chapter III

689 29 1
                                    

Akhirnya Archen menaruh ponselnya dan berniat mandi dan segera tidur untuk hari esok. (previous)

Sinar matahari menembus ruang tidur Natta yang sontak membuatnya terbangun dan setengah pusing akibat kemarin malam ia membangunkan badannya dan mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin malam.

"What the hell..." ucap Natta sambil menutup mukanya karena malu atas kejadian kemarin malam.

"Bodoh banget loh Nat, ngapain coba pake acara nguji kak Chen kalo dia (homophobic) atau gak, malu kan lo" lanjut Natta sambil menyembunyikan mukanya diselimut.

Disisi lain Archen yang bersiap untuk keluar kamar menuju kampus, tiba-tiba dikejutkan oleh Natta yang membuka pintu secara bersamaan, sontak Natta kaget dan tak bisa berkata-kata. Berbeda dengan Archen yang hanya biasa aja karena emang dia tau ruang depan milik Natta.

"Oh my gosh, mimpi apaan coba semalem" isi hati Natta sambil mau kembali menuju kamarnya sampai akhirnya ada suara yang memanggil namanya.

"Natta" panggil Archen.

"Emm iya kak, kenapa ya?" jawab Natta.

"Gak ke kampus?" balas Archen.

"Iya ini mau ngampus, duluan aja kak Chen" jawab Natta dan hanya di angguki sama Archen dan meninggalkan Natta sendirian.

"What!!, kenapa baru sadar kalo ruang depan kamar gue milik si kak Chen, mampus deh gue" ucap Natta sambil berjalan menuju kampus.

Ditempat lain tepatnya di kantin, sudah ada Valin, Karen dan Raken makan camilan sambil merasakan pusing karena kejadian semalem.

"Kar, kenapa si Raken tuh" tanya Natta sambil mengambil duduk.

"Ya kemarin, bodoh si dia ngapain coba minum gak ke kontrol" jawab Karen.

"Eh iya, kemarin Archen gue suruh anterin lo pulang" sahut Valin.

Belum sempat minuman itu masuk Natta sudah tersedak.

"Yaiyalah, abis lo mabuk banget kemarin, kebetulan asrama lo sama kek punya nya Archen" lanjut Valin.

"Gue pergi dulu ya, Kar nanti gue nitip bangku ya" ucap Natta sambil terburu-buru.

Natta ingin menemui Archen tapi bodohnya dia cuma tau Archen fakultas hukum dan gak punya id line atau sosial media milik Archen. Setelah 10 menit ia hanya muter-muter cari ruangan Archen, akhirnya Archen muncul entah darimana dengan Bintang dan Danil.

"Eh Chen bukannya dia junior dari fakultas teknik adeknya sepupu lo, gue baru inget" ucap Bintang.

"Iya juga, ngapain dia sampe sini" sahut Danil.

"Hey Nat" panggil Bintang sambil berjalan menuju Natta.

"Hai kak Bintang" sapa Natta.

"Eh iya, lagi cari siapa disini?" tanya Danil.

"Emm sebenernya lagi ada yang mau Natta omongin sama kak Chen" jelas Natta.

"Ohh okey, kalo gitu kita ke kelas duluan, kalian ngobrol aja" balas Danil sambil menggandeng tangan Bintang untuk segera meninggalkan mereka berdua.

"Kenapa cari gue, ada masalah apa?" tanya Archen.

"Emm soal kemarin malem, makasih kak udah mau nganterin gue pulang dan maaf kalo perbuatan yang gue lakuin ketika saat mabuk ngerugiin kak Chen" jelas Natta sambil menundukkan kepalanya karena terlalu malu untuk menatap mata kak Chen.

"Kalo bicara liat lawan bicaranya biar sopan" ucap kak Chen, dan perlahan kepala Natta yang awalnya menunduk akhirnya mendongakkan nya perlahan sampai akhirnya mereka berdua bertatapan.

"Gak masalah, kebetulan asrama juga sama jadi sekalian" lanjut kak Chen.

Ketika Natta mulai larut oleh omongan Archen, tanpa sadar Archen melangkah sedikit kedepan bertujuan mendekatkan badannya dengan badan Natta, dan membisikkan kalimat ke telinga Natta.

"Tungguin, biar gue perjelas, okey?" ucap Archen tepat di telinga Natta, sampai suara Archen hanya bisa di dengar oleh mereka berdua.

Archen langsung melintasi Natta yang diam mematung antara kaget dan sulit di mengerti apa yang dimaksud kak Chen.

Di sisi lain tepatnya di ruang kelas anak teknik, disitu Valin, Karen dan Raken yang takut karena Natta tidak segera kembali. Akhirnya Natta pun masuk sebelum dosen masuk.

"Kemana aja coba, lama banget" ucap Valin, dan belum sempat menjawab pertanyaan Valin, dosen keburu masuk.

"HALO SELAMAT PAGI SEMUA, HARI INI KITA KUIS YA" ucap dosen tersebut.

ocehan para siswa-siswi yang ada -

*terima kasih

*waduh kenapa kuis sih

*bapak nya minta di kasih hadiah

*pak i love you

Setelah kelas berakhir akhirnya mereka berempat keluar ruangan.

"Akhirnya, hey berhubung kita luang kenapa gak makan-makan?" ucap Raken.

"Boleh tuh, ayo kapan lagi makan-makan" saut Karen dan hanya diangguki oleh Valin dan Natta tanda mengiyakan ajakan mereka berdua.

"AYOO" histeris Raken sambil menggandeng lengan Natta.

Di gedung lain tepatnya gedung fakultas hukum. Archen, Bintang dan Danil keluar dari ruang kelas sambil merengek karena terlalu banyak materi yang harus dipahami.

"Chen ayo makan-makan sambil lanjut minum" ajak Danil.

"Gue gabisa, ada janji" jawab Archen.

"Sama siapa, pacar baru lo yaa" goda Bintang.

"Bukan, sama Lanee" jelas Archen

"APAAA!!" jawab Bintang dan Danil bersamaan.

"Nanti gue jelasin kalo udah bener-bener yakin sama yang gue rasain" ucap Archen.

"Gue duluan ya" lanjut Archen, dan hanya diangguki sama mereka berdua, karena mereka yakin kalo Archen ada masalah dia bakal pikir mateng-mateng untuk bisa cerita ke kita.

Di tempat lain, tepatnya di asrama Lanee.

Archen calling Lanee -

*halo lan, gue udah ada dibawah asrama lo (Archen)

*okey, tunggu bentar gue turun (Lanee)

Lanee turun dan langsung naik mobil si Archen, sampai akhirnya mereka sampai di cafe yang dulu mereka datengin. Mereka duduk dan mulai memesan.

"Kak, saya mau greentea sama french fries" ucap Lanee

"Samain aja" sahut Archen.

Sampai akhirnya makanan dan minuman dateng, akhirnya disini Archen buka suara dan ngomongin A sampe Z, tentang first impression siapa Natta dan Lanee hanya bisa memberi ruang untuk Archen cerita, sampe akhirnya Archen bilang yang sebenernya.

"Lan, gue saat ketemu Natta, gue seneng" ucap Archen.

"Gue pengen jujur, sebenernya gue ketemu lo buat ngomong makasih buat yang dulu-dulu dan gue tau lo pasti mikirnya lebih dari kata ini, tapi gue bahkan mau jujur kalo gue rasa orientasi seksual gue terhadap cewek udah pudar, dan gue suka sama cowok" ungkap Archen.

"Serius kan ini?" ucap Lanee yang memastikan lagi.

Di sini Archen yang masih bimbang dengan pertanyaan yang dilontarkan Lanee, padahal untuk menjawab pertanyaan itu hanya ada 2 jawaban antara serius dan becanda. Tapi untuk keluar dari mulut si Archen sangat sulit. Karena memang disatu sisi Archen nyaman dan terlihat lebih baik saat bersama Natta, tapi Archen masih meragukan perasaannya yang masih ada kepada Lanee tapi tak sebesar yang ia rasakan saat dengan Natta.

"Gue mau fokus ke karir dulu aja, masalah partner bisa nanti-nanti aja" jelas Archen.

"Chen..." panggil Lanee, yang awalnya mata Archen dibawah dan saat suara Lanee yang memanggil namanya, mata mereka berdua bertemu.

Disitulan adegan dimana Archen mulai fokus ke wajah Lanee, dan mendekatkan bibir satu sama lain sampai akhirnya suara itu muncul.

"Chenn"

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang