chapter IV

731 30 1
                                    

"Chenn" (previous)

Suara tersebut membuat mereka berdua menoleh dan mencari asal suara tersebut dari siapa.

"Valin" ucap Lanee, sambil mendekat ke arah Valin.

Disini Archen yang kaget lantaran yang Archen tau mereka hanya kenal sebatas nama dan tidak pernah ada komunikasi yang intens.

"Lin, ngapain lo disini?" tanya Archen.

"Oh, disana lagi makan-makan sama anak-anak gue (Natta, Karen dan Raken)" jawab Valin, dan hanya di angguki oleh Archen, sampai akhirnya Archen kembali menanyakan tentang mereka.

"Bukannya kalian berdua hanya kenal sebatas nama, kenapa sekarang jadi deket" sambung Archen.

"Kita sama-sama penggemar BL series, maka dari itu kita bisa lebih deket" ucap Lanee sambil memeluk Valin.

"Eh iya Lin, Archen nemuin gue karena mau bilang kalo dia suka cowok" jelas Lanee.

Disini Archen langsung tersontak kaget atas ucapan yang dilontarkan Lanee kepada Valin. Alih-alih kaget, justru Valin lebih kaget karena yang ia tau Archen (homophobic).

"What the f..." ucap Valin.

"Bagus dong Lin, kita bisa couple in mereka sambil bucinin mereka" sahut Lanee, dan hanya diberi senyuman semirik yang mengandung arti lain.

"Emang iya Chen?" ucap Valin yang memastikan.

"Gue kurang yakin, tapi gue pastiin kalo gue udah gak suka sama cewek" jelas Archen, dan Valin hanya menganggukkan kepala yang berarti mengiyakan keputusan Archen.

Valin mendekat dan memegang kedua lengan Archen dan memberikan wejangan (nasihat) untuk keputusan yang Archen ambil.

"Archen, gue sebagai saudara lo cuma mau bilang ketika lo udah coba untuk ngejalin dengan cowok yang lo pilih, jangan lupa perlakuin dia dengan baik, gue bakal hargain dan terus dukung keputusan yang lo ambil" tegas Valin, dan akhirnya Archen memeluk Valin sebentar karena ingin berterima kasih atas nasihat yang Valin berikan.

"Thank you Lin" balas Archen dan akhirnya Archen melepas pelukannya dan berniat izin untuk mengantar Lanee pulang.

"Yaudah Lin, gue mau anterin Lanee pulang dulu" ucap Archen.

"Hati-hati kalian berdua" ucap Valin, dan Lanee melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Saat Archen berjalan beriringan dengan Lanee, Archen melontarkan pertanyaan.

"Lan lo udah gak ada rasa kan sama gue?" tanya Archen.

"Sebenernya gue masih ada feel sama lo Chen, tapi berhubung lo udah jujur tentang perasaan dan keputusan yang lo ambil, gue bakal dukung lo sama halnya yang di lakuin Valin" jelas Lanee dengan senyuman yang tulus akan keadaan yang ada.

"Thank you ya Lan" balas Archen, dan mereka kembali melanjutkan jalannya.

Disisi lain tepatnya di tempat makan Valin dan teman-temannya. Valin kembali dari percakapan dengan Archen tadi.

"Lama amat ke toilet nya Lin" ucap Raken.

"Maaf, cewek guys" balas Valin dan hanya di angguki oleh mereka.

"Ayo makan Lin, jangan sampe di abisin sama si Raken" ucap Natta.

"Bagian gue udah di sosor sama penyedot makanan ternyata" balas Valin.

Pelaku yang tersangka melakukan hal tersebut langsung menutup mukanya dengan sumpit yang iya bawa, siapa lagi kalo bukan Raken.

"Udahlah jangan sembunyi, makan aja kali gapapa" ucap Valin.

"Makasih mama" ucap Raken, karena mereka menganggap Valin sebagai mama sekaligus kakak mereka.

Disini Valin hanya menggeleng-gelengkan kelakuan yang dibuat oleh mereka dan akhirnya mereka larut dalam keadaan.

Di tempat lain, tepatnya di pekarangan asrama milik Lanee, Archen menurunkan Lanee dan mengucapkan selamat tinggal.

"Thank you ya Lan, next time kalo memang waktunya ada, kita akan ketemu lagi" ucap Archen.

"Okey Chen, hati-hati bro" jawab Lanee.

Jam menunjukkan pukul 9 malam, disini Natta berniat keluar untuk beli bir. Saat membuka pintu kebetulan Archen juga membuka pintu berniat membuang sampah, akhirnya mereka berjalan bersama, sampai suara yang khas memanggil nama Natta dan bertanya.

"Udah malem, mau kemana lo?" tanya Archen.

"Tanya saya kak?" balas Natta.

"Bukan, sama dinding" jawab Archen dengan nada kesal dan Natta hanya tersenyum mengejek.

"Jawab, gue tanya" lanjut Archen.

"Oh, mau ke toserba beli bir, kenapa? mau ikut?" jawab Natta.

"Kalo lo ijinin ayo, kenapa gak?" ucap Archen sambil menyamakan langkah Natta.

Natta disini senang karena memang dia agak tertarik dengan Archen tapi sayangnya Archen terlalu dingin tapi cukup manis, di sisi lain dia tidak sendiri karena udah malam juga. Sampai akhirnya mereka kembali menuju asrama nya, disini asrama nya mengijinkan kapan aja si penyewa untuk keluar asal bayarnya tetap di tanggal yang ditentukan.

"Kak Chen mau nemenim minum gak, sendiri rasanya gak lengkap beda dengan seorang teman" ucap Natta, dan diangguki oleh Archen.

"Kalo begitu kita ke rooftop gimana kak Chen?" lanjut Natta.

"Dimana aja" jawab Archen.

Akhirnya mereka berdua bergegas menuju rooftop asrama, tujuan Natta ialah sambil melihat bintang malam yang begitu terang.

"Yeayy, akhirnya" ucap Natta dan berlari menuju pinggir rooftop tetapi masih ada pembatas nya.

"Kak Chen, sini deh liat keatas" ucap Natta, Archen yang melihat tingkah yang ditunjukkan oleh Natta membuatnya tersenyum manis.

"Ayo kita duduk sambil menikmati bir nya" ucap Natta.

Dan mereka menikmati setiap tetes bir yang mereka beli sekantong penuh sekitar 8 bir. Natta disini mulai terlihat mabuk dan Archen mencoba menghentikan Natta yang terus menerus meneguk minumannya.

"Nat berhenti lo udah mabuk" ucap Archen, tetapi tangan Archen ditebas oleh tangan Natta dan berkata.

"Gue suka bir kak, temen-temen gue bilang kalo gue sering mabuk" jelas Natta sambil terlihat lucu saat bicara.

Disini Archen membenarkan ujung rambut Natta yang sedikit berantakan, sambil berkata.

"Kenapa lo gak cewek aja sih Nat, kenapa?" ucap Archen lembut.

"Hmm, gue cowok kak" balas Natta sambil memanyunkan bibirnya yang membuatnya terlihat semakin lucu.

Dan tangan Archen yang awalnya untuk membelai serta membenarkan rambut Natta akhirnya turun ke telinga sampai datanglah tangan tersebut ke bibir Natta yang terlihat (pink) dan siapapun yang melihatnya akan merasa ingin mencoba bibir strawberry itu.

"Nat, kenapa bibir lo indah banget" ucap Archen, dan yeah Archen tidak bisa menahannya.

Archen mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Natta, Natta yang merasakan itu langsung menerima milik Archen dan mereka awalnya ingin saling membalas ciuman tanpa sadar itu berujung lumatan yang sangat panas. Sampai akhirnya Archen berpindah ke telinga Natta dan mengulumnya sambil membisikkan kata-kata ke telinga Natta.

"akhh... kak Chen..." desah Natta tepat di telinga Archen, dan Natta menidurkan kepala nya di bahu Archen karena mengantuk.

"Nat, gue gak bisa bohongin perasaan ini lagi, gue suka sama lo" ucap Archen dan memeluk tubuh Natta yang tertidur.

Disini Archen memposisikan dirinya agar tubuh Natta merasa nyaman saat tertidur dibahunya. Sambil melanjutkan minum dan menikmati malam yang penuh bintang ia mengelus pipi Natta lembut.

"Imut" lanjut Archen sambil tersenyum.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang