chapter XV

403 18 1
                                    

chatting terputus - (previous)

Disini Natta yang duduk di meja makan yang telah disiapkan oleh Archen sebelum akhirnya ia pergi.

"Keliatannya enak nih" ucap Natta.

"Enak" lanjut Natta.

Natta yang menutupi kesedihan itu dengan menikmati makanan yang disiapkan Archen untuknya. Akhirnya air mata itu lolos begitu saja dari pipi mulus Natta. Disini ponsel Natta yang berdering atas panggilan Valin yang tidak dijawab oleh Natta. Sampai akhirnya Valin yang ternyata berada di depan kamar Archen, langsung menerobos masuk. Archen yang sengaja memberi Valin kunci kamarnya supaya kalo ada apa-apa sama Natta, Valin bisa menanganinya. Betul saja ketika Valin memasuki ruangan milik Archen, tepat di meja makan terdapat Natta yang menangis sesenggukan.

"Natta!?" ucap Valin sambil sedikit berlari karena khawatir.

"Valin..." gumam Natta.

Natta yang melihat Valin sedikit berlari kearahnya, tiba-tiba Natta berdiri dan langsung memeluk tubuh Valin.

"Lin, Archen Lin..." ucap Natta sambil memeluk Valin.

"Duduk dulu, tenangin diri lo" ucap Valin.

Valin yang menuju lemari es untuk mengambil air minum, agar Natta sedikit tenang.

"Ini minum dulu Nat, tenangin diri lo dulu" jelas Valin.

Natta yang langsung meminum air pemberian Valin tadi. Disini Natta yang kembali memeluk tubuh Valin sambil bercerita.

"Udah tenang" ucap Valin sambil mengelus kepala Natta.

Kini mereka duduk di sofa, Natta yang hanya menjawab anggukan atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Valin tadi.

"Lo gak papa sedih, tapi jangan lama-lama ya, jangan sampe sakit" ucap Valin.

"Lo mau Archen kalo balik lihat lo sakit, lo mau Archen sedih saat lihat lo sakit, hmm?!" jelas Valin.

"Gak mau Lin" ucap Natta sambil menggembungkan pipi nya.

"Yaudah kalo gitu, ayo kita jalanin hidup kita sebelum Archen masuk di hidup lo seperti dulu" ucap Valin.

"Tapi bukan berarti Archen telah pergi dari lo, dia cuma pergi untuk menjaga ayahnya, oke Nat?" lanjut Valin.

"Oke Lin, makasih ya Lin" ucap Natta yang semakin mempererat pelukan nya pada Valin.

"Oke oke, ayo siap-siap sana Nat, gue tungguin disini" ucap Valin.

Natta yang langsung berdiri untuk menuju kamar mandi.

"Siap bos" balas Natta.

Valin yang salah fokus atas tengkuk leher Natta. Yang kalo dilihat dengan jelas seperti gigitan nyamuk besar.

"Tunggu Nat, diam" ucap Valin sambil berdiri dari sofa dan memastikan.

Di tunjuklah tengkuk yang ada bekas gigitan itu.

"Apa ini, pinter banget ya si Archen" ucap Valin.

"Mau pergi malah ninggalin tanda, terpampang lagi" lanjut Valin.

"Udah Lin, gue mau mandi dulu" ucap Natta yang gelagapan.

Valin yang melihat tingkah anaknya, hanya menggeleng-gelengkan kepala tak sanggup menahan tingkah lucu yang ditunjukkan oleh Natta padanya.

Setelah beberapa menit, Natta pun selesai.

"Uda selesai Nat?" tanya Valin.

"Udah, ayo Lin" jawab Natta.

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang