❄️One❄️

8.5K 304 14
                                    

"RENZO!" Terdengar suara teriakan disertai ketukan pintu yang brutal dari luar kamar.

KARENZO MALVIN CHARMENDRA, si pemilik kamar tersebut tentu saja terusik. Ia bangkit dari kasur, kemudian melangkah dengan malas menuju pintu dan membuka kuncinya, lalu kembali melangkah ke kasur dan merebahkan tubuhnya lagi.

Mendengar suara kunci yang sudah terbuka si pelaku yang berteriak tadi lantas membuka pintu dan melangkah masuk.

"Lo tuh ya.. udah berapa kali di bilangin jangan pernah kunci pintu, masih aja dikunci! Kalo Lo kenapa-napa didalam kamar, gimana kita mau nolong?!" Omel KAZELO DELVIN CHARMENDRA - sang kembaran.

"Ren!" panggilnya sedikit menyentak, karna tidak mendapat sahutan dari kembarannya itu.

"Ck.. Berisik banget sih lo! Gue kan juga butuh privasi," Renzo menatap sang kembaran dengan malas.

"Gak ada privasi-privasi. Ini demi kebaikan lo, Ren. Lo sadar gak sih sama kondisi lo sendiri? Kalo lo masih tetap kunci pintu, gue bakal pindah tidur disini," Ancamnya.

"Apaan.. Gak ada, gak ada! Lo punya kamar sendiri, ngapain tidur disini?" Renzo langsung mendudukkan diri, tatapannya berubah tajam.

"Temanin lo lah. Kalo Lo tetap mau kunci pintu, boleh.. asal gue tidur disini,"

"Iya iya, gue gak bakal kunci pintu lagi. Jadi lo gak perlu tidur disini, okey?!"

"Kenapa sih lo gak mau banget gue tidur disini, waktu kecil aja kita tidur bareng. Kenapa sekarang gak mau?" Tanya Zelo heran.

"Kita bukan anak kecil lagi, Zelo. Harus belajar mandiri, apalagi kita kan cowok,"

"Tapi kita 'kan kembar,"

"Ya emang kenapa kalo kembar? Gak boleh mandiri gitu?"

"Boleh tapi lo tetap harus ada di dekat gue. Gak boleh jauh-jauh!"

"Gak jauh. Kamar kita 'kan sebelahan. Lupa?" Renzo merotasikan bola mata nya jengah.

Sedangkan Zelo hanya bisa tersenyum tipis. 'yang gue maksud itu, lo gak boleh tinggalin gue, Ren. Lo gak boleh pergi. Lo harus selalu ada disisi gue.' Batinnya.

"Udah sono keluar, mandi atau seenggaknya cuci muka, gosok gigi dulu, baru nyamperin orang. Jorok banget!" Renzo menatap jijik sang kembaran. Rambut Zelo acak-acakan dengan wajah bantal ditambah ada bekas iler disudut bibir nya. Untung ganteng :)

Kebiasaan Zelo ketika bangun tidur pasti langsung berkunjung ke kamar Renzo, bukan ke kamar mandi dulu untuk sekedar mencuci wajah. Bukan tanpa alasan, ia melakukan hal itu karena selalu khawatir dengan kembarannya.

"Udah bangun?" Tanya seseorang yang baru saja ikut bergabung di kamar itu.

"Pertanyaan yang gak harus di jawab." Lagi-lagi Renzo merotasikan bola matanya malas.

DARZENO ARTARA CHARMENDRA- Abang si kembar itu tersenyum mendengar jawaban sang adik, lalu mendudukkan diri ditepi kasur. "Udah sholat?" Tanyanya lagi dengan lembut.

"Udah. Emang nya si Zelo, cuci muka aja belum tuh dia, jorok!" Ujar Renzo menunjuk menggunakan dagunya ke arah sang kembaran sembari bergidik.

"Sana mandi, Ze! Terus sholat, abis itu ke bawah!" Perintah Darzen pada Zelo.

"Iya, tapi marahin dulu si Renzo, bang. Masa tadi dia kunci pintu kamar lagi," Adu Zelo.

"Bener, Ren?" Darzen menatap serius sang adik.

"Iya, tapi nanti enggak lagi kok, bang, tenang aja. Udah sana kalian kebawah. Ntar gue nyusul." Usir Renzo mengalihkan pembicaraan. Ia takut Abang nya itu ikut mengomel.

KARENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang