chapter XIV

370 20 3
                                    

"Mau mampir diruanganku gak?" goda Archen. (previous)

Tanpa basa-basi, Natta pun belum mengiyakan ajakan Archen tersebut. Archen langsung menarik tangan Natta untuk masuk ke kamarnya.

"Kak Chen..." ucap Natta.

Sampai akhirnya tubuh Natta di hempaskan ke kasur milik Archen. Archen yang langsung menyergap tubuh Natta dan menciumi di beberapa titik di wajah Natta.

"Kak Chen geli..." ucap Natta sambil membela dirinya sambil mengelak.

"Aku merindukan baumu yang seperti bayi Nat" gumam Archen sambil tetap menciumi Natta.

Natta pun kewalahan dan mendorong tubuh Archen lembut.

"Udah kak Chen mandi dulu aja" ucap Natta.

Archen langsung menegakkan tubuhnya dan memberi peringatan kepada Natta, bahwa kalau ia sehabis mandi harus dapat hadiah.

"Oke, tunggu ya" jawab Archen dengan mata yang sus (ambigu).

Disini Archen yang segera mengambil handuk untuk mandi, sedangkan Natta yang memainkan ponselnya. Belum 5 menit Natta memainkan ponselnya tiba-tiba Archen keluar kamar mandi dengan setengah handuk yang berdiri di pintu kamar mandi, dan menyuruh Natta mendekat.

"Natta sini bentar" ucap Archen.

Dengan polosnya Natta mendekat ke Archen.

"Ada apa kak Chen" ucap Natta.

Tanpa menjawab, Archen langsung menarik tubuh Natta untuk masuk ke kamar mandi bersamanya.

"Kak Chen..." teriak Natta.

Kini tubuh Archen yang memeluk tubuh Natta dari belakang untuk membisikkan sesuatu.

"Ayo mandi" bisik Archen.

"Kak Chen dulu saja, aku tunggu diluar" ucap Natta.

"Biar cepat selesai, mandi bareng aja" tekan Archen.

Archen yang mulai mengendus di tengkuk leher Natta, sampai membuat Natta sedikit tidak terkendali. Dan Natta pun menyerah, ia membalikkan tubuhnya. Kini ia menghadap ke Archen dan mulai mengecup bibir Archen sekali dan melepaskannya. Dan beberapa detik tak ada balasan dari pihak seberang tetapi kemudian Archen menyerang bibir Natta dengan lembut, lama-kelamaan ciuman itu menjadi panas dan berakhirlah dengan lumatan.

Beberapa menit atas kejadian itu, mereka akhirnya bersiap untuk tidur. Disini posisinya Archen yang terlentang dan Natta yang tengkurap di dada Archen karena bagian belakang Natta tidak bisa untuk tidur terlentang.

"Natta" ucap Archen, tanpa jawaban tetapi Natta langsung mendongakkan kepala nya ke Archen.

"Aku bahagia saat bertemu denganmu, aku bahagia saat kamu juga menyukaiku" ucap Archen sambil menciumi kepala Natta.

"Aku juga kak Chen" gumam Natta sambil Archen semakin mempererat dekapan pada tubuh Natta.

Di tengah malam, tepatnya pukul 3 dini hari. Ada panggilan dari ponsel milik Archen.

Disini Archen yang menjawab panggilan tersebut, sambil berdiri agak menjauh dari tempat tidur. Tetapi Natta yang sedikit sadar karena pergerakan Archen saat bangun, kini Natta sedikit menguping pembicaraan yang dilakukan Archen dan seseorang di balik ponsel tersebut.

*yeah I'm great, how about you lil bro? (Archen)

*what?!, okey, tomorrow i will fly to turkey (Archen)

*please look after dad for a while, until I come (Archen)

panggilan terputus -

Disini Archen yang memutuskan panggilan tersebut, dan mendudukkan tubuhnya di sofa. Sedikit merenungkan atas panggilan yang ia terima dari saudara kecilnya di Turki. Natta yang melihat Archen diam selepas menerima panggilan tadi, ia menuju Archen dan bermaksud menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi setelah melihat Archen yang tidak menunjukkan respon walaupun Natta sudah duduk di dekat Archen.

"Ada apa kak Chen?" tanya Natta.

Tanpa balasan dari Archen, Archen langsung mendekap tubuh Natta karena ia hanya membutuhkan support system atas kabar yang ia dapatkan dari seberang telepon tadi.

"Biarin seperti ini Nat, hanya 2 menit" gumam Archen tepat di telinga Natta.

Natta yang juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Archen, membalas pelukan Archen dan sedikit menenangkan Archen. Sampai akhirnya Archen melepas pelukan tersebut dan mulai bercerita.

"Papa lagi sakit Nat, mungkin nanti jam 6 pagi aku akan berangkat ke Turki" ucap Archen sambil menundukkan kepalanya karena menahan air matanya.

Natta yang memegang kepala Archen berniat untuk menenangkan keadaan.

"Kak Chen, jangan sampe papa kak Chen liat kak Chen sedih didepannya" jelas Natta.

"Maaf Nat, aku harus balik ke Turki, maaf aku sudah janji bakal terus sama kamu, maaf juga karena aku udah bilang mencintaimu tanpa batas" ucap Archen.

"Aku memang bodoh Nat" lanjut Archen sambil memukul-mukul kepalannya.

Natta yang melihat itu, langsung memeluk Archen dan menangislah Archen di pelukan Natta.

"Cukup kak Chen, cukup" gumam Natta.

"Jika memang takdir kita seperti ini, kita harus terima" jelas Natta.

"Tetapi jika kita hanya diuji sama Tuhan dengan perpisahan ini, kita harus bisa hadapi" lanjut Natta.

"Aku akan tunggu kak Chen, sampai kapanpun, aku janji akan selalu menjaga hati untuk kak Chen" ucap Natta sambil menangis.

Archen pun menegakkan tubuhnya, dan memegang kepala Natta dan berkata.

"Aku janji Nat, jika pengobatan papa berhasil, aku akan langsung menemui kamu" ucap Archen dan hanya diangguki lemah oleh Natta. Diciumlah kening Natta kemudian Archen memeluk tubuh Natta.

Pagi pun tiba, tepat pukul 6 pagi, Archen yang bersiap untuk terbang ke Turki. Sedangkan Natta yang masih tidur dengan nyaman di tempat tidur Archen. Disini Archen yang sudah menyiapkan makanan dan minuman untuk sarapan Natta. Lalu ia pergi menuju Natta berniat memberi salam perpisahan pada Natta.

"Sayang jaga diri baik-baik ya, tunggu aku" ucap Archen sambil mencium kening Natta dan mengelus pipi Natta dengan lembut.

Natta yang masih nyaman dengan tidurnya. Disini Archen yang menelepon seseorang.

Valin calling ~

*halo Lin, gue berangkat hari ini (Archen)

*iya salam buat paman, semoga cepat sembuh (Valin)

*titip Natta ya Lin (Archen)

*iya Chen tenang aja, jangan dipikirin, Natta aman sama gue. Lo cukup fokus sama papa lo aja (Valin)

*thank you ya Lin (Archen)

panggilan terputus -

Akhirnya Archen meninggalkan ruangan tersebut dan menuju bandara. Beberapa menit masih di ruangan milik Archen, Natta yang meraba sebelah tempat tidur tersebut. Sampai akhirnya ia tersadar dan membuka matanya untuk bangun, ternyata ia baru sadar bahwa Archen berangkat hari ini, dan melihat ponselnya tepat pukul 7.15. Yang ternyata sudah telat 1 jam dari jadwal penerbangan yang dibicarakan Archen kemarin. Disini Natta yang buru-buru bersiap, siapa tau masih bisa menyusul Archen. Tiba-tiba ada pesan dari seseorang yang Natta cari dari tadi.

ting.. ting.. (nada notifikasi)

*Natta jangan lupa makan yang udah aku siapin di meja, jaga diri baik-baik ya sayang (Archen)

*jangan kuatir, secepatnya aku akan balik, jangan sampe sakit, aku gak mau semisal balik kamu malah sakit (Archen)

*kamu juga jaga diri baik-baik, terima kasih makanannya (Natta)

*salam buat papa kamu, cepat sembuh <3 (Natta)

*iya sayang <3<3 (Archen)

chatting terputus -

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang