(18+) chapter IX

840 30 1
                                    

Dan mereka akhirnya meninggalkan pekarangan cafe milik kak Joan. (previous)

Disini kak Joan yang menggendong tubuh Lanee, berniat membawa ke ruang tempat Valin biasanya tidur. Setelah meletakkan tubuh Lanee, kak Joan berniat keluar untuk membersihkan tubuhnya tetapi suara Valin yang memanggil namanya.

"Kak Joan" panggil Valin.

"Tumben manggilnya lengkap" ucap kak Joan.

Tiba-tiba Valin memeluk tubuh kak Joan dan berkata.

"Selamat ya kak, terima kasih juga udah jadi kakak yang baik selama mama sama papa pergi dan jadi orang tua pengganti buat aku" ucap Valin.

"Iya gak masalah" jawab kak Joan sambil membalas pelukan Valin.

Kemudian kak Joan menenangkan Valin dan menyuruhnya untuk mandi. Disini Lanee yang ternyata masih bisa mendengar percakapan kakak sama adik itu sampai tak sadar Lanee yang meneteskan air mata. Karena yang Lanee tau Valin itu kuat banget orangnya tanpa ada tekanan. Setelah kak Joan keluar Lanee yang tiba-tiba berdiri menuju Valin dan memeluknya dari belakang.

"Maaf Lin karena udah mendengar percakapan kalian" ucap Lanee.

"Bolehkah aku jadi bagian dari hidupmu Lin, buat jadi partner ngobrol apapun itu" jelas Lanee, yang membuat Valin meneteskan air mata.

Valin yang tidak kuat, akhirnya membalikkan badannya dan memeluk erat tubuh mungil Lanee. Valin yang menganggukkan kepala mengiyakan ucapan Lanee untuk menjadi bagian dari hidupnya.

Ditempat lain tepatnya Archen yang memapah tubuh Natta menuju kamarnya dengan setengah ocehan ngelantur yang dibuat oleh Natta.

"Archen" ucap Natta sambil mendudukan tubuhnya di kasur miliknya.

Disini Archen melepas sepatu Natta dan meletakkan sepatunya di rak yang ada. Tiba-tiba Natta yang berjalan menuju Archen dan berniat ingin di gendong oleh Archen sehingga melebarkan tangannya.

"Chen" ucap Natta.

Archen yang tidak kuat atas kelakuan yang ditunjukkan Natta, akhirnya menyergap Natta. Archen yang menggendong tubuh Natta dari depan dan dilemparnya di kasur sambil melepaskan baju yang ia kenakan.

"Oke sayang kamu sendiri yang mancing beruang yang lagi tidur" ucap Archen.

Dengan cepat Archen langsung menyambar bibir milik Natta, posisi Natta yang dibawah karena Archen sedang diatasnya. Awalnya Archen yang mengawalinya dengan ciuman lembut sampai akhirnya lumatan kasar pun terjadi. Archen yang mengabsen gigi Natta dan memberi sedikit gigitan pada bibir Natta.

"Emhh.. emhh.. K-kak Chenn..." desah Natta terbata-bata, dan ditutuplah mulut Natta dengan tangan Archen.

Archen yang kemudian menjelajah pipi hingga menuju telinga Natta, dan melumatnya lembut sampai Natta tidak bisa memberikan desahan karena mulutnya ditutup oleh kak Chen. Disini Archen yang membuka kemeja Natta dengan kasar dan membuangnya asal kemudian meletakkan tangannya di puting milik Natta.

"Natta ini kelihatan sangat menggoda" ucap kak Chen sambil menunjuk putingnya.

"Bolehkah?" lanjut Archen dan hanya diangguki lemas oleh Natta.

Disini Natta dalam kondisi mabuk tetapi Natta sendiri suka mabuk-mabukan jadi dia sedikit sadar apa yang Archen lakukan.

Disini Archen yang mulai menyicipi puting Natta dan menjilatnya.

"Akhh... kak Chen.." desah Natta sambil mengacak rambut milik Archen.

"K-kakk..." desah Natta yang tidak bisa ditahan.

Sampai akhirnya ibu jari Archen ia masukkan kemulut Natta, dan kini Archen yang bersiap menuju perut Natta.

"Emhh.. emmh.. Archen.." desah Natta, sambil melumat jari Archen.

"Akhmhh.. Ah-Archen..." desah Natta untuk kesekian kalinya.

Disini Archen yang mendengar desahan tanpa embel-embel kakak di namanya, membuatnya makin bersemangat untuk melanjutkan kegiatannya. Sebelum ia menuju bagian bawah milik Archen ia menuju telinga Natta dan membisikkan sesuatu.

"Natta, panggil Archen aja" bisik Archen sambil menggigit lembut telinga Natta.

"Archen" ucap Natta, sambil melihat mata Archen.

Archen yang senang dengan panggilan itu, akhirnya menyambar bibir Natta dengan brutal. Tidak mau kalah dari Archen, Natta yang sudah mulai sadar akhirnya membalikkan keadaan, dimana Archen yang sekarang berada dibawah dan tubuh Natta menduduki Archen sambil mendekatkan bibirnya dan berkata.

"Ingat, gak kak Chen aja yang bisa" ucap Natta sambil menantang Archen.

Akhirnya Natta mulai mencium Archen kasar, turun menuju leher dan Natta sengaja meninggalkan kissmark di leher Archen.

"Akhhhh... Natt.. Akhhh" erang Archen sambil sedikit menjambak rambut Natta.

Kala itu Natta tidak bisa diragukan, erangan yang dikeluarkan dari mulut Archen lumayan bisa terdengar dari penjuru ruangan milik Natta.

Akhirnya matahari bersinar, dua pemuda yang sedang tertidur lelap karena kejadian semalam. Mereka telanjang dada dan saling memeluk. Mata Natta pun terbuka sedikit karena cahaya matahari yang masuk ke kamar tersebut.

"Kak Chen" ucap Natta pelan dan hanya bisa ia dengar.

Tangan putih Natta yang mencoba menyentuh bibir Archen, tiba-tiba ia tidak jadi karena ia memilih untuk mencium lembut bibir Archen.

Muach (suara ciuman yang dibuat oleh Natta)

Archen yang sadar langsung menarik kembali bibir Natta, dan membalas ciuman itu.

"Sudah bisa jadi pacar kan?" tanya Archen sambil membenarkan rambut milik Natta.

Natta yang malu, malah menyembunyikan mukanya di dada Archen. Archen yang melihat tingkah tersebut malah membuatnya ingin mencubit pipi milik Natta. Dan akhirnya Natta membisikkan ke telinga Archen.

"Aku bahagia" ucap Natta.

"Jadi?" tanya Archen dengan nada begitu rendah dan mata penuh harapan, Natta yang hanya mengangguk malu kemudian kembali menyembunyikan mukanya di dada Archen. Disini Archen yang senang akhirnya mencium kepala Natta berkali-kali dan mengendus pipi Natta lembut.

Akhirnya setelah larut dalam diam, mereka memutuskan mandi untuk pergi ke kampus bersama.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang