chapter XXIII

374 18 1
                                    

Disini Archen yang langsung meleyot, dan Natta meninggalkan Archen yang masih malu. (previous)

2 minggu kemudian -

Disini mereka yang sudah menyelesaikan ujian 3 hari yang lalu, akhirnya mereka semua berkumpul di rumah Archen. Disini Danil dan Bintang sudah sampai dari tadi, dan duduk menunggu yang lain datang. Tak lama Valin, Lanee dan kak Joan datang.

"Hai kak Joan, apa kabar?" ucap Bintang.

"Sini kak" sahut Danil, sambil menunjukkan tempat kosong untuk mereka duduki.

"Dimana Archen kak?" ucap Valin.

"Archen lagi nyamperin istrinya" ucap Bintang dan membuat mereka tertawa.

"Itu mereka" ucap Lanee.

Archen yang membawa kopernya yang sudah jadi satu dengan barang-barang milik Natta. Natta yang membawa minuman dan camilan, sambil menunggu Karen dan Raken yang belum juga muncul.

"Ini minum" ucap Natta sambil meletakkan minuman tersebut.

"Apa kabar kak?" tanya Archen ke kak Joan.

"Baik, lo sendiri gimana sama si Natta" ucap kak Joan.

"Baik aja sih kak, karena Natta juga makin membuat gue nyaman" ucap Archen sambil merangkul pinggang Natta.

Disini kak Joan yang hanya geleng-geleng atas pertunjukkan yang dilakukan Archen.

"Udah kak, mereka emang gitu gak tau tempat kalo bucin" ucap Valin, yang Lanee hanya gemas sambil meremas lengan Valin.

Disini Valin yang menyodorkan camilan ke mulut Lanee, dan Lanee hanya menerima suapan tersebut. Tanpa di sadari Valin yang tersenyum kecil atas tanggapan yang di tunjukkan Lanee terhadapnya.

Setelah 10 menit berlalu, akhirnya Karen dan Raken datang.

"Kita datang" ucap Karen.

"Jalan apa gimana, lama banget datangnya" ucap Bintang.

"Bintang" ucap Danil.

"Ini kalian duduk dulu, minum" lanjut Danil.

"Makasih kak Danil" ucap Karen.

"Kenapa langsung diam kak, takut istri ya" goda Raken.

"Sialan lo Ken" ucap Bintang sambil melempar camilan, tetapi bintang hanya bercanda.

Disini Raken yang suka memancing emosi Bintang, dan Bintang yang tak bisa mengontrol emosinya.

"Oh iya, 5 menit lagi kita ada jemputan mobil" ucap Natta.

Tidak lama kemudian, mobil jemputan datang. Tepat 5 menit.

"Dari pak Leo, untuk adiknya Natta Nagalegawa" ucap pak sopir memberikan sesuatu ke Natta.

"Iya itu saya" ucap Natta.

Mereka pun akhirnya masuk mobil dan menaruh koper-koper bawaan di belakang. Menunggu beberapa jam yang telah mereka lalui akhirnya mereka sampai di paris. Kini mereka berada di hotel, dan salah satu staff yang ada di hotel tersebut menghampiri kita.

Percakapan antara Natta dan staff dengan bahasa France -

"Bonjour, je suis votre guide sous les ordres de Mr Léo" ucap staff. (halo, saya pemandu atas perintah tuan Leo)

"Bonjour, je suis frère Leo" ucap Natta. (halo, saya saudara Leo)

"Monsieur Natta?" ucap staff. (tuan Natta?)

"Oui" ucap Natta. (iya)

"Suis-moi s'il te plait" ucap staff. (silahkan ikuti saya)

Dan Natta pun mengikuti staff itu, dan mereka pun juga ikut mengintil ke Natta.

"Natta, sejak kapan lo bisa bahasa France" ucap Karen karena penasaran.

"Hebat sih" sahut Raken.

"Dulu pernah tinggal 1 tahun di france sama papa" ucap Natta.

Dan mereka hanya menganggukkan kepala. Sampailah mereka di beberapa ruangan.

"Seulement 4 chambres réservées par Mr Leo" ucap staff sambil memberikan kartu kamar itu. (hanya 4 kamar yang di pesan tuan Leo)

"Merci" ucap Natta. (terima kasih)

"Have a great day, guys" ucap staff.

"Thank you" ucap Bintang.

"Thank you" ucap Raken.

Disini Natta menjelaskan bahwa ada 4 kamar yang di pesan Leo. Dan pasti Archen dan Natta sekamar, dan sisanya ia serahkan ke kak Joan.

"Ini kak Joan" ucap Natta sambil memberikan 3 kartu kamar yang tersisa.

"Lin buat lo sama Lanee" ucap kak Joan sambil memberikan kartu kamar ke Valin dan Lanee.

"Karen sama Raken, kalian mau sekamar sama gue apa mereka" ucap kak Joan.

"Sama kak Jo aja" ucap Karen.

"Yaudah ini kartunya Nil" ucap kak Joan sambil memberikannya.

Akhirnya mereka memasuki kamar masing-masing. Disini tepatnya di kamar Archen dan Natta. Mereka yang meletakkan barang bawaannya dan merapikan sedikit barang yang perlu di pakai.

"Nat, aku sempet kaget kalo kamu bisa bahasa france" ucap Archen sambil memainkan ponselnya.

"Apa sih kak, biasa aja" kelak Natta.

"Kak aku gosok gigi dulu, mau bareng gak?" tanya Natta.

"Jangan mancing Nat" ucap Archen.

"Loh emang apa salahnya ngajak suamiku gosok gigi bareng" goda Natta.

"Ini udah malem loh Nat, jangan pancing aku" ucap Archen menegaskan.

Tiba-tiba Natta mendekat ke Archen yang duduk di kasur, disini Natta naik kasur dan duduk di pangkuan Archen. Archen yang menyambut itu dengan tangan terbuka, dan langsung meletakkan ponselnya asal.

Posisi duduk Natta sekarang sambil mengalungkan tangannya ke leher Archen. Dan tangan Archen yang satu memegang pantat Natta sambil sedikit meremas kecil, satunya lagi merapikan rambut Natta.

"Kak..." ucap Natta karena ada tangan yang meremas-remas pantatnya.

"Kenapa, kamu sendiri loh yang naik" ucap Archen.

"Jadi, kamu udah siap aku apa-apain" lanjut Archen sambil mengambil tangan Natta dan menciumnya.

Kini Archen mencium beberapa bagian tubuh Natta. Mulai dari mengendus dada Natta dan ketiak Natta.

"Kamu wangi sayang" gumam Archen.

"Kak... geli" ucap Natta, karena Archen mulai meraba puting Natta yang terhalang oleh baju yang Natta pakai.

Kedua tangan Archen mulai meraba bagian tubuh Natta dari balik baju Natta. Akhirnya baju Natta dilepas lembut oleh Archen.

"Gini kan enak" gumam Archen.

Dan Archen mulai melumat puting Natta, yang membuat Natta keenakan dan menggigit bibirnya sendiri. Natta pun mulai meremas rambut Archen, dan tangan Archen masuk ke bagian pantat Natta dibalik celana yang Natta pakai.

Tiba-tiba Natta sadar dan menghentikan kegiatan tersebut.

"Cukup kak Chen, aku capek" ucap Natta lembut.

'cup 'cup 'cup (ciuman yang diberikan Natta, di pipi, kening dan bibir Archen)

Dan kemudian Natta berdiri dan melanjutkan ke kamar mandi untuk menggosok gigi nya. Disini Archen yang langsung malu dan kemudian melanjutkan kegiatannya memainkan ponselnya.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang