Simplify Our Heartbreak | [39]

50.7K 10.4K 4.6K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii.
Gimana udah pada liburan?






Ini aku udah berada di dunia liburan sampai satu pekan ke depan. Wkwk. Doain masih inget Arjune yaaa.







Tapi jangan lupa tandain typo karena ga pernah sempet ngedit lagi. Huhu







Ini lebih dari 3k words jadi vote dan komennya harus berapi-api ya janjiii. Mana apinya manaaaaaaa 🔥🔥🔥🔥🔥

***








Arjune sudah tahu keberadaan Davi, kapan dia pergi, dan apa yang sedang dia lakukan di sana sekarang. Tidak sulit baginya untuk mencari tahu, dia memiliki beberapa orang yang akan melakukan apa saja untuknya dengan sekali jentikkan jari.

Lalu, kenapa sampai saat ini, setelah satu bulan berlalu Arjune belum kunjung bergerak? Mudah saja jika dia ingin menemui Davi, dia bahkan tahu alamat lengkap di mana Davi tinggal sekarang. Namun, ada banyak kekacauan terjadi di sekelilingnya yang tidak mungkin dia abaikan begitu saja hanya demi memenuhi egonya.

Walaupun menurut Rui dia adalah orang paling bodoh karena kerap jatuh ke dalam kesalahan yang sama demi mengedepankan ego, kali ini dia akan berusaha tidak melakukannya. Hal pertama yang mungkin harus dia lakukan sekarang adalah menata sebisanya kekacauan yang dia sebabkan; nasib pertemanannya dengan Jena dan Hakim—atau bahkan hal lain—yang belum kunjung membaik, hubungannya dengan Mami, beberapa urusan pekerjaan, dan ... mungkin banyak hal lain.

Arjune sedang berada di balik meja kerjanya, dia melewatkan waktu makan siang di ruangannya bersama beberapa pekerjaan yang tidak kunjung usai. Tangannya baru saja meraih berkas di sudut meja, tapi perhatiannya segera teralih oleh ponsel yang kini menyala.

Nama Rui muncul di layarnya, dan dia tahu apa yang akan dia dengar selanjutnya. "Halo?" Arjune tidak membuat Rui menunggu terlalu lama.

"Keadaan Mami sudah membaik, hari ini sudah bisa pulang dari rumah sakit," ujar Rui. "Aku harap nanti malam kamu punya waktu untuk menemui Mami di rumah. Papi akan tiba pukul delapan malam, jadi usahakan datang sebelumnya."

Seperti biasa, Arjune hanya akan membalasnya dengan gumaman singkat. Setelah itu, dia akan melakukan segala hal yang Rui pinta.

"Arjune?" Rui kembali memastikan.

"Iya. Aku akan datang."

"Bawa makanan kesukaan Mami," pinta Rui lagi. Diam, wanita itu menunggu jawaban Arjune yang tidak kunjung dia dapatkan. "Aku tahu kamu bertahan di tempat kamu sekarang hanya karena ... agar segalanya tidak berubah menjadi lebih memburuk, terutama kondisi Mami. Tapi, Arjune ... tolong lakukan segalanya dengan tulus."

Simplify Our HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang