima." Ucap Kyoya.

"Kasanoda-kun, mau tambah lagi?" Ucap Kana sambil tersenyum.

"Ya, terima kasih." Ucap Kasanoda.

Kana pun menuangkan teh ke cangkir Kasanoda yang sudah kosong.

"Gimana ini? Senpai ngasih senyuman begitu!" Ucap Hikaru.

"Jangan bilang Kana-senpai tertarik pada Bossa Nova?" Ucap Kaoru yang membuat mereka semua langsung berkumpul untuk membahas rencana guna memisahkan Kana dan Kasanoda.

Kana yang menyadari itu melirik ke tempat yang lainnya berada. Ia diam-diam tersenyum menyeringai.

'Kira-kira apa yang akan kalian lakukan?' Pikir Kana.

Mereka pun memulai rencana yang sudah mereka susun. Rencana pertama, Bujukan Honey.

"Ano ne...Kana-chan, bisakah kau buatkan kue untukku? Aku ingin makan kue sorbet." Ucap Honey dengan tatapan memelas yang tidak berpengaruh pada Kana.

"Kita pesan saja ya, karena aku sedang melayani tamu." Ucap Kana yang membuat Honey langsung pundung dan Mori menyemangatinya.

"Tidak bisa begini, beralih ke rencana kedua!" Ucap Tamaki.

Rencana kedua, Kejahilan Si Kembar.

"Hei, hei, Bossa Nova, apa tidak malu berada disini?" Ucap Hikaru.

"Itu benar, kau tidak lihat disini hanya ada tamu perempuan?" Ucap Kaoru.

"Apa kau tidak malu?" Ucap si kembar sambil tersenyum mengejek yang membuat Kasanoda menundukkan kepalanya.

"Memangnya kenapa? Selama ini kita selalu menerima tamu perempuan, sesekali menerima tamu laki-laki tidak masalah, kan?" Ucap Kana yang membuat Kasanoda menatapnya dengan tatapan terharu.

Si kembar pun pergi sambil mendecih karena rencana mereka gagal.

"Gagal, ya. Rencana berikutnya!" Ucap Tamaki.

Rencana ketiga, Kepolosan Haruhi.

"Anu...senpai, apa kau sibuk?" Ucap Haruhi sambil sedikit menunduk karena merasa tidak enak.

"Memangnya ada apa, Haruhi-kun?" Ucap Kana sambil tersenyum manis yang membuat Haruhi tidak bisa berbohong.

Haruhi memang setuju untuk terlibat, tapi ia tidak sanggup berbohong jika Kana sudah menunjukkan senyum semanis itu.

Akhirnya ketiga rencana yang mereka susun gagal.

"Berpikir...berpikir..." Ucap Tamaki yang bergumam sambil menggigit kukunya gelisah.

Kyoya juga tampak gelisah, ia terus memainkan pena di tangannya.

'Lebih baik kuakhiri, ya.' Pikir Kana.

"Anu...senpai, apa aku boleh datang lagi?" Ucap Kasanoda.

"Tidak perlu." Ucap Kana lalu menatap Kasanoda merasa bersalah. "Aku akan sibuk memasak dan membuat kue, jadi aku tidak akan bisa melayani tamu seperti ini lagi. Selain itu..."

Kana mendekatkan dirinya pada Kasanoda kemudian berbisik di telinganya.

"Lebih baik kau melupakan perasaan itu. Karena aku hanya menganggapmu sebagai adik kelasku, tidak lebih dan tidak kurang." Ucap Kana yang membuat Kasanoda terkejut mendengar itu.

Belum juga menyatakan perasaannya, ia sudah ditolak duluan.

"Gomen ne..." Ucap Kana yang merasa bersalah, tapi ia memang tidak memiliki ketertarikan pada Kasanoda.

Kana murni hanya ingin membantu Kasanoda agar bisa akrab dengan para pengikutnya, tidak ada niatan lain. Jika Kana tau Kasanoda akan menyukainya, ia tidak akan pernah mendekatinya.

Dan yang lebih buruk lagi, begitu ia mengetahui perasaan Kasanoda padanya, ia malah memanfaatkannya untuk membuat Tamaki dan yang lain gelisah. Kana merasa dirinya benar-benar jahat.

'Seandainya aku merasa berdebar saat bersamamu, pasti itu akan lebih baik, kan? Sayangnya takdir berkata lain.' Pikir Kana.

"Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu, aku permisi." Ucap Kasanoda sambil bangkit berdiri dan meninggalkan ruang klub dengan kepala tertunduk, terlihat sekali ia sedang patah hati.

'Kuharap kau menemukan cinta sejatimu.' Pikir Kana lalu menatap Tamaki dan yang lain.

Mereka terlihat lega karena Kasanoda sudah pergi.

"Aku akan membuatkan kue seperti yang kau minta, senpai. Tunggu sebentar, ya." Ucap Kana.

"Ya!" Ucap Honey senang.

To be continued

The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang