[Author]Takeshita Sreet, Tokyo.
Nagisa berlari-lari kecil disekitar toko penjual makanan. Dia menghampiri stan demi stan yang menjual berbagai macam makanan untuk di borong. Kekasih nya, Rei Ryūgazaki hanya menghela nafas pasrah saat melihat Nagisa yang begitu bersemangat membeli berbagai macam makanan.
Dia kerepotan! Melihat belanjaan Nagisa sudah hampir memenuhi kedua tangan nya. Masing-masing dari tangan Rei, memegang hampir 10 paper bag kekasih nya.
Tapi Rei hanya pasrah menjadi babu kekasih nya. Dia tidak bisa berkata tidak bila Nagisa sendiri yang meminta.
Sedangkan disisi lain tempat....
Terlihat Haru sedang mengagumi topeng rubah disalah satu stan disana. Bola mata biru tua nya itu menatap topeng rubah dengan bersina-sinar cerah. Makoto yang menyadari Haru tertarik dengan salah satu topeng rubah, segera mengambil nya dan memakaikan topeng itu diwajah Haru.
Kini wajah Haru terlihat berkali-kali lipat menggemaskan dengan topeng rubah itu. Tubuh nya yang lebih pendek dari Makoto itu harus mendongakkan kepala nya saat ingin menatap wajah tampan Makoto.
Pipi Makoto bersemu kecil saat melihat betapa menggemaskan nya Haru saat ini. Di menggigit bibir nya, mencoba untuk tidak memakan Haru disaat seperti ini.
Haru mengangkat topeng nya, menatap manik hijau itu dengan senang yang membuat Makoto semakin bersemu merah.
"Makoto aku boleh membeli nya?" Ujar Haru meminta izin. Makoto mengangguk, dia juga sama seperti Rei, tidak bisa mengatakan tidak bila kekasih nya sudah meminta sesuatu.
"Makoto terima kasih!! Aku suka ini!! Selain aku suka berenang, ikan mackerel dan topeng ini aku juga suka Makoto" Haru tidak sadar telah mengucap kan kata-kata sakral bagi Makoto. Saking senang nya, ia pun memeluk Makoto mengucapkan terima kasihnya dengan wajah bahagia yang tentu nya Makoto semakin tidak tahan dengan sifat Haru ini.
Makoto mengambil topeng rubah dari wajah Haru, dia menutupi wajah mereka yang sedang berciuman sangat lembut saat ini.
Haru memejamkan mata nya, menikmati setiap sentuhan lembut Makoto. Sedangkan Makoto sendiri tetap menatap wajah Haru tanpa ingin memejamkan mata nya. Dia menikmati ekspresi wajah Haru serta bibir tipis milik Haru.
Setelah Haru hampir kehabisan nafas, Makoto segera menyudahi ciuman mereka. Wajah Haru merona merah saat ini. Dia menatap Makoto dengan canggung padahal ini bukan pertama kali nya mereka berciuman.
Tanpa memperhatikan Haru yang canggung, Makoto menarik tangan nya ke abang penjual topeng rubah untuk membayar.
"Topeng ini berapa paman?"
"20 yen"
"Ini uang nya paman, terima kasih"
"Sama-sama, terima kasih atas kunjungan nya"
Makoto hanya tersenyum menanggapi ucapan paman penjual topeng itu dan menarik Haru ke stan lain nya.
Dia berhenti distan penjual permen kapas. Lalu menoleh ke arah Haru yang menatap nya bingung.
"Kamu mau ini Haru?" Tanya Makoto.
"Eumm...boleh?" Tanya balik Haru dengan ragu-ragu.
Makoto mengangguk "boleh! Kamu mau berapa? 2? 3? 5? apa 10?"
Haru tertawa "aku tidak butuh sebanyak itu! Aku mau 2 saja! Satu untuk ku dan satu untuk Makoto"
Makoto tertegun mendengar Haru tertawa. Entah kenapa jantung nya kini berdetak dengan cepat mendengar tawa manis Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makoto To Haru
Romance"Aku suka musim semi. Karena disitulah aku bertemu denganmu, Haru" Aku, Makoto Tachibana memiliki kekasih yang bernama Haruka Nanase. Pemuda dingin, datar, irit bicara dan tanpa ekspresi ini menjadi hal favorit diriku. Kau tau? Dia begitu imut saa...