[TSDP #4]
Davi pikir, segalanya sudah menjadi buntu. Sampai akhirnya, suatu kondisi memberikan sebuah celah untuk jalan keluar.
Walau benci, dia akan kejar pria itu untuk menjadi pembuka jalannya.
10/08/22 s.d 9/02/23
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumus Arjune tuh gini: Clingy > Davinya cuek > Cari masalah > bikin Davi bete > Maksa > Dapet.
Tokseeek sekali emang orang ini :( pantesan banyak yang gedeg wkwk
Ini 3500 kata. Kenyaaang banget ngga tuh. Keterlaluan kalau votenya nggak kenceng sama komennya nggak berapi-api.
Mana apinya manaaaaa 🔥🔥🔥🔥🔥
***
Favita datang ke unit apartemennya bersama dua orang asisten yang membawakan beberapa gaun yang masih terbungkus plastik. Menyusul seorang wanita lagi, yang langsung menyeretnya ke depan meja rias dan mendadaninya di sana dengan jatah waktu yang Arjune tentukan.
Davi menatap wajahnya di cermin. Wanita bernama Fara, yang sejak tadi terus mengajak mengobrol selama mendandaninya itu baru saja bergumam, "Nice." Wanita itu menjauh dari meja rias dan mulai merapikan koper berisi puluhan alat make-up-nya.
Davi selalu takjub dengan perubahan wajahnya di tangan para MUA yang dibawa oleh Favita. Dalam satu kali duduk, wajahnya berubah menjadi lebih ... menakjubkan? Sesaat dia terdiam, menatap dirinya di cermin. Bertanya, mungkin begini nasib seorang wanita yang akan menjadi pasangan nyata Arjune kelak?
Dia hanya perlu duduk dan menunjuk segala hal yang dia inginkan, tidak perlu dan tidak bisa melakukan segalanya sendiri. Karena selain memperlakukan pasangannya sebagai ratu, Arjune juga memperlakukan pasangannya seperti boneka.
"Ibu bisa memilih beberapa dress yang saya bawa," ujar Favita seraya menunjukkan beberapa gaun yang digantung di stand hanger yang didorong oleh dua asistennya.
Davi pernah melihat adegan ini sebelumnya, di beberapa drama yang dia tonton. Dan dia tidak menyangka akan menjadi salah satu tokoh wanita miskin menyedihkan yang diperlakukan demikian oleh seorang pria kaya raya.
Davi melihat lima gaun putih di sana, semuanya hampir sama, potongan di bagian dadanya terbuka. Namun, dia menemukan satu yang berbeda. Keempat lain memiliki tali di pinggang menyerupai kimono seperti gaun yang dikenakannya terakhir kali—dan itu buruk sekali karena memudahkan Arjune melakukan segalanya.
Bukan terlalu percaya diri, tapi dia hanya jaga-jaga. Jadi, dia memilih satu gaun yang berbeda, gaun berwarna broken white berlengan panjang yang memiliki potongan rendah di dadanya dengan bentuk puff di bahu. "Ini aja ...." Davi meraih gaun itu.
Arjune datang setelah Davi selesai mengganti pakaian. Tidak ada waktu lagi untuk mengganti pilihannya karena setelahnya dia agak menyesal, ternyata gaun yang dia kenakan sekarang memiliki high slit yang menunjukkan hampir setengah pahanya saat dia melangkah. Sementara bagian dadanya yang terbuka bisa dia akali dengan rambut yang dibiarkan terurai.
