Part 38

686 98 2
                                    

Mereka pun mulai membahas perbedaan antara Mori dan Kasanoda.

"Mungkin banyak perbedaan antara kau dan Mori-senpai, tapi ada satu hal yang pasti tidak kau miliki. Yaitu benda kesayangan!" Ucap Tamaki yang membuat Kasanoda terkejut mendengar itu.

"Benda kesayangan?" Ucap Kasanoda.

"Biarkan aku perkenalkan, ini benda kesayangannya, 'Mitsukuni-kun'." Ucap Tamaki sedangkan Mitsukuni tersenyum lebar. "Memang Mori-senpai itu sangar, dan terasa dingin kalau pertama melihatnya. Tapi bagaimana kalau kita taruh 'Mitsukuni-kun' ini di atas pundaknya? Mirip sekali beruang teddy yang sangat digemari. Terlebih, benda ini juga menghidupkan karakter Mori-senpai yang pelit bicara. Bahkan tanpa bicara pun, dengan membawa Honey-senpai orang-orang tau sendiri tentang toleransi yang Mori-senpai miliki, dan itu akan memberikan kesan positif padanya sebagai pria yang baik dan tenang. Itulah rencananya. Bisa dibilang pesona Mori-senpai akan muncul saat Honey-senpai ada disana."

"Jadi begitu." Ucap si kembar dan Haruhi mengerti sedangkan Mori tercengang sampai mulutnya terbuka lebar.

Kana pun mendorong dagu Mori ke atas agar mulutnya kembali tertutup, ia khawatir mulut Mori akan dimasuki lalat jika lama dibiarkan terbuka seperti itu.

"Tapi Mitsukuni-kun sudah dikontrak untuk waktu yang lama dengan Mori-senpai, jadi kau tidak bisa meminjamnya." Ucap Tamaki.

"Kana-chan..." Ucap Honey yang akan menangis, membuat Kana segera mengelus kepala Honey untuk menenangkannya.

"Tamaki-kun, jangan menggunakan bahasa yang aneh." Ucap Kana.

"Ah, maaf. Aku tidak bermaksud begitu. Kalau begitu, kita ubah gaya yankee-nya saja." Ucap Tamaki lalu menjentikkan jarinya. "Hitachiin bersaudara."

"Siap!" Ucap si kembar kompak.

"Berikan perubahan citra pada gaya orang ini." Ucap Tamaki.

"Laksanakan!" Ucap si kembar lalu melompat ke arah Kasanoda.

Mereka pun mengubah gaya berpakaian Kasanoda. Gaya yang pastinya membuat Kasanoda merasa malu.

Hari berikutnya...

"Morinozuka no aniki, ohayou gozaimasu." Ucap Kasanoda sambil sedikit membungkuk di hadapan Mori dan Honey.

"Ohayou, Bossa Nova-kun." Ucap Honey

"Ya, Haninozuka-senpai!" Ucap Kasanoda yang membuat orang-orang sekitar langsung membeku di tempat.

"Ya." Ucap Honey.

"Ohayou, Mori-senpai, Honey-senpai dan Kasanoda-kun." Ucap Kana saat baru tiba di sekolah.

Kana juga tersenyum manis hingga membuat orang-orang di sekitarnya yang membeku menjadi cair kembali. Kasanoda sendiri terdiam mendapatkan senyum manis itu, ini pertama kalinya ia disenyumi oleh seorang gadis.

"Aku ke kelas dulu, ya. Sampai bertemu di klub." Ucap Kana sambil melambaikan tangannya.

'Dia benar-benar baik seperti rumornya.' Pikir Kasanoda.

Rumor yang Kasanoda maksud adalah bahwa dengan melihat senyumannya saja, Kana bisa membuat hari seseorang menjadi cerah. Rumor yang entah muncul dari mana, yang jelas itu sudah tersebar meski orang yang bersangkutan tidak menyadarinya.

Di klub, Kasanoda membahas apa yang terjadi setelah Kana menyapa mereka tadi pagi. Dimana saat itu, pot bunga tiba-tiba saja jatuh dari atas, untungnya Mori bisa menghancurkan pot bunga itu.

"Hah? Mori-senpai diserang orang?" Ucap Tamaki.

"Tidak salah lagi. Aku ada disana. Jelas sekali dia dimusuhi seseorang." Ucap Kasanoda.

"Ah, tidak, tidak." Ucap Hikaru.

"Mori-senpai pasti jadi pilihan terakhir kalau dijadikan musuh." Ucap Kaoru.

Perkataan si kembar pun diangguki Tamaki.

"Kau mana tau soal itu!" Ucap Kasanoda.

"Dibanding Mori-senpai, justru aku berpikir kaulah yang mereka incar, Kasanoda-kun. Apa kau tidak terpikirkan sesuatu?" Ucap Kana.

Kasanoda pun mencoba memikirkan tentang itu tapi ia tidak menemukan jawabannya.

"Yang paling penting, untuk hari ini kita mulai dari Operasi Pencitraan Bossa Nova-kun!" Ucap Tamaki.

"Yes, sir!" Ucap si kembar dan Honey.

"Tunggu dulu, hoe! Apa maksudnya 'untuk hari ini'?! Jangan pura-pura lupa sama yang kemarin! Gara-gara itu, orang-orang malah tambah takut daripada biasanya." Ucap Kasanoda.

"Bossa Nova-kun, semoga kau mengerti. Kami ini benar-benar ada di belakangmu. Yang kemarin itu cuma keisengan si kembar saja. Semoga kau memaafkannya." Ucap Tamaki yang membuat Kasanoda merasa sedikit senang karena ada yang mendukungnya.

"Sumimasen. Mohon bantuannya." Ucap Kasanoda.

"Baiklah, apa ada yang punya ide?" Ucap Tamaki.

"Lebih baik kau tidak terlalu percaya dengan ucapan mereka." Ucap Kana sambil meletakkan sepiring omurice yang ia buat ke hadapan Kasanoda. "Makanlah, kau pasti lapar."

"Ini..." Ucap Kasanoda.

"Aku membuatnya sendiri. Kau perlu makan untuk mengisi tenagamu. Entah apa lagi yang mereka rencanakan nantinya." Ucap Kana.

Kasanoda pun memakan omurice itu. Matanya langsung berbinar saat merasakan enaknya omurice yang Kana buat. Kana sendiri hanya tersenyum tipis melihat itu.

Setelah itu, Kasanoda dipakaikan bando telinga kucing di kepalanya.

"Siluman kucing." Ucap Honey saat melihat itu.

"Aneh, ya? Kata Renge-chan, sekarang ini kuping kucing itu benda kesayangan yang bisa mengubah penampilan sekaligus." Ucap Tamaki.

"Tapi, sudah pasti tidak semua jenis kuping bisa dipakai olehnya untuk menurunkan keseramannya." Ucap Kyoya.

"Dono strateginya kurang." Ucap Hikaru.

"Betul-betul. Kalau mau sekaligus..." Ucap Kaoru.

"Harus semuanya dan bikin dia jadi pelayan berkuping kucing." Ucap si kembar sambil menunjukkan baju pelayan yang mereka bawa.

"Kalian mau mempermainkanku, ya?" Ucap Kasanoda yang kesal.

"Permisi, apa tuan muda ada disini?" Ucap seorang pria berambut panjang yang dikuncir kuda dan memiliki luka di pipinya.

Pria itu begitu terkejut saat melihat Kasanoda yang menggunakan bando kuping kucing. Kasanoda yang terlalu malu pun menghampiri pria itu kemudian memegang kerah bajunya dengan wajah seram.

"M-Maaf, aku tidak bermaksud mengganggu waktu pribadi tuan." Ucap pria itu.

"Siapa yang bilang waktu pribadi? Sialan! Aku tidak mau lagi!" Ucap Kasanoda sambil melemparkan bando kuping kucing yang ia pakai kemudian berlari meninggalkan ruang klub.

Haruhi pun memungut bando kuping kucing itu.

"Apa Casanova-kun benar-benar harus diubah pencitraannya?" Ucap Haruhi.

"Benar juga. Semoga dia cepat menyadarinya." Ucap Honey.

"Ya." Ucap Kana sambil mengambil bando kuping kucing di tangan Haruhi kemudian memakainya. "Semakin cepat dia menyadarinya, semakin baik."

Tamaki yang melihat itu pun jadi bersemangat dan memotret Kana yang menggunakan bando kuping kucing. Si kembar juga tidak mau kalah. Mereka pun memotret beberapa kali dan menyimpan foto itu.

"Bagi denganku ya nanti!" Ucap Honey.

"Aku juga." Ucap Mori.

Si kembar sendiri merangkul bahu Haruhi.

"Kau tenang saja, Haruhi." Ucap Hikaru.

"Kami pasti akan membagikannya." Ucap Kaoru.

Tanpa mereka sadari, Kyoya juga mengambil foto diam-diam dan menyimpannya untuk dirinya sendiri. Kana yang melihat kelakuan mereka hanya bisa tertawa canggung.

To be continued

The Girl From Another World (Ouran High School Host Club x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang