19. safe

921 140 20
                                    

GUE DARI KEMARIN MENGGILA BANGET SAMA PERFOMANCE MEREKA WOIIII

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GUE DARI KEMARIN MENGGILA BANGET SAMA PERFOMANCE MEREKA WOIIII. LIAT NIH JEJE DAN JIJI BERSAMA DENGAN BUBU WKWK

.

.

.

Setelah ancaman Papa, dan semua yang terjadi dalam hidup Jevie juga akal sehat yang sudah berhasil Jevie tarik kembali semenjak pembicaraan bersama Mama dan Ben. Jevie berhasil mengumpulkan semua bukti-bukti atas kekerasan Papa terhadapnya melalui rekaman CCTV rumah yang berhasil Jevie simpan.

Beberapa kali Jevie mengatur nafasnya saat langkah kakinya sudah menginjakkan rumah yang hampir setahun terakhir ini Jevie kunjungi secara diam-diam. Menarik nafas sekali lagi, Jevie membawa langkahnya memasuki rumah Jia, kemudian menarik segaris senyum saat matanya menangkap Bian disana. Bahkan ini jauh lebih mendebarkan saat Jevie menghubungi Bian melalui telfon dan mengatakan siapa dirinya sebenarnya.

"Siang, om." ucap Jevie, kemudian mencium tangan Bian sebagai bentuk sopan santunnya.

Bian menuntun Jevie. "Duduk, Jevie." titah Bian yang langsung dipatuhi oleh Jevie. "Langsung intinya saja, om ada rapat jam 2 siang ini." sambung Bian.

Jevie melirik arloji ditangan kirinya, melihat jarum jam menunjukkan pukul 12.30 wib. Segera Jevie mengambil flashdisk dalam sakunya kemudian memberikan kepada Bian. Tampak kerutan bingung diwajah Bian.

"Ini semua bukti atas kekerasan yang Papa lakukan terhadap Jevie juga Mama. Tolong bantu Jevie tapi Jevie mohon jangan keluarga om yang terlibat untuk kasus ini."

Bian mengambil flashdisk yang diberikan Jevie lalu menghela nafas pelan. "Kenapa baru sekarang?"

"Karena Jevie tau Papa nggak akan bisa berubah, sampai kapanpun Papa akan tetap menganggap semua yang udah terjadi itu kesalahan Jevie dan Mama." jawab Jevie. "Juga, . . Papa mulai melibatkan seseorang yang Jevie sayang." lirih Jevie.

"Papa kamu mengancam kamu menggunakan Jia?"

Jevie langsung menatap Bian dengan raut wajah terkejut, yang detik selanjutnya Jevie langsung mengalihkan pandangannya dengan kaki yang bergerak gelisah. Apa Bian tau tentang hubungan Jevie dengan Jia kemarin? Apa yang dibicarakan Mama benar adanya? Helaan nafas terdengar, membuat Bian terkekeh renyah mendengarnya.

"Kamu lupa anak siapa yang kamu pacari? Om selalu cari tau apa aja yang terjadi dengan anak om tanpa kamu ketahui. Bahkan om tau, kalau kamu pacaran sama Jia dan sering menginap dirumah ini saat om dan tante nggak dirumah."

Jevie semakin panik, sejujurnya Jevie datang kesini bukan untuk memberitahukan bahwa dirinya pernah menjalin hubungan dengan Jia. Sungguh, Jevie hanya ingin meminta bantuan Bian untuk memenjarakan Papa dan menjauhkannya dari Jia.

"Kamu lupa? Rumah om dikelilingi CCTV dan beberapa kali om menangkap basah kamu dan Jia ciuman— ok untuk itu om nggak akan bicara lebih lanjut, karena sejujurnya om ingin sekali melaporkan kamu atas tindakan pelecehan terhadap Jia."

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang