23. malam penuh bincang

988 121 30
                                    

Dear Jiji, grateful i am that you are in my life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dear Jiji, grateful i am that you are in my life. Thankyou always loving me.

.

.

.

Semenjak hubungan Jia dan Jevie kembali lagi, perlahan semuanya ikut membaik juga. Dimulai dari Jevie yang kini sudah bisa berbicara banyak hal dengan keluarga barunya, Jevie sudah berani meminta izin orangtua Jia secara langsung untuk mengajak berkencan, dan tentunya kedua keluarga yang dengan tangan terbuka menyambut baik hubungan Jia dan Jevie. Bukankah ini sebagai lampu hijau untuk Jevie?

Dari semua hal baik yang sudah terjadi setelah Jevie merasakan banyak kesakitan dalam hidupnya, Jevie mengucap syukur bahwa Jia-nya masih tetap bersama Jevie hingga detik ini, dengan senyuman yang begitu cantik saat kekasihnya berbicara santai bersama Tania dan Yuki, tentunya dengan Ben dan Jevie yang hanya menjadi team menyimak.

"Bun, kita tuh beneran harus nonton nct dream bareng deh kayaknya. I mean, Bunda juga udah keracunan sama Jisung 'kan, ayo temani aku nge-fangirl, bund."

"Adek tuh memang gemesin sih, Tan. Tapi kalau Tante tau oknum Lee Jeno, pasti Tante bakalan oleng dari adek." timpal Jia ikut antusias atas obrolan yang tercipta. "Yakin aku." sambungnya percaya diri.

Yuki menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Jeno memang oke lah, tapi tetap pelet Renjun yang paling kuat, bentar lagi juga Bunda oleng ke Renjun. Lihat aja, karena semua akan berakhir ter-Renjun Renjun!" balas Yuki tak mau kalah.

Tania yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas pelan. Perasaan tadi Tania hanya mengatakan bahwa dari tujuh orang yang ditunjukkan Yuki, hanya satu orang yang terlihat tampan dimatanya. Hanya tampan saja, tidak ada niat untuk menjadi fans garis keras mereka.

"Aduh! Bunda pusing deh." keluh Tania. "Padahal mah tetap Lee Min Hoo yang paling ganteng. Udah lah, kalian aja tuh yang suka sama mereka, Bunda mah cuman bilang ganteng doang. Toh yang paling ganteng tetap Jevie Abercio, anak Bunda. Ya nggak, Jia?" jelas Tania, menaik turunkan alisnya saat matanya bertubrukan dengan mata Jia.

Jevie yang lagi-lagi hanya duduk diam mendengarkan menundukkan wajahnya dengan penuh malu. Mama ini! Jevie cukup sadar diri kalau harus disandingkan dengan idol-idol Korea yang mereka bicarakan. Dari segi apapun Jevie sudah kalah, baik materi, ketampanan, dan tentunya bakat. Sudah terlampau jauh.

"To be honest, secara nyatanya memang Jevie yang paling benar. Tapi kalau dikasih pilihan antara Lee Jeno atau Jevie, maybe aku akan pilih Jeno sih."

"Ji- astaga! Tega kamu." kesal Jevie, mengundang gelak tawa dari semua orang yang ada disana.

Tania meredakan tawanya. "Tenang aja, sayang. Tetap kamu pemenangnya, karena Jia nggak akan bisa miliki Lee Jeno secara nyata. Saingan kamu idol kpop bukan anak tetangga Jia." bela Tania.

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang