chapter V

749 28 1
                                    

"Imut" lanjut Archen sambil tersenyum. (previous)

Waktu dirasa cukup lama, Archen akhirnya membawa Natta masuk ke kamar milik Natta. Disini Natta yang terbaring di kasur membuat Archen berniat menyelimuti tubuh Natta dan segera pergi, tetapi tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegang pergelangan tangan Archen yang membuat Archen terkunci dan tidak bisa menghempas tangan tersebut karena ringkukan tangan tersebut terlihat sangat nyaman.

"Natta, hey Natta" panggil Archen dan tidak ada respon dari Natta, malah semakin mempererat genggaman tersebut.

Dan Archen memutuskan untuk menginap di kamar milik Natta.

"Natta jangan kaget kalo lo bangun tidur, lo sendiri yang narik gue buat tidur disini" ucap Archen sambil membenarkan posisi tidurnya, dan sedikit mencubit lembut pipi Natta.

Cahaya pagi pun membuat mata Natta pelan-pelan terbuka, alih-alih kaget Natta malah sedikit mengagumi wajah indah milik Archen. Dan Natta menyentuh pipi Archen dan kemudian berlanjut ke bibir Archen.

"Shiaa!!" ucap Natta dan bangun karena ia rasa ini nyata bukan mimpi.

Natta yang bangun dari kasurnya, tiba-tiba ada tangan yang menariknya dan menidurkan kembali badan Natta. Disini posisi badan Natta dibawah dan badan Archen menindih badan Natta. Sontak kaget Natta sambil mematung, dan keluarlah suara Archen yang khas.

"Nat" panggil Archen.

Tanpa di gubris Natta langsung menggeser tubuh Archen dan Natta kembali bangun menuju kamar mandi nya karena terlalu malu untuk menghadapi kak Chen, karena Natta ingat dengan kejadian semalem.

"Bodoh Nat" gumam Natta.

Archen yang menghampiri Natta dibalik pintu kamar mandi.

tok... tok... tokk... (suara ketukan pintu yang dibuat oleh Archen)

"Nat, gue balik dulu ya, by the way nanti ke kampusnya bareng gue aja ya" ucap Archen, Natta yang membuka pintu.

"Em gak usah kak, nanti gue bisa berangkat sendiri, lagian hari ini gue gak ada kelas pagi kak" jelas Natta.

"Ikut aja, ada yang ingin gue kenalin sama lo Nat" ucap Archen.

"Siapa emangnya kak?" tanya Natta.

"Makannya ikut Nat" jawab Archen sambil membelai rambut Natta.

"iya deh iya kak, keluar dulu kak" ucap Natta sambil mendorong tubuh Archen lembut sambil menutup pintu kamar mandi itu.

Archen disitu hanya senyum malu-malu, Natta yang diperlakukan sama Archen seperti itu membuatnya menggembungkan pipinya, yang membuatnya semakin lucu.

Akhirnya Natta yang bersiap keluar kamar, Archen yang sudah menunggu tepat di depan kamar Natta sambil membawa susu untuk diberikan ke Natta.

"Ini minum, supaya pusing lo cepat reda" ucap Archen sambil membukakan minuman tersebut.

"Thank you kak Chen" ucap Natta.

Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju mobil kak Chen. Dan Natta yang memasuki mobil Archen kemudian mencoba memasang sabuk pengaman tetapi kenapa momennya pas yaitu sabuk pengaman tersebut tersangkut, akhirnya Archen membantu Natta untuk memasangkannya. Wajah mereka begitu dekat dan Natta bersuara.

"Kak Chen, omongan kak Chen semalem maksudnya apa ya?" ucap Natta memastikan.

Tubuh Archen yang awalnya sangat dekat dengan Natta langsung kembali ke tempatnya. Kemudian Archen terdiam sebentar akhirnya tak lama Archen menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Natta.

"Gue suka sama lo Nat, gue suka" ucap Natta.

(hanya bisa mematung atas ungkapan yang dilontarkan si Chen) isi hati Natta.

Akhirnya Atchen membalikkan tubuhnya menghadap ke Natta, dan kembali menjelaskan perasaan yang ia rasakan sambil memegang tangan Natta dengan lembut.

"Nat, ijinin aku buat ngebuktiin kalau aku ada rasa yang tulus ke kamu, kasih aku waktu buat itu" jelas Archen, dan Natta membalikkan badannya.

"Kenapa kak Chen tiba-tiba menyukai laki-laki, bukannya kak Chen..." belum sempat ucapan Natta terselesaikan, mulut Natta dibungkam oleh tangan Archen.

"Iya Nat, emang awalnya aku bener-bener gak bisa ngelihat hubungan sesama jenis, sampe akhirnya aku nemuin kamu Nat dan aku lihat kamu, bukan karena kamu cewek atau cowok, itu karena hanya sosok kamu Nat" jelas Archen sambil memegang tangan Natta.

Natta yang mendengar itu langsung melepaskan tangan yang ada di genggaman Archen, Archen yang mendapat respon dari Natta mencoba untuk membuat percaya bahwa Archen serius atas perkataannya. Archen melepaskan sabuk pengamannya dan mendekatkan wajahnya dan mulai memeluk Natta dengan hangat dan penuh ketulusan, Natta yang awalnya mengabaikan perlakuan yang ditunjukkan oleh Archen, akhirnya luluh dan membalas pelukan Archen.

"Nat, aku gak akan kasih janji ke kamu dan aku akan menunjukkannya ke kamu" ucap Archen sambil tetap memeluk tubuh Natta.

Archen yang bisa merasakan anggukan yang ditunjukkan Natta, mulai sedikit mencium dan mengendus telinga Natta berniat menggoda.

"Akh.. kak Chen" ucap Natta, membuatnya melepaskan pelukan itu.

Dan Archen mulai menatap wajah Natta dalam, Akhirnya saling mendekatkan bibir dan berakhir mencium cukup intens.

Disisi lain tepatnya di kampus ada Bintang dan Danil yang sedang asyik berjalan, tiba-tiba bertemu dengan Valin, Karen dan Raken.

"Kak Danil, dimana Archen?" tanya Valin.

"Dari tadi juga lagi ditungguin, biarin biasanya juga sering gini kok Lin, emang ada apaan?" tanya Danil.

"Gak ada sih kak, yaudah kita duluan ya kak" balas Valin.

Disini Bintang yang menggandeng pundak Danil. Danil sudah terbiasa atas perlakuan yang dibuat oleh Bintang, Akhirnya Ia dan Bintang berjalan menuju fakultasnya.

Valin berbicara kepada Karen dan Raken.
"Hey kalian berdua kumpulin dulu aja ke dosen tentang makalah yang selesai kita susun 2 hari yang lalu, gue ijin keluar bentar ya" ucap Valin.

"Mau kemana Lin" ucap Raken.

"Kepo aja sih" balas Valin sambil melanjutkan jalannya.

Di tempat lain, di cafe terdekat kampus sudah ada cewek yang cantik, siapa lagi kalo bukan Lanee. Singkatnya cafe ini dikelola oleh kakaknya Valin, dan kebetulan Lanee sering datang.

"Ini Lan greentea nya sama french fries yang kamu pesan" ucap kak Joan.

"Makasih kak Joo" balas Lanee.

Disini kak Joan sudah mengenal dan akrab sama Lanee, sampai akhirnya suara yang nyaring di telinga kak Joan datang.

"Kak Joo ngapain ingin ketemu aku" ucap Valin, tanpa sadar yang duduk itu Lanee.

"Valin" ucap Lanee.

"Lanee" balas Valin dan kemudian Valin duduk disebelah Lanee, dan kak Joan duduk didepan mereka.

"Eh bentar Lin, jadi kak Joo itu.." belum sempat omongan Lanee selesai sudah dipotong Valin.

"Iya dia kakak gue Lan, kenapa?" ucap Valin.

"Gak ada sih, hehe" balas Lanee sambil meminum minumannya.

"Eh iya, kak Joo nyuruh aku kesini buat apaan?" tanya Valin.

"Kebetulan kakak ada menu baru, sekalian mau ngerayain dimana kakak sukses jalanin bisnis ini, jadi nanti malam undang aja temen-temenmu buat dateng" ucap kak Joan.

"Eh iya Lan, sekalian nanti dateng aja, makin rame makin seru" lanjut kak Joan.

"Oke deh kak, Nanti aku sama Valin aja, boleh kan Lin?" tanya Lanee sambil memohon dan menggandeng tangan Valin. Dan hanya diangguki oleh Valin yang artinya mengiyakan ucapan Lanee.

Disisi lain tepatnya dipekarangan sebuah bangunan yang dibilang seperti rumah, disini Natta yang tidak tau rumah siapa yang ia datengin dengan Archen.

"Kita dirumah siapa ini kak Chen?" tanya Natta.

to be continue ...

about decisions and feelings (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang