chapter XXV (END)

829 23 1
                                    

Akhirnya Archen meninggalkan Leo dan menuju Natta dan yang lain. (previous)

Disisi lain, tepatnya dimana mereka have fun. Disini Archen yang menghampiri Natta dan langsung menyergap pinggangnya dari samping.
"Oh kak Chen, kukira orang lain" ucap Natta setengah kaget.
"Leo ngobrol apa aja?" tanya Natta.
"Bukan apa-apa" jawab Archen, sambil menyodorkan gelas bir nya ke Natta.
Natta yang hanya menurut, dan akhirnya mereka berdua juga sudah setengah mabuk.

(Pukul 23.00)
Mereka yang sudah sempoyongan menuju lantai 67. Dimana kak Joan dan Valin yang membopong 2 bayi beruang, Danil yang kesulitan dengan Bintang dengan dibantu Lanee.
Mereka yang sampai di depan pintu.
"Cepetan buka Chen" ucap kak Joan.
"Mana kartu nya Nat" ucap Archen ke Natta.
Natta yang mengeluarkan kartunya dan membuangnya. Dan Archen memungut kartu tersebut.
"Gila si Natta, baru kali ini dia mabuk berat" ucap Valin.
"Valin kenapa lo bisa jelek gini" ucap Raken.
"Dasar babi, udah dibantuin jalan malah ngatain" sinis Valin.

Akhirnya mereka memasuki aula tersebut, dikira aula hanya kosongan ternyata penampilan nya seperti ruang keluarga yang di fasilitasi televisi dan beberapa sofa yang pasti nyaman untuk dibuat tidur.
Mereka semua akhirnya merebahkan tubuhnya ke masing-masing tempat.

Pagi hari pun tiba, tepat pukul 9 pagi, mereka yang giliran untuk mencuci muka dan bergegas ke bawah karena mereka tak sabar untuk jalan-jalan.
"Cepetan guys, gak sabar nih" ucap Raken.
"Kak Bintang nih lama deh" saut Karen.
"Kalian berdua komen lagi, sofa nih melayang" jawab Bintang.
"Kak Danil tolong" ucap mereka berdua sambil berlari dan bersembunyi dibelakang tubuh Danil.
Gimana gak marah, Bintang orang terakhir yang cuci muka sedangkan lainnya udah beres.

"Udah beres semua, gak ada yang ketinggalan kan?" ucap kak Joan.
"Lan, Valin udah beres?" tanya kak Jo.
"Udah kak" jawab Lanee dan diangguki oleh Valin.

Disini Natta yang dari tadi sibuk telponan dengan orang di seberang sana. Dan Archen yang sibuk mengemasi barang miliknya dan Natta.
"Kak, guys nanti kita jalan-jalan bareng Lan sama Onil gapapa kan?" tanya Natta.
"Sekaligus mereka mau kita buat main ke tempat cafe mereka" lanjut Natta.
"Wah boleh itu Nat, aku sih sama Raken yes" ucap Karen.
"Kenapa enggak, mereka juga baik" lanjut Lanee.
"Yaudah, kita turun sekarang karena mereka udah dibawah" ucap Natta.

Akhirnya mereka turun kebawah dan menemui Lan sama Onil.
Lan yang sudah melambaikan tangannya ke Natta.
Disini mereka semua agak canggung karena mereka semua juga baru ketemu kemarin. Tapi dengan brutal nya Karen sama Raken, mereka bisa saling becanda.
"Boleh gue panggil lo Lan" ucap Raken.
"Tentu, aku seumuran sama Natta" sahut Lan.
"Boleh kita masuk ke Van sekarang, gue gerah" ucap Lanee dengan kelakuan tak jauh beda dengan Karen Raken.
"Ayo kita masuk" ucap Lan mempersilahkan mereka masuk.
Meninggalkan kak Joan, Archen dan Onil.
"Joan" ucap kak Joan memperkenalkan dirinya ke Onil.
"Onil" sambut Onil.
"Maaf buat kalian gak nyaman, karena Lan ingin jalan-jalan sama kalian" ucap Onil.
"Santai aja sih Nil, kita juga tau kok apa yang diinginkan mereka" ucap Archen dan diangguki oleh kak Joan.
"Nanti kalo udah selesai jalan-jalan mampir dulu ya, kita minum" ucap Onil.
Belum sempat ada jawaban, Bintang yang keluar bus dan menyuruh kak Joan, Onil, Archen masuk ke Van.
"Hey kalian, rapat apalagi ayo berangkat" ucap Bintang.

Akhirnya kak Joan, Onil sama Archen memasuki Van.
Raken, Karen, Bintang yang duduk dengan Lanee sedangkan kak Joan, Valin sama Danil duduk bebarengan.
"Kak Jo sini sini" ucap Danil.
Mereka pun menikmati perjalanan, menelusuri kota-kota kecil yang ada di paris.
(moment)

Hari pun sudah sore, saatnya mereka untuk bersantai, dengan mengunjungi tempat Onil dan Lan-Win.
Disini tempat Onil dan Lan-Win sungguh membuat suasana tenang dan terasa seperti tempat untuk merilekskan pikiran.
Di dekat danau, dan hijau nya lingkungan membuat suasana menjadi tenang.
"Silahkan masuk, maaf kalo tempatnya kurang pas di kalian" ucap Lan.
"Gila ini nyaman banget, Unik bagus juga pemandangan nya, indah" puji Karen yang tak henti-hentinya.
Begitupun yang lain, merasa takjub. Beda dengan Natta yang memang sudah paham dengan lingkungan disini, tapi lambat berjalannya waktu, tempat yang ditinggali oleh temannya itu memang sebagus dan seindah itu.
"Kalo kalian gak keberatan, dibelakang cafe ada tempat yang kalian mungkin suka" ucap Onil.

Tanpa babibu Karen, Raken dengan Lanee pastinya. Mereka menuju belakang dengan bergegas disusul dengan kak Joan sama Valin. Sedangkan Bintang, Archen sama Onil menyiapkan minuman dan camilan untuk mereka.
"Wah ini indah banget, seru bangettt" ucap Lanee.
"Valin kesini ayo" ajak Lanee.
"Kak Joan, ngapa diem tolong bantuin kita" ucap Raken dan diangguki oleh Karen.
Kak Joan pun pasrah atas tingkah mereka.

Disisi lain tepatnya Bintang, Archen dan Onil.
"Lo Bintang kan?" ucap Onil.
"Iya kak" jawab Bintang.
"Biasa aja jangan tegang" ucap Onil.
"Emang dia suka tengang kalo deket biniya kak" sahut Archen.
"Kayak lo kagak aja, kalo deket Natta" timbal Bintang.
"Sialan lo Tang" ucap Archen.
"Udah kita sama namanya juga udah sayang mau gimana lagi, lebih baik kalian bawa ini untuk mereka" jelas Onil.
"Kak Onil bisa aja" sahut Bintang, dengan Archen yang sedikit malu. (tapi fakta)

Kak Joan yang melihat Archen dan Onil bergegas membantu, karena Bintang hanya membawa nampan potongan semangka jadi gak terlalu berat.
"Hey kak Bintang bawa semangka" ucap Lanee.
Dan Bintang pun di serbu.

Beberapa menit berlalu, kini kak Joan, Archen dan Onil menempati janjinya untuk minum. Sambil melihat asiknya mereka yang saling bercanda gurau yang membuat siapapun yang melihatnya merasa bersyukur atas apa yang terjadi.

(Dan diakhiri mereka yang mengambil foto bersama)

E N D



about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang