16. everyone is hurt

877 124 12
                                    

And if i let you down i'll turn it all around, cause i would never let you go.

.

.

.

Jevie pulang dalam keadaan wajah yang dipenuhi luka goresan. Dalam perjalanan menuju rumahnya tadi, Jevie sempat mengalami kecelakaan ringan, dimana motornya jatuh sebab Jevie yang kehilangan keseimbangan. Beruntungnya jalanan malam itu begitu sepi. Jadi Jevie aman dari polisi dan pengendara lainnya yang mungkin saja melakukan kesalahan yang sama saat melihat motor Jevie berada ditengah-tengah jalan.

"Dari mana lo?" tanya Yuki, yang sudah berdiri didepan pintu masuk.

Jevie menghentikan langkahnya, tubuhnya sempat oleng sebelum Jevie menyeimbangkannya kembali. "Bukan urusan lo!"

"Jevie, lo udah seminggu lebih ini pulang dalam kondisi berantakan. Gue tau ya lo nggak suka minum, tapi kenapa—"

"GUE BILANG BUKAN URUSAN LO!" bentak, membuat Yuki melirik kamar Bunda dan Ayahnya.

"Jev, gue peduli sama lo karena lo adik gue sekarang! Gue mau kita damai dan nggak bahas apapun lagi, gue mau memperbaiki banyak hal yang udah rusak sebelumnya."

"Adik? adik yang lo ajak tidur! Karena kebodohan lo, gue kehilangan cewek yang gue sayang."

"Maksud lo?" tanya Yuki tidak mengerti dengan penuturan Jevie. "Lo selama ini punya pacar?" sambungnya kembali.

Jevie tertawa, yang tawanya tersirat penuh luka. "Gue kehilangan Jia karena kejadian malam itu. Lo tau? Gue kehilangan orang yang udah balikin dunia gue, gue kehilangan cewek yang nggak pernah nyakitin gue kayak lo dulu, gue kehilangan cewek yang sayang banget sama gue, dan itu— itu semua karena lo."

Yuki mengepalkan tangannya kuat, rasanya sangat tidak adil untuk dirinya. Dituduh karena menjadi alasan kandasnya hubungan Jevie bersama Jia, disaat Yuki sama sekali tidak tau apapun mengenai hubungan Jia dan Jevie. Kalaupun malam itu menjadi alasannya, Yuki tidak sepenuhnya salah karena Yuki tidak sadar.

"Lo bikin gue jadi antagonis banget ya, Jev." ucap Yuki menatap tajam Jevie yang kini juga menatapnya. "Lo pikir gue sengaja datang ke lo? Nggak, Jev! Lo bisa tanya sama Tuhan kenapa bawa gue jadi saudara lo." sambung Yuki penuh amarah.

"Gue juga hancur, Jev. Lo bikin hidup gue hancur tapi lo bertindak seakan lo yang paling hancur disini. Lo tuduh gue atas sesuatu yang gue nggak tau dari awal. Lo yang sembunyikan hubungan lo tapi saat hubungan lo berakhir, lo salahin gue diatas ketidaktahuan gue, lo salahin gue yang tidur bareng lo karena mabok, lo salahin gue disaat gue nggak sadar dan lo yang sadar! Lo bikin gue jahat dimata Jia." jelas Yuki menggebu-gebu.

"Lo mau tau apa yang gue bilang ke Jia tentang lo? Hampir semua kata-kata yang keluar dari mulut gue nyakitin Jia, tanpa gue tau kebenarannya. Lo benar-benar brengsek, Jev. Lo bikin pandangan Jia buruk tentang gue. LO BAJINGAN SIALAN." teriak Yuki benar-benar kehilangan kontrol emosinya.

Jevie terdiam, tubuhnya benar-benar terasa sulit untuk sekedar menahan bobotnya sendiri. Rasanya benar-benar sehancur ini kehilangan Jia dalam hidupnya. Sungguh, Jia sudah seperti kompas kehidupan Jevie, menentukan jalan untuk Jevie yang jika Jevie kehilangan kompasnya. Jevie tak akan bisa kembali pulang, Jevie tersesat dalam kegelapan yang tak pernah menunjukkan rumah. Jevie tersesat diantara banyaknya arah.

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang