chapter II

840 36 2
                                    

Sampai akhirnya, Archen menoleh dan mata Natta dan Archen bertemu. (previous)

Natta berjalan menuju meja dan mencari space untuk duduk disebelah Valin, karena hanya Valin yang Natta mau.

"Lama amat si Nat, ngapain aja" tanya Valin.

"Tadi jalannya macet" jawab Natta sambil matanya tak berpaling ke Archen, dan mereka semua hanya menjawab dengan anggukan.

"Eh iya Nat, gue Danil dan ini Bintang" ucap Danil.

"Dia Archen, makhluk aneh yang baru kali ini bisa keluar ke bar" tambah Bintang dan membuka aib si Archen yang jarang ke bar.

"Serius kak" balas Raken.

"Dia berhenti minum ya karena mant..." ucap Valin, belum sempat menyelesaikan ucapannya, mulut Valin kemasukan ayam, siapa lagi kalo bukan perbuatan si Archen.

Karena Valin tau alasan kenapa Archen berperilaku dingin dan jarang ke bar lagi, karena perbuatan mantannya yang mungkin membuat Archen seperti saat ini.

Dan musik pun di perkencang, membuat mereka yang mabuk makin menjadi-jadi. Dari Raken, Bintang, Valin dan akhirnya Karen sampai Danil bergabung untuk menari. Disisi lain Natta berjalan sempoyongan menuju toilet, disini Archen juga ke toilet. Belum sampai masuk ke toilet, Natta mulai ambruk di dekat washtafel (tempat cuci tangan), dengan sigap Archen menangkap tubuh Natta agar kepala nya tidak menatap ke dinding.

"Manis tapi sayang terlalu kaku dan dingin" ucap Natta dengan imut sampai membuat Archen tersenyum dengan sendirinya.

"Hati-hati, lo mabuk" ucap Archen, dan hanya di beri senyuman manis oleh Natta sambil kembali berdiri untuk bersandar ke dinding washtafel.

Saking gemes nya sampai-sampai Archen tidak tahan dan akhirnya membisikkan ke telinga Natta.

"Kalo lo cewek udah gue pacarin" bisik Archen.

"Kak Chen..." ucap Natta yang hanya bisa di dengar oleh telinga Archen.

"Hmm" balas Archen sambil menatap mata Natta yang sayu akibat alkohol.

'cupp' tanpa aba-aba bibir Natta menyambar bibir Archen, awalnya Archen kaget dan tanpa respon sampai akhirnya Natta menguji Archen dengan melumat perlahan bibir Archen dengan setengah kaget Archen membalas lumatan dari Natta, disini Natta melepaskan bibirnya dari bibir Archen karena Natta merasa mual ingin muntah karena terlalu mabuk.

"Kenapa rasanya sangat manis dan lembut" ucap Archen di dalam hatinya.

Disisi lain Valin yang sadar tidak melihat keberadaan Natta dan Archen, akhirnya Valin bicara sama mereka yang asyik menari.

"Hey kalian berhenti deh, Natta sama Archen kok gak ada ya" tanya Valin.

"Itu mereka" jawab Bintang sambil menunjuk ke Archen dan Natta.

"Ayo kita menari lagi" ajak Raken dan menarik tangan Karen, Danil dan Bintang.

Sementara Valin kembali duduk karena merasa capek sambil memakan beberapa camilan yang ada, sampai akhirnya Natta menuju ke Valin dan membuka pembicaraan.

"Lin gue izin pulang duluan ya" ucap Natta.

"Tunggu Nat, biar Archen yang anter soalnya lo terlalu mabuk gue takut lo nyasar lagian Archen gak terlalu mabuk, iya kan Chen" ucap Valin, dan hanya dibalas anggukan oleh Archen mengiyakan.

"Gausah Lin gue bisa sendiri" ucap Natta sambil berdiri dan akhirnya tetap sempoyongan dan akhirnya dengan sigap tangan Archen kembali memapah tubuh Natta.

"Yaudah Lin gue balik duluan, titip temen-temen gue ya" ucap Archen dan hanya di balas anggukan tanda mengiyakan dan serahin ke gue (Valin) mereka.

Dengan hati-hati Archen membopong tubuh Natta menuju mobilnya, dan memasangkan sabuk pengaman ke Natta. Belum pindah posisi Archen yang membenarkan posisi sabuk pengaman Natta, Natta bersuara.

"Kak Chen, katanya lo (homophobic) tapi kenapa tadi lo membalas lumatan dari gue" jelas Natta, sambil menatap mata Archen yang begitu dekat dengannya.

"Gue emang (homophobic) tapi ketika gue kenal lo dan karena sifat yang lo tunjukkan membuat gue yakin ada yang aneh dari diri gue dan apa yang sebenernya gue rasain" jawab Archen panjang lebar dan akhirnya kembali ke pengemudi untuk mengemudikan mobilnya ke asrama Natta.

Disisi lain, di bar yang sama Valin kembali mengurus beberapa bayi beruang yang mabuk, akhirnya Raken dan Karen pulang duluan naik taksi, tersisa Bintang, Danil dan Valin yang menunggu taksi berikutnya dan akhirnya mereka pulang menuju asrama masing-masing.

Tibalah Archen di asrama Natta, dan Archen baru sadar kalo asrama yang mereka tinggali sama dan kebetulannya ruangan mereka berhadapan.

"Mana kartu kamar lo Nat" tanya Archen, Natta hanya menunjuk ke kantong celana dan tak berniat mengambilnya.

Archen pun langsung sergap mengambil kartu kuncinya dan menempelkan ke pintu kamar Natta. Sampai dalam kamar, Archen menidurkan badan Natta ke kasur dan melepas sepatu serta menyelimutkan selimut ke badan Natta.

Sampai akhirnya ia memutuskan keluar dan menuju ruangan miliknya yang terletak diseberang kamar Natta. Sambil membanting tubuhnya ke kasur Archen terus menatap layar hp, dan yang ia tatap adalah mantan Archen.

"Gue hubungin kali ya, gue cuma mastiin apakah orientasi gue salah apa bener" ucap Archen.

Layar hp Archen (Lanee) or mantan -

*Lan ayo ketemu, besok di cafe biasa aja bisa gak? (Archen)

*Ada apa, tiba-tiba (Lanee)

*Gapapa, gue jemput sore pulang ngampus (Archen)

*oke (Lanee)

Akhirnya Archen menaruh ponselnya dan berniat mandi dan segera tidur untuk hari esok.

to be continue...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang