Special chapter #HappIk5ANniversary

180 16 0
                                    

Hi
Maaf lama nggak update!
Malem ini mau update karena special 5th anniversary my beloved iksan boys

Happy reading

Bughhhh

"What are you doing??"

"You're gay?"

"Shitttt! stay away from me you sick son of a bitch!"

Ranu berteriak seperti orang kesetanan saat bangun dan menyadari dirinya sedang berpelukan dengan Ehsan. Masalahnya ia tidak akan semarah ini jika hanya berpelukan biasa.

"Fuck you!!, kenapa kau menendangku anak bangsat!"

"You're crazy!, kenapa memelukku seperti tadi?"

"Whats wrong?"

"You're naked dude"

"What the hell?!", bahkan Ranu juga menyadari dirinya yang juga tidak mengenakan pakaian"












"Ehsan, ada apa? cari Ranu?"

"Iya om, Ranu dirumah kan?"

"Loh, bukannya kemarin izin nginap di rumahmu?"

"Hah??, jadi dia nggak pulang siang tadi?"

"Kayaknya belum, om juga nggak lihat dia masuk"

"Ada masalah? berantem?"

"Aah n ggak kok om, Ehsan pikir dia langsung pulang ke rumah. Yaudah Ehsan pulang dulu om, nanti coba nelpon Ranu deh"

"Nggak mau makan malam disini?"

"Nggak usah om, terimakasih. Ehsan pamit"

"Yaudah hati-hati, kabari om kalo udah udah ketemu Ranu", Ehsan mengangguk dan langsung bergegas untuk masuk ke mobilnya dan berniat mencari keberadaan Ranu.

Sejujurnya pikiran Ehsan kacau setelah tahu jika Ranu tidak ada di rumah. Jika tahu akan seperti ini Ehsan tidak akan membiarkan Ranu pergi begitu saja setelah pengakuan konyol yang telah ia ucapkan. Sambil menyetir, tangan lainnya sibuk dengan ponsel yang ia gunakan untuk menelpon Ranu.

Masalahnya ia tahu bahwa Ranu tidak memiliki banyak teman dekat. Sambil berkeliling, Ehsan berpikir kemungkinan besar tempat yang Ranu datangi jika sedang ada masalah selain rumahnya sendiri dan rumah Ehsan, karena tentunya tidak banyak tempat yang bisa Ranu datangi jadi seharusnya ia mudah menemukan keberadaan Ranu.




***


Ranu meneguk cepat vodka yang ada ditangannya. Ia bahkan tidak sadar sedari tadi sudah hampir menghabiskan 2 botol minuman beralkohol tersebut. Ia ingin mengalihkan pikirannya yang terus-menerus mengingat setiap kata yang diucapkan sang sepupu Ehsan. Bagaimana bisa, mereka yang sudah bersama hampir 5 tahun ini tiba-tiba dengan polosnya ia menyatakan hal yang menjijikan. Apa guna kedekatan dan tali darah yang sama-sama mengalir dari satu kakek jika semuanya hancur hanya karena perasaan tidak masuk akal ini.

Semesta yang DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang