Baca cerita ini secukupnya, jangan sampai menyita waktu berhargamu. ❤️Selamat Membaca ❤️✨
Sementara itu, di kediaman keluarga Nayeon, Victoria disambut dengan penuh suka cita. Gadis itu diajak berfoto menggunakan ponsel milik Nayeon. Sana dan Jihyo, selaku tetangga Nayeon ikut berfoto juga.
Sunghoon masuk ke dalam rumah dan melihat Nayeon yang begitu girang melihat perempuan yang Nayeon duga adalah pacar anak lelakinya.
Victoria duduk di sofa dikelilingi tiga ibu-ibu yang memuji kecantikannya dan menanyakan segala hal tentang hubungannya dengan Sunghoon.
Gadis itu cuma tersenyum dan menjawab singkat setiap kali ibu-ibu bertanya padanya tentang hubungannya. Jawaban ya atau tidak. Saat pertanyaannya membutuhkan jawaban panjang, gadis itu memilih tersenyum manis.
"Kenapa Sunghoon tidak bilang kalau kalian akan datang menemui Ibu? Apa dia mau memberi kejutan?" tanya Nayeon. Wanita itu menyuguhkan minuman dan makanan yang ia ambil dari dapur untuk Wonyoung.
Nayeon beserta teman-temannya membuka tutup wadah kue kering, kerupuk, wafer, dan makanan ringan lainnya untuk diberikan pada Victoria.
Victoria menaikkan kedua alisnya. Kepalanya miring sedikit menatap Ibu Sunghoon tersebut. Mata indahnya memperhatikan wanita itu dengan perasaan tak suka. Victoria tidak suka dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Nayeon bersama teman-temannya.
Apalagi pertanyaannya sama. Pertanyaan barusan sudah terhitung lima kali dilempar padanya.
"Coba Ibu tebak sendiri," jawab gadis itu. Ia mendengus kecil seraya melirik makanan yang disiapkan untuknya.
Makanan murahan. Batinnya menghina makanan-makanan itu.
"Ibu merasa kalian sepasang kekasih yang nge-prank Ibu?" kata Nayeon mengingat gadis cantik di depannya mengatakan kalau pria di dalam mobil hendak melecehkannya.
Gadis itu mengangguk. "Mungkin," balasnya. Ia tidak bisa menjawab yang sebenarnya.
Nayeon tersenyum semakin cerah. Ibu paruh baya itu mengguncang-guncangkan pundak temannya yang bernama Jihyo. "Mereka sungguh sepasang kekasih, Jihyooo... Aku akan punya menantu sebentar lagiiii..."
Jihyo dan Sana melompat senang, membuat Nayeon ikut melompat.
"Adududuhhh..." tiba-tiba Sana mengeluh sambil memegang lututnya. "Encokkk..."
"Ya ampunnnn... Kau ibu-ibu paling muda di antara kita bertiga di sini. Tapi rematikmu selalu buat masalah," kata Jihyo. Ibu berwajah manis itu dan Nayeon membantu Sana agar duduk di sofa.
Gadis bernama Victoria yang melihat itu cuma geleng-geleng kepala sambil mengatai-ngatai Sana. Sudah tua, kenapa lompat-lompat?
Sudut mata gadis melihat Sunghoon yang berjalan ke arah mereka berempat.
Gadis bergaun sebatas lutut dengan jaket yang menutup tubuh bagian atasnya segera berdiri dari sofa.
"Sayang, apa malam ini aku bisa pulang cepat? Ayahku menungguku di rumah," gadis itu berkata kalem, membuat Nayeon beserta dua temannya senyum-senyum lebar. Apalagi Sana yang lututnya ngilu karena sudah tua. Encoknya jadi hilang karena melihat calon istri anak temannya menyebut Sunghoon dengan sebutan sayang.
Sunghoon menatap gadis itu tajam.
Sayang?
Apa gadis itu ingin mengelabui ibu dan teman-teman ibunya dengan ucapannya?
Sunghoon mengeluarkan pistol dari saku celananya.
"Jangan bergerak. Kau akan aku tangkap," ucap Sunghoon. Pria itu menatap serius gadis bernama Victoria yang berdiri di dekat ibu dan teman-teman ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™
Fanfiction⚠️ 21+ "Ibu gak mau yang lain. Pokoknya Ibu mau Wonyoung nikah denganmu, Sunghoon. Titik!" -- Kasus pembunuhan sering terjadi dimana-mana akhir-akhir ini. Korban-korbannya mengalami luka tembakan di kepala dan perut. Pihak kepolisian diminta untuk m...