1. hari ini kenapa?

2.6K 230 12
                                    

I believe that love is about the quiet moments. To love and to be loved in return. Sometimes, that can be quite simple

When i'm with you i feel safe

.

.

.

.

Hubungan merupakan ikatan kuat antara individu satu dengan yang lainnya. Mereka terikat dengan beberapa alasan, seperti ; hubungan keluarga sebab satu darah yang mengalir, hubungan kekasih karena dua manusia berbeda jenis kelamin yang memiliki ketertarikan, hubungan pertemanan karena kewajiban manusia untuk bersosialisasi dan hubungan persahabatan karena rentan waktunya pertemanan yang terjalin cukup lama.

Mereka terikat untuk menjaga perasaan satu sama lainnya. Menyelimuti kekecewaan dengan senyuman, menyelimuti kesedihan dengan kebersamaan dan menyelimuti luka dengan kehadiran. Hal itu terikat dalam sebuah kata hubungan.

Hari ini Jevie mendapatkan kelas pagi, sekitar pukul 9 kelas akan dimulai. Tapi, jam sudah menunjukkan pukul 8, cowok 22 tahun itu justru masih berperang dengan atmosfer menegangkan semenjak Mama mengumumkan pernikahannya.

"Persiapan pernikahan sudah 95% dan tinggal tunggu sebar undangan saja. Rencananya hari ini undangan akan disebar, Mama harap kamu bisa terbuka dengan pernikahan Mama dan Ben." timpal Mama, menyantap nasi gorengnya.

Jevie mengeratkan genggamannya pada sendok. "Kenapa baru ngomong sekarang? Aku bahkan nggak tau kalau selama ini Mama punya pacar." balas Jevie, menatap Mama dengan kilatan kekecewaan.

"Mama kenal Ben sebulan yang lalu, kita memutuskan untuk menikah karena keinginan keduanya. Lagian umur mama dan Ben bukan lagi waktunya pacar-pacaran kayak anak SMA."

"Mama baru aja cerai sama Papa dua bulan yang lalu, kalau Mama nggak lupa."

"Terus?"

"Setidaknya kasih aku nafas lah."

"Case close, Jevie! Pernikahan digelar dua minggu lagi, nanti malam kita makan bareng dengan Ben dan anaknya. Jangan sampai nggak datang." tutup Mama, meninggalkan Jevie yang memerah penuh amarah.

Jevie menatap Mama dengan kilatan emosi, nampak urat-urat lehernya menegang. Bahkan untuk memutuskan keputusan penting ini, Jevie masih tidak memiliki kuasa untuk terlibat. Dari dulu memang kehadirannya begitu tidak berarti didalam keluarga.

.

.

.

Taman kampus terlihat ramai, beberapa kelompok terlihat asik bercengkrama tapi beberapa lainnya sibuk berkutat dengan laptop untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Terlihat beberapa puntung rokok berserakan disamping Jevie. Ntah sudah berapa batang rokok yang sudah cowok itu hisap, Jevie tidak peduli. Otaknya kalut dan Jevie butuh pelampiasan untuk menenangkannya.

"Jev, udah mau sebungkus anjritttttt." omel Haikal menahan tangan Jevie yang ingin menyalakan sebatang rokok baru.

"Selaw, nggak bakal mati juga."

"Stress nih anak, ada masalah apa lau?"

Jevie melirik sekilas Haikal, tak memperdulikan pertanyaan dari Haikal dan memilih melanjutkan menikmati rokok dalam kapitan jari-jarinya.

"Bego, ditanya malah diam. Bisu beneran mampus lo!"

"Bacod tolol."

Nadindra menghela nafas pelan. "Lo berdua ngebacod mulu yaa anjing, ini cewe gue mau kesini ada yang mau nitip dorongan nggak? Doi lagi mampir di es mpo Imah." tanya Nadindra menengahi.

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang