Saat ini Kana sedang mencari keberadaan Kasanoda. Ternyata ia sedang duduk di dekat kolam dengan seekor burung di tangannya.
"Burung?" Ucap Kana.
"Eh? Senpai sedang apa disini?" Ucap Kasanoda.
Kana pun mendudukkan dirinya di samping Kasanoda.
"Aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Meski mereka sedikit keterlaluan, tapi mereka benar-benar ingin membantumu, Kasanoda-kun." Ucap Kana.
"Jadi senpai tidak ingin aku salah paham, begitu?" Ucap Kasanoda yang diangguki Kana.
"Ngomong-ngomong, kenapa dengan burung itu?" Ucap Kana.
"Dia terluka, terus jatuh disini waktu itu. Kubawa ke dokter, katanya akan segera sembuh." Ucap Kasanoda.
"Kawai~" Ucap Kana sambil mengelus kepala burung itu dengan hati-hati agar tidak menyakitinya.
'Senpai sepertinya sama sekali tidak takut padaku. Perempuan biasanya takut padaku, jadi aku tak pernah bisa bicara seperti ini.' Pikir Kasanoda.
"Bahaya!" Ucap Honey yang tiba-tiba saja muncul dan menendang kaleng cat yang terlempar ke arah Kasanoda dan Kana.
Burung di tangan Kana pun terbang menjauh karena ketakutan.
"K-Kana baik-baik saja?!" Ucap Tamaki panik.
"Ya, aku baik-baik saja." Ucap Kana sambil bangkit berdiri.
"Kau benar-benar tidak apa-apa, senpai?" Ucap Kasanoda.
"Ya. Yang lebih penting..." Ucap Kana sambil melihat ke arah kaleng cat itu dilempar.
"Lepasin, brengsek!"
"Dasar makhluk raksasa!"
"Curang kau, Kasanoda! Bukan cuma menculik tuan muda kami, kau juga memakai orang kuat seperti ini! Dasar penculik busuk! Kembalikan tuan muda kami!"
"Berisik kau, bedebah! Kami ikat nih!" Ucap si kembar lalu mengikat kedua orang pelaku yang melemparkan kaleng cat itu.
"Ada apa ini?" Ucap Kasanoda.
"Begini...merekalah yang mengejarmu, Bossa Nova-kun." Ucap Honey yang membuat Kasanoda terkejut mendengar itu.
"Seperti yang kubilang tadi. Ada yang mengincarmu." Ucap Kana lalu berjalan mendekati dua orang itu. "Jadi, apa dia yang kalian cari?"
Kana menunjuk ke arah pria berambut kuncir kuda tadi yang berjalan menghampiri mereka.
"Tuan muda!"
"Beraninya kalian membuat keributan disini! Aku pergi karena muak dengan orang seperti kalian! Apa kalian belum paham? Sudah, pergi sana!" Ucap pria itu yang membuat kedua orang tadi segera pergi dari sana.
"Tetsuya, kau..." Ucap Kasanoda.
"Mohon maaf tidak cerita pada anda." Ucap pria bernama Tetsuya itu lalu berlutut di hadapan Kasanoda. "Aku Sendo Tetsuya, putra dari mafia Kelompok Sendo cabang Kanto. Sudah lama aku menentang cara kekerasan dari Kelompok Sendo. Dan di hari hujan setahun yang lalu, aku bertengkar hebat dengan ayahku, lalu kabur dari rumah. Aku tak pernah merasa secemas itu sebelumnya. Tak ada tempat tujuan. Semua orang di jalanan hanya lewat di depanku seolah mereka tak melihat. Saat itulah tuan muda...tuan mudalah orang yang ada di pikiranku saat pertama kali melihat anda. Setelah itu, saat aku bergabung dengan Kelompok Kasanoda, anda menerima dengan kelapangan hati. Aku tau, tuan muda lebih sadar diri dan lebih canggung daripada orang lain. Meski begitu, anda lebih hangat daripada orang lain. Bukan hanya aku. Semua anggota tau. Tuan pasti malu, jadi mereka tidak bilang. Aku Sendo Tetsuya, berharap bisa seperti tuan muda, jadi aku putuskan hubungan dengan Sendo Gumi dan mengabdikan diri menjadikan Kelompok Kasanoda sebagai rumah. Tolong, izinkan aku tetap ada di sisi tuan muda mulai sekarang. Ah, iya...ini..."
Tetsuya memberikan payung pada Kasanoda. Payung yang Kasanoda pernah berikan saat dulu Tetsuya kabur dari rumah dan kehujanan.
"Cuacanya kurang cerah, tolong dibawa. Jika pimpinan keempat kami sakit, nanti semua khawatir." Ucap Tetsuya yang membuat Kasanoda tersenyum tipis.
"Kalian ini..." Ucap Kasanoda lalu mengambil payung itu. "A-Akan kupakai."
"Baik." Ucap Tetsuya sambil tersenyum.
"Ceritanya mengharukan sekali!" Ucap si kembar sambil menghapus air mata mereka dengan sapu tangan.
"Dengan begini, tugas kita selesai." Ucap Tamaki.
"Padahal dono nggak ngapa-ngapain, kan?" Ucap si kembar.
"Yang penting semuanya berakhir baik. Ayo kembali dan rayakan." Ucap Kana.
"Yeay! Masakan Kana-chan!" Ucap Honey senang.
Kasanoda sendiri diam menatap Kana yang berjalan menjauh bersama anggota Host Club. Tetsuya yang menyadari ada yang aneh dari tuannya memilih untuk diam.
Di kediaman keluarga Kasanoda, Kasanoda Ritsu sama sekali tidak memakan makan malamnya. Tetsuya yang melihat itu pun menemui para pengikut Kasanoda yang lain.
"Oh, Tetsuya! Bagaimana tuan muda?"
"Apa dia tidak mau makan malam?"
"Ya." Ucap Tetsuya.
"Aduh, kenapa ini? Yang bilang 'tuan muda sudah mengerti dukungan kami' dan yang tadi semangat itu kau, kan?"
Tetsuya hanya mampu menundukkan kepalanya karena memang benar dialah yang mengatakan itu.
"Kita kan mau main tendang kaleng bersama jadi aku minum semua jus itu, sampai jadi rapi begitu."
Para pengikut itu pun menangis.
"Tapi, waktu pulang ke rumah, tuan muda kenapa? Kelihatannya, dia seperti habis membunuh orang."
"Hentikan. Bukan begitu." Ucap Tetsuya yang membuat mereka semua menatapnya. "Aku yakin perasaan kita yang mengikuti tuan muda telah sampai di hatinya. Tapi..."
"Tapi kenapa?"
"Tapi hari ini, mungkin dia pulang karena ada pikiran di sekolah." Ucap Tetsuya.
"Pikiran?"
"Kalau kuingat, waktu itu aku mengintip untuk membawa makan malam tuan muda dan dia tengah mencabuti kelopak bunga dengan menyebutkan 'suka' dan 'cinta'. 'Sudah kuduga, perasaanku pada senpai...'." Ucap Tetsuya.
"J-Jadi intinya..."
"Masalah cinta!"
"Berarti si senpai itu..."
"Ya, aku lihat dia bersama tuan muda di sekolah hari ini. Dia satu-satunya perempuan di klub itu." Ucap Tetsuya.
Sedangkan Kasanoda yang berada di kamarnya, wajahnya selalu memerah tiap mengingat senyuman manis yang Kana berikan.
"Aku sama sekali tidak bisa melupakan senyum manis itu." Ucap Kasanoda.
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/318572660-288-k872041.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)
FanfictionKana, seorang gadis yang hidup sederhana bersama keluarga angkatnya tidak menyangka akan kehilangan nyawa karena kecerobohannya sendiri dan harus berpindah dunia. Dunia yang mirip dengan dunianya yang dulu, hanya saja kini ia adalah seorang gadis ko...