[TSDP #4]
Davi pikir, segalanya sudah menjadi buntu. Sampai akhirnya, suatu kondisi memberikan sebuah celah untuk jalan keluar.
Walau benci, dia akan kejar pria itu untuk menjadi pembuka jalannya.
10/08/22 s.d 9/02/23
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lumayan cepet kan sekarang update-nya xD
Makasiii udah disemangatin 🙆🏻♀️ kek orang kurang darah mulu gitu yak tiap hari mesti disemangatin. Wkwkwk.
Mau liat Kama kalau udah agak gedean nggak? Wkwkwk lucuuuu 😭😭😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau api dong yang banyaaaak 🔥🔥🔥🔥🔥
***
Arjune tengah mengotak-atik layar ponselnya, tengah mengirimkan sebuah pesan pada Yuana, memberi kabar bahwa sebentar lagi dia akan bertolak menuju dermaga. Namun teriakan Jena dari kejauhan membuatnya menoleh cepat.
"Arjune! Davi jatuh!" Jena menunjuk ke arah air laut dengan bayangan putih di dalamnya, ada tangan yang melambai ke atas permukaan, muncul sejenak sebelum kembali tenggelam.
Arjune bahkan tidak sempat menaruh kembali ponselnya ke dalam tas, benda itu jatuh begitu saja dan dia sudah tidak lagi peduli.
Alura yang tengah menggendong Kama ikut panik, wajahnya syok sambil menatap Jena. Sementata buddy diver yang hendak mencemplungkan diri ke laut segera ditahan oleh Jena kuat-kuat, Jena hanya memberi jalan pada Arjune.
Arjune melompat, bahkan tanpa melalui tangga, tanpa pelindung apa pun di tubuhnya. Dia memiliki sertifikasi free diving yang didapatkannya saat kuliah, cukup percaya diri. Walaupun untuk menolong orang yang tenggelam tanpa alat bantu apa pun seperti ini cukup berisiko.
Tidak perlu menunggu lama, dia berenang ke arah bayangan putih yang tadi dilihatnya, menemukan Davi dan segera merengkuh tubuhnya, menariknya cepat sampai wajah wanita itu muncul ke permukaan. Beberapa buddy diver sudah berkumpul, menariknya untuk naik ke dive boat dan siap menolongnya, membantunya mengangkat Davi.
Davi berhasil naik, masih dalam gendongan Arjune. Tanpa sadar, Arjune seperti tidak ingin membagi paniknya dengan yang lain. Saat membaringkan Davi di sebuah tandu darurat, dia segera memeriksa napasnya dengan mendekatkan sisi wajahnya ke hidung wanita itu.
