MakoHaru, Musim Gugur

391 42 13
                                    


[Makoto]

"Haru" Aku memanggil Haru yang sedang bermain game di ponsel nya. Wajah nya terlihat serius, manik biru tua nya menyipit kesal menatap ponsel nya mungkin karena dia lagi melawan musuh yang susah.

"Apa"

"Sekarang sudah musim gugur, kau ada rencana?" Tanya ku lagi kali ini Haru mempause game nya dan menatap ku serius.

"Ada"

Aku terkejut mendengar nya. Tidak ku sangka dia sudah mempunyai rencana, padahal aku ingin mengajak nya kencan selama libur musim gugur ini.

Aku mendesah kecewa, menatap nya yang kini menatap ku balik dengan ekspresi yang sulit untuk ku artikan.

"Beli ikan kembung"

Kali ini aku menatapnya bingung, tidak mengerti dengan apa yang dia katakan.

"Huh?"

Haru menghela nafas nya "aku ingin beli ikan kembung nanti sore, kalau kamu tidak keberatan b-bisa t-temani a-aku?" Kata Haru malu, pipi nya blushing lucu, membuatku ingin menggigitnya.

"Tentu! Tentu! Aku akan menemani mu ke ujung dunia sekalipun aku turuti!!" Jawab ku bersemangat. Siapa yang tidak ingin menemani kekasih tercinta nya jalan? Walau cuman menemani beli ikan kembung kan sama ajh kayak kencan!! Ughh jadi gak sabar dehh nanti sore!!

Aku terdiam mendengar suara tawa Haru yang begitu merdu di telingaku. Jantungku jadi berdebar-debar kan mendengar nya!! Duhh rasa nya ingin lepas baju, lepas celana, lepas boxer terus perkosa dia deh!! Oke. Aku rasa pikiran ku mulai liar deh!

Aku mendekati Haru yang masih tertawa pelan dikasur ku. Duhh udah dong ketawa nya ganteng, jadi gak tahan pingin nyosor nih!!

Aku meniduri tubuh belakang Haru dan memeluk nya dari belakang, membuat Haru memberontak keberatan sambil memukul tangan ku.

"Makoto berat! Bangun dong" Haru masih memberontak kesal di pelukan ku. Aku memegang tangan nya dan meniup tempat paling sensitif buat Haru selain ciuman ditempat terbuka. Curuk leher nya, yaps benar sekali.

"A-ahh" manis banget suara desah nya....aku rasa aku sudah gak tahan deh.

"Haru aku ingin mencium mu boleh?" Haru menganggukkan kepalanya dengan wajah merah. Begitu aku di beri izin, aku langsung mencium nya lembut.

Aku menukar posisi tubuh ku dan tubuh nya, membiarkan dia kali ini berada di atasku, karena aku ingin melihat ekspresi wajah dia yang bersemu dari bawah.

"Mhmm...."

Suara desahan Haru terdengar lagi saat aku menekan kepala nya untuk memperdalam ciuman kami.

Aku mengangkat Haru, menaruh nya dipangkuan ku sambil terus mencium nya lembut.

Haru mengalungkan tangan nya ketika lidah kami bertemu.

Kedua kaki nya mengunci pinggang ku erat.

Aku melepaskan ciuman kami dirasa sudah hampir kehabisan nafas dan menatap Haru yang wajah serta pucuk telinga nya sudah memerah.

"Kamu ingin lagi?" Haru mengangguk pelan, lalu dia memejamkan mata nya menunggu ku untuk kembali mencium nya.

Tapi aku tidak ingin mencium nya, aku ingin yang lain, jadi aku menyuruh nya untuk membuka mulut nya.

"Buka mulut mu Haru"

Haru menurut saja layak nya kucing. Dia membuka mulut nya tidak besar dan tidak juga kecil melainkan sedang.

Aku memasukkan jari telunjuk ku dan menggesek nya diantara lidah membuat Haru hilang kendali.

Sekujur tubuh nya tegang, wajah nya sangat memerah menampilkan ekspresi erotis yang ku suka ini.

Makoto To HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang