❄️Five❄️

2.6K 167 12
                                    

Waktu istirahat mereka gunakan untuk mencari keberadaan Zalio di seluruh penjuru sekolah yang sangat luas. Zelo melarang Renzo untuk ikut mencari karna takut asma Renzo akan kambuh. Tapi Renzo tetap bersikeras untuk ikut. Dan benar saja, yang ditakutkan Zelo itu benar terjadi. Asma Renzo kambuh. Sekarang mereka sedang berada di UKS mengantar Renzo.

"Lo istirahat aja dulu disini! Biar gue sama Farhan dan Abin yang lanjut cari Lio." Titah zelo setelah merebahkan tubuh renzo di atas ranjang UKS dan menyerahkan inhaler. Renzo hanya diam, tidak menyahut.

"Tolong titip kembaran saya sebentar ya, Bu!" Lanjut Zelo beralih pada petugas yang menjaga UKS.

"Iya, aman." balas petugas itu dengan senyuman.

Zelo melangkah keluar menghampiri Abin dan Farhan.

"Gimana Renzo? Gak pa-pa istirahat disini? Kenapa gak pulang aja?" Tanya Abin khawatir dengan sahabat nya itu.

"Iya mending pulang aja, ntar gue izinin ke guru. Tapi Renzo aja, Lo tetap disini gak usah ikut pulang!" Farhan ikut menambahkan.

"Mana mau Renzo pulang, apalagi Lio belum ketemu. Biar aja dia istirahat di UKS dulu, yok kita lanjut cari!" Balas Zelo, kemudian mengajak sahabat-sahabat nya itu untuk lanjut mencari sang adik.

"Kayak nya Zalio gak ada di sekolah deh, Ze. Dari tadi kita udah keliling, tapi gak ketemu-ketemu. Mungkin aja dia bolos. Lo gak coba telpon bokap atau nyokap lo gitu? kali aja Lio ada di mansion," ujar Farhan menghentikan Zelo yang akan melangkah.

"Lo 'kan tau sendiri, bokap sama nyokap gue kalo jam segini gak ada di mansion. Mereka sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing." Balas Zelo.

Bernando sudah pasti berada di perusahaan sedangkan Lusiana berada di restauran. Lusi memiliki bisnis restauran yang ia kelola sendiri.

Karena Nando dan Lusi sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Jadi orang tua nya itu sering ada di mansion saat malam hari saja.

"Iya juga sih. Atau coba tanya ke bang Darzen?" Saran Farhan.

"Bang Darzen di kampus, jadi gak mungkin tau dimana Zalio!"

"Udah yok, kita coba cari Lio di rooftop, kita belum cek kesana kan?!" Ajak Zelo lagi.

Farhan dan Abin menghela napas. Mereka lelah dan lapar, ingin istirahat ke kantin. Tapi tidak mungkin kalau tidak membantu Zelo. Tidak setia kawan itu namanya.

Farhan dan Abin mencoba kuat dan menahan rasa lapar nya. Masih ada istirahat kedua nanti sebagai harapan.

◽◾◽◾


Zalio yang sedang mereka cari ternyata berada di mansion grandpa dan grandma nya. Satu-satunya tempat yang kadang Zalio kunjungi setiap kali sedang terpuruk. Setelah meninggalkan kantin tadi pagi ia langsung memesan taksi, lalu pergi ke mansion itu. Bisa dikatakan ia membolos karena mood nya benar-benar sedang tidak baik.

Terlepas dari perlakuan keluarganya yang tidak adil. Ia masih memiliki grandpa yang selalu ada di pihaknya dan selalu membelanya. Hanya grandpa, karna grandma sama seperti anggota keluarga nya yang lain, lebih menyayangi Renzo.

Tapi itu tidak masalah, bagi Zalio Grandpa saja sudah cukup. Grandpa sangat menyayangi Zalio. Grandpa bahkan sudah pernah mengajak Zalio tinggal bersamanya saja. Tapi Zalio menolak, karna itu akan membuat jarak antara dirinya dan anggota keluarganya bisa semakin menjauh.

"Ayok, grandpa antar pulang! Tidak usah takut! Nanti grandpa yang akan bicara pada papa dan mama mu!" Ujar pria paruh baya yang berdarah campuran Indonesia-Amerika itu, dengan nada tegas. Ini pertama kali nya Zalio membolos jadi ia takut papa nya akan marah.

KARENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang