chapter XII

426 21 1
                                    

Dan mereka meninggalkan kak Joan dan Valin berdua. (previous)

Sampailah di baseman parkir rumah sakit. Mereka semua berpamitan meninggalkan Archen dan Natta berdua.

"Kita pamit dulu ya kak Chen" ucap Lanee.

"Iya hati-hati kalian" balas kak Chen.

Setelah ketiganya pergi, Archen memasuki mobilnya di ikuti oleh Natta. Beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di pekarangan asrama. Dan mereka berjalan beriringan menuju kamar masing-masing.

"Kak Chen makasih ya tumpangannya, aku masuk dulu" ucap Natta.

"Tunggu" balas Archen.

"Kenapa?" tanya Natta.

Tanpa aba-aba Archen memeluk tubuh Natta dan bergumam.

"Laper mau makan" gumam Archen.

"Kalo kak Chen gak buru-buru biar aku masakin ben..." belum kelar ucapan Natta, dipotong langsung oleh Archen.

"Yaudah ayo masuk" ucap Archen sambil memasuki kamar milik Natta.

"Duduk dulu kak" ucap Natta.

Archen pun menuruti perkataan tersebut.

"Sayang, ini cuma ada mi instan, gimana?" tanya Natta, sambil menunjukkan mi instan tersebut.

"Tunggu, sayang?" ucap Archen sambil mendekati Natta.

Archen yang memerah atas panggilan yang dilontarkan Natta, sontak memeluk tubuh Natta dari samping sambil membisikkan tepat di telinga Natta.

"It's okey babe, aku juga suka panggilan itu" bisik Archen sambil mengendus leher Natta.

"Kak Chen geli" balas Natta.

Dan Archen pun melepaskan pelukan tersebut yang membiarkan Natta melakukan tanpa ada gangguan. Hanya beberapa menit, mi instan pun jadi.

"Ini kak Chen, aku tambahin telur diatasnya" ucap Natta.

"Wah keliatannya enak, aku cobain ya" ucap Archen, dan diangguki semangat oleh Natta.

"Enak?" tanya Natta.

"Hemm, Enak!!" ucap Archen, Natta yang lega atas pujian Archen.

Setelah Archen menyelesaikan makan, Archen membantu Natta mencuci piring.

"Kak Chen gak usah" ucap Natta menghentikan kegiatan Archen yang mencuci piring.

"Duduk aja, istriku udah bikinin makan" ucap Archen.

"Kasih ini aja" lanjut Archen sambil menyodorkan pipi nya.

"Apa ini maksudnya" balas Natta.

Archen yang cemberut membuat Natta tidak bisa menolak kemauan Archen, akhirnya memberikan ciuman pipi.

"Muach" suara yang dibuat Natta.

"Lagi" ucap Archen.

"Muach, muach" kali ini Natta mencium dua kali pipi Archen.

Dan dengan malu, Natta berlari menuju sofa dan menutupi mukanya dengan bantal kecil.

"Kenapa kamu lari sayang" ucap Archen.

"Diam kak Chen" balas Natta.

Archen yang melihat tingkah lucu Natta, membuatnya tersenyum. Setelah Archen mencuci piring dan Natta menonton tv.

"Natta" panggil Archen.

"Hm, kenapa kak?" ucap Natta sambil menolehkan kepalanya.

"Kalo kak Joan udah keluar rumah sakit, aku pindah kesini ya" ucap Archen.

"Maksud kak Chen?" tanya Natta.

Sambil duduk dan memeluk tubuh Natta yang sedang duduk, Archen menjelaskan.

"Aku mau kita sekamar, seatap, dan seudara" ucap Archen, membuat Natta tertawa.

"Apaan sih, kak Chen... kak Chen..." ucap Natta.

"Pokoknya kak Joan keluar rumah sakit, aku mau tinggal sama kamu, titik" ucap Archen sambil meringkuk seperti bayi ke bayinya sendiri.

"Iya deh iya" ucap Natta pasrah.

cup, cup, cup, cup, cup,

Beberapa ciuman Archen berikan ke Natta.

"Kak Chen geli.. geli kak Chen" ucap Natta.

dring... dring... dringg... (suara telepon dari ponsel Archen)

"Bentar Nat" ucap Archen.

Yang awalnya melepas pelukan Natta, dan Archen kembali memeluk perut Natta dan meremas-remas lembut.

*halo Lin (Archen)

*Kalo lo kesini, titip makanan ya, gue laper (Valin)

*oke oke (Archen)

*ada Natta kan disitu, kasih bentar ke dia gue mau ngomong (Valin)

"Ini Valin mau ngomong" ucap Archen sambil memberikan ponselnya ke Natta.

*Nattaaa (Valin)

*kenapa teriak (Natta)

*jangan sampe lo disakitin sama kutu itu, kalo lo disakitin bilang ke gue, oke?! (Valin)

*iya mama Valin (Natta)

Ponsel kembali ke tangan Archen.

*Yaudah gue tutup ya, Awas aja kalo lo sakitin anak gue, jangan harap lo bisa napas lagi (Valin)

Panggilan diakhiri oleh Valin -

Setelah meletakkan ponsel itu, Archen berdiri dan menggendong tubuh Natta, meletakkannya di kasur.

"Natta sayang, aku mau izin kembali ke rumah sakit" ucap Archen.

"Kamu tidur ya" lanjut Archen sambil menutupi tubuh Natta dengan selimut sekaligus mencium kening Natta lembut.

Setelah itu Archen mematikan lampu.

"Mimpi indah sayangku" ucap Archen dan meninggalkan tempat Natta.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang