W.

53 11 6
                                    

Dua Minggu berlalu, semuanya berjalan seperti biasa. Gosip masih terus berlangsung, bahkan beberapa stasiun tv gencar berspekulasi tentang siapa dan mengapa. Bukan hanya seorang tapi dua artis terlibat dalam gosip itu.

Kemarin, Jackson telah memboyong Ella untuk tinggal di Korea. Sayangnya, ibu Jackson tak bisa ikut karena harus mengurus kafe mereka. Makanya aku sekarang sedang membantu Jackson menata barang-barang.

Beberapa orang yang di sewa Jackson membantu kami dan berpikir bahwa kami adalah keluarga kecil yang bahagia. Aku tak perlu ku jelaskan pada mereka bukan apa yang terjadi?

Aku cukup terkejut dengan apartemen ini, dibanding dengan gedung yang kami tinggali, apartemen ini lebih kecil tapi pemandangannya tak kalah bagus. Kamar Ella bahkan menghadap sungai.

Suga muncul sekitar pukul 6 sore untuk menjemputku. Wajahnya kaget melihat perubahan besar di apartemen itu. Kakinya melangkah melihat dari ruangan ke ruangan lainnya.

"Annyeong." Ucapnya ketika melihatku bermain bersama Ella.

Gadis cilik itu berdiri bingung didalam boxnya menatap Suga. Aku terkekeh yang kemudian malah membuat Ella menangis meminta gendong padaku.

"Jadi kau akan mencuri istriku? Bahkan aku tak kau perbolehkan memegang lengannya?" Suga keki dengan begitu imut mendebat Ella yang terus menempel padaku.

"Sepertinya selain pria itu, Ella juga saingan mu Suga-ssi." Sindir Jackson.

"Aigoo, apa harus kau ikut pulang bersama ku ke sebelah?" Canda Suga.

Ella tak mau lepas dari gendongan ku, bayi itu meletakkan sebelah pipinya di pundak ku. Ayahnya tak mampu melepas kuncian tangan mungilnya dileher ku.

"Sebaiknya, kau jemput dia besok Jackson-ssi." Pintaku tak ingin melepaskan Ella yang nyaman dalam pelukanku.

Suga menatapku iba, memeluk Ella dengan perut besar. Tapi Ella sama sekali tak mau lepas dari ku. Masalah muncul ketika kami harus masuk mobil. Suga mengernyitkan dahi ketika ku dudukkan dulu pantatku di jok kemudian ku naikkan kaki sambil tetap memeluk Ella. Bahkan Jackson terbahak-bahak dengan ide ku.

"Tolong jaga dia Lily-ssi." Jackson seperti tak enak hati.

"Aku sudah merasa akan tidur di sofa." Suga menoleh sesaat kearah Jackson sebelum masuk mobil.

"Jangan lupa tas Ella, oppa."

"Iya istriku." Jawabnya tersenyum kaku.

"Ella apa kau tau jika ahjushi dibelakang kita sedang cemburu?"

"Nugu?"

"Anak kita saja belum lahir, oppa sudah cemburu begitu."

"Bukan cemburu sayang, tapi malam ini bagaimana nasib ku?"

"Nasib oppa bagaimana?"

"Kandungan mu itu sudah enam bulan. Putraku baru kenal ayahnya berapa Minggu terakhir ini. Bagaimana jika dia lupa padaku?" Wajahnya sangat menyebalkan ketika memberi alasan.

Aku tersenyum mengerti maksudnya. Aku cukup kewalahan dua Minggu terakhir ini karena bapak rapper Agust D itu. Tidurku akan terganggu pada tengah malam dan dini hari. Dia selalu beralasan menambah energi dan semangat. Jadinya aku yang kelelahan pagi harinya.

"Sayang, pengacara ku sedang mengurus surat apartemen Ella, kemungkinan tiga hari lagi selesai." Infonya padaku yang sedang mengganti diaper Ella.

"Tak bisa lebih cepat?"

"Pengacaraku baru kembali dari liburan ke Bali."

Ponsel Suga berdering, dia mengangkat benda itu kemudian berlalu dari hadapan kami.

Our Marriage AnthemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang