Simplify Our Heartbreak | [1]

87.4K 10.5K 2.7K
                                    

Temu lagiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Temu lagiii. XD





Seneng nggakkk?






Kasih persentase dong nunggu cerita ini seberapa semangattt?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Kasih persentase dong nunggu cerita ini seberapa semangattt?


***

Padahal Davi sudah memilih dress terbaiknya. Cocktail dress dengan potongan off shoulder berwarna hitam selutut dipilihnya. Karena, Heksa bilang, malam ini dia ingin mengajak Davi untuk makan malam dan membicarakan satu hal yang serius.

Sebagai seorang wanita dewasa yang sudah berada dalam ikatan hubungan serius dengan seorang pria,  hal yang normal jika dia mengira malam ini akan mendengar kabar baik tentang status hubungan keduanya bukan?

Mungkin kejutan, ajakan untuk ke jenjang yang lebih serius?

Namun, jika mengetahui keadaannya sekarang setelah apa yang baru saja didengarnya, pasti dia akan ditertawakan oleh waktu berjam-jam yang sudah dia gunakan untuk menyiapkan penampilan terbaiknya malam ini.

Ada waktu lima menit yang dilalui dalam hening, yang terasa amat panjang.  Davi masih duduk di hadapan Heksa sembari menatap berkas-berkas di tangan yang diterimanya dari pria itu sesaat setelah keduanya menghabiskan hidangan utama.

Ada hidangan penutup yang tertinggal di meja, yang menurut penjelasan waitress merupakan menu andalan restoran dan banyak direkomendasikan di jejaring sosial.

Namun, sama sekali tidak membuat Davi tergugah untuk mencicipinya karena Heksa kembali bicara, "Rayan bilang saat itu, dia akan mengembalikan semuanya dalam rentang waktu satu bulan." Pria itu menatap Davi dalam gamang. "Tapi ini sudah hampir empat bulan, terhitung sejak kepergiannya beberapa bulan yang lalu."

Jika biasanya, Davi akan mendapatkan tatapan lembut dan penuh cinta, kini, dari mata itu dia menerima limpahan tatapan iba.

"Mas Rayan ..., nggak ada kabar sama sekali," ujar Davi. Kakak laki-lakinya itu pergi dari rumah bersama istrinya—Reya, tidak lama setelah kepergian Mama. Yang tanpa dia ketahui, ternyata berhasil membawa sertifikat rumah dan outlet 'Sweetness Slice' yang merupakan toko kue milik Mama yang belum kembali beroperasi semenjak kepergiannya.

Simplify Our HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang