chapter XXII

341 18 1
                                    

"Oke kamu sendiri yang minta" gumam Archen. (previous)

Disini Archen yang langsung menyerbu dan menindih tubuh Natta. Strawberry yang awalnya berada di pangkuan Natta akhirnya jatuh berantakan.

Pagi pun tiba, disini Natta yang bangun lebih awal sedangkan bapak Archen masih terbaring di tempat tidur. Natta pun menghampiri Archen.

"Kak Chen" panggil Natta sambil menepuk tubuh Archen lembut.

Dengan pergerakan dari Archen dengan sedikit membuka matanya.

"Kak Chen gak ngampus?" tanya Natta.

"Lagi gak ada jadwal, nanti temen-temen kak Chen kesini" balas Archen sambil menyentuh pipi Natta.

"Yaudah, aku berangkat ya kak Chen" ucap Natta.

"Sendiri?, bentar aku antar" ucap Archen dengan segera bangun.

*ting *ting (bunyi bel)

"Natta" panggil Valin.

"Natta buruan keluar" sahut Raken.

"Tuh kan mereka datang" ucap Natta.

"Yaudah hati-hati, langsung pulang kalau gak ada kegiatan tambahan" ucap Archen.

"Oke kak" ucap Natta, sambil meninggalkan Archen dengan lambaian tangan.

Natta yang seketika berhenti kemudian berbalik ke Archen, dan memberikan 'morning kiss'.

'cup (kecupan pipi yang diberikan Natta ke Archen)

Disitu Archen yang sedikit mematung, tiba-tiba tersenyum kecil atas perlakuan Natta. Kini Natta yang keluar ruangannya, dan tiba-tiba mendapat tatapan maut dari temen-temennya.

"Lama banget" ucap Valin.

"Minimal bukain pintunya dulu, wahai istrinya bapak Archen" goda Raken.

"Udah lebih baik kita berangkat" ucap Karen.

"Jangan marah dong Lin" rengek Natta sambil bergelandotan di Valin.

Valin disini yang hanya menghembuskan nafas besar karena ia tidak bisa marah dengan Natta.

"Kalian nanti habis kelas makan hotpot yuk" ucap Karen sambil mereka berjalan.

Mereka akhirnya meninggalkan pekarangan asrama milik Natta. Disisi lain masih ditempat yang sama, kini Archen bangun dan menuju meja makan. Disana sudah ada kopi dan sandwich.

(Jangan lupa di habisin ya, Istrimu) sticky notes -

Archen yang tersenyum, akhirnya langsung mendudukan tubuhnya dan menikmati makanan buatan Natta tersebut.

"Istriku, udah berani ternyata kamu Nat" ucap Archen.

Disisi lain, tepatnya di kampus mereka memasuki kelas teknik. Valin yang langsung mencari tempat dan lainnya hanya mengikuti Valin.

"Eh nanti habis kelas, gue pengen ngomong serius" ucap Natta.

"Sekarang gak bisa?" tanya Raken.

"Iya sekarang aja, ayo Nat" paksa Karen.

"Hei kalian, lihat dosennya udah dateng" ucap Valin.

Akhirnya mereka berhenti dan mendengarkan penjelasan dari dosen tentang materi berikutnya.

"Aduh kenapa bosen banget" ucap Karen.

"Nat, gue kepo" ucap Raken.

"Kalian berdua, kalo masih berisik keluar aja" ucap Dosen.

"Gak pak, kita minta maaf" ucap Karen.

Akhirnya setelah beberapa menit, kelas pun berakhir.

"Haduh akhirnya selesai juga" ucap Karen.

"Eh iya, mau ngomong apaan Nat" ucap Valin.

Karen dan Raken yang awalnya capek dan menaruh kepala nya di bangku. Tiba-tiba menegakkan badannya dan bersemangat untuk mendengarkan cerita Natta.

"Kalian habis semester sibuk gak?" tanya Natta.

"Kalo aku enggak Nat, kenapa?" ucap Raken.

"Jangan bilang lo ngajak kita mabuk-mabukan lagi" ucap Karen.

"gak dulu deh Nat, gue masih sayang sama organ dalam gue" lanjut Karen.

"Kalian ya, Natta belum jelasin udah ngasih jawaban yang enggak-enggak" sahut Valin.

"Leo ngundang kalian buat datang ke paris" jelas Natta.

"PARIS!!" ucap Karen dan Raken bersamaan.

"Kalo emang di undang, ya boleh sekalian refreshin otak" ucap Valin dan diangguki oleh Karen dan Raken.

"Yaudah kalo gitu gue pulang dulu ya" ucap Natta.

"Eh iya Lin, ajakin kak Joan sekalian sama Lanee" lanjut Natta.

"Oke aman, lo hati-hati pulangnya" ucap Valin.

"Aman, gue duluan" ucap Natta.

Disini Natta yang naik taksi, dan setelah beberapa menit akhirnya Natta sampai di asrama nya.

"Kak Chen aku bawain boba" ucap Natta.

Natta yang masih belum sadar kalo ada Bintang dan Danil.

"Oh halo kak Bintang, kak Danil" ucap Natta.

"Iya Nat" ucap Danil.

"Kita pulang dulu ya Chen" ucap Danil.

"Sayang, tolong" ucap Bintang sambil mengangkat tangannya ke atas agar di angkat oleh Danil.

"Yaudah Chen, Nat kita balik dulu, nanti aku kabarin lagi Chen masalah tadi" jelas Danil.

"Hati-hati kak" ucap Natta.

"Oke Nat" balas Bintang.

Disini setelah Bintang dan Danil keluar dari ruangannya. Archen yang duduk di kursi meja makan, Natta yang menghampiri Archen dan langsung duduk di pangkuan Archen dan tangannya ia kalungkan di leher Archen.

"Gimana tadi kuliahnya?" tanya Archen sambil meremas pantat Natta.

"Kak!?" sontak Natta berteriak.

"Kenapa?" ucap Natta dengan wajah tanpa dosa nya.

"Jawab Nat, gimana kuliahnya?" tanya Archen sekali lagi.

"Lancar sih, eh iya kak Chen tadi aku udah bilang sama temen-temen Natta atas ajakan Leo" ucap Natta.

"Terus jawaban mereka apa?" tanya Archen sambil membenarkan rambut Natta yang menghalangi penglihatan Natta.

"Mereka mau aja sih kak" jawab Natta.

"Eh iya, ini kak enak loh" lanjut Natta sambil mengambil boba miliknya dan meminumnya.

Disini Archen yang mengambil paksa boba milik Natta dan meminumnya.

"Itu loh milik kak Chen" ucap Natta sambil menunjuk minuman lain.

"Apapun yang dari mulutmu lebih manis dan enak" goda Archen.

"Ih kak Chen, apaan coba" ucap Natta yang masih setia duduk di pangkuan Archen.

"Yaudah deh, aku mandi dulu kak" lanjut Natta sambil beranjak dari pangkuan Archen.

Belum sempat Natta bangun, tubuh Natta makin di kunci oleh Archen. Dan Archen mengarahkan pipi nya ke Natta, yang berniat minta ciuman. Natta yang paham akhirnya mengabulkan keinginan Archen tersebut.

'cup 'cup (ciuman pipi kanan dan kiri)

Disini Archen yang langsung meleyot, dan Natta meninggalkan Archen yang masih malu.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang