4.

30 7 0
                                    

Pria tinggi dan tampan melangkah masuk ke dalam mini market. Si kasir yang memperhatikan kami tersihir oleh ketampanan pria yang mendekatiku itu.

"Aigoo bahkan sedang makan mie kau terlihat tetap cantik." Pujinya sambil duduk di sampingku.

"Apa-apaan ini? Pria lain saja memujiku. Suamiku melewatkan banyak hal!" Bisik ku dalam hati lalu kembali makan.

"Mengapa kau bisa sampai disini?" Tanyanya sadar jika aku jauh dari rumah.

"Aku baru pulang dari rumah mertuaku dan aku ingin makan mie instan."

"Kau tak di beri makan atau makanan mereka tak sesuai selera mu?" Tanya dia lagi.

"Jangan sok tau tuan Park."

Sedangkan dilain sisi, Suga masih kebingungan mencari ku ponselku mati. Aku bahkan di sini bersama pria yang tak dia sukai. Dalam hati aku bersorak kegirangan membayangkan wajah datar itu akan makin menahan marah.

Untuk kali pertama dalam hidup pernikahan ku, aku merasa senang di dekat Chanyeol.

"Oppa, mengapa kau datang ke pernikahan Namira? Belum move on atau sedang membandingkan dirimu dengan suaminya?" Tanyaku tanpa kesulitan bicara.

Chanyeol tersenyum kecut. Matanya menerawang lurus ke depan. Seketika aku menyesal telah bertanya dan kepo.

"Aku pernah berpacaran dengan Namira."

"Lalu?"

"Kami bersama cukup lama. Tapi kami tak berhasil. Aku masih miskin dan dia terlahir dalam keluarga yang kaya raya."

"Trus?"

"Aku meninggalkannya tanpa berusaha bertanggung jawab."

Aku benar-benar menoleh terpaku. Otakku langsung mengerti arah tujuan kalimatnya. Sepasang manusia bersama dan tak ada tanggung jawab artinya adalah ada nyawa yang terlantar diantara keduanya.

"Ella adalah putri mu?"

Chanyeol lagi-lagi tersenyum kecil sambil mengangguk tertunduk. Anggukannya begitu lemah, tanda dia tak berdaya.

"Kau sudah tak punya kesempatan jika begitu." Ucapku tanpa beban.

"Aku tau, aku hanya ingin memastikan jika informasinya benar dan ternyata dia mirip dengan ku." Chan menghirup udara sebanyak yang dia butuhkan sambil menengadah kehabisan kata.

"Kau berencana mengatakan jika kau ayah biologis Ella?"

"Haruskan?" matanya memohon dukunganku.

"Jangan merusak tatanan kehidupan orang lain atau kau akan menyesalinya nanti." Cegahku.

"Aku hanya ingin Ella tau jika aku ayahnya."

"Ella tak akan mengerti. Kau juga telah kehilangan kesempatan itu. Asal kau tau, Jackson adalah ayah yang baik bagi Ella."

"Aku bisa melihat itu."

"Emm, aku heran saja melihat mu dan juga Namira. Kau meninggalkan Namira dan Namira meninggalkan Ella untuk suamiku. Lalu kau sekarang muncul dan Namira juga menerima Jackson dan Ella. Ternyata kalian berdua setipe ya?" Sarkas ku membuat Chanyeol terdiam.

"Baiklah, aku sudah kenyang dan harus pulang sekarang." Ku tinggalkan begitu saja pria yang membuatku kesal itu.

Entahlah, ada apa dengan hormon kehamilan ku sekarang. Aku marah dan kesal untuk Ella. Ayah dan ibu kandungnya begitu konyol. Beruntung Ella punya Jackson yang mencintainya dengan tulus.

Aku sudah di dalam kamar dan telah selesai mandi. Terdengar pintu terbuka dan langkah Suga langsung masuk ke dalam kamar. Wajahnya lega, nafasnya terdengar bersyukur.

Our Marriage AnthemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang