Tiga Belas

449 58 13
                                    





⚠️

Selamat Membaca ❤️✨














"Hiks... Hiks..." seorang gadis kecil berhidung mancung yang memiliki tahi lalat di hidungnya tengah menangis di ujung tangga rumah sakit sambil memeluk boneka beruang berbulu cokelat.

Gadis berkulit putih bak susu itu menangis karena ditinggal ayah dan ibunya yang sudah memiliki anak laki-laki.

Gadis kecil itu adalah anak yang diadopsi ayah ibunya karena diharapkan agar menjadi pancingan untuk mendatangkan seorang anak.

Usianya masih lima tahun, dan ia sengaja ditinggal di pom bensin yang terletak lima ratus meter dari rumah sakit.

Kaki mungilnya berjalan dari pom bensin dan berhenti di depan tangga gedung rumah sakit.

Tubuhnya yang kecil tak terlihat oleh satpam yang berjaga di pos, dan gadis kecil itu berhasil lolos masuk ke gedung rumah sakit tanpa satu orangpun yang peduli. Orang-orang yang melihat berpikir kalau ia anggota dari pengunjung ataupun pasien rumah sakit karena tampaknya tak terlihat bingung di tengah banyaknya orang yang berlalu lalang di salah satu rumah sakit besar di negeri ginseng tersebut.

Sunghoon yang berjalan dari salah satu lorong melihat bocah perempuan itu menenggelamkan wajahnya pada tubuh boneka beruang miliknya.

Langkah pria itu terhenti tatkala ia sudah berada di depan bocah yang mengingatkannya pada adik perempuannya yang begitu suka dengan boneka beruang.

Merasakan adanya kehadiran seseorang di hadapannya, gadis imut itu menengadahkan kepalanya.

Matanya merah dan berair. Begitupula dengan hidungnya yang mancung dan kecil.

Rambut lurusnya terlihat lepek karena berkeringat. Hal itu semakin mengingatkan Sunghoon pada Eunchae yang pernah menangis sambil memeluk boneka beruang tepat setelah ayah mereka meninggal dunia di rumah sakit.

"Siapa namamu?" tanya Sunghoon sedikit ramah yang terlihat rapi dengan seragam polisinya.

"Park Ji Won, Paman," balas gadis kecil itu.

Sunghoon berjongkok sambil menatap gadis kecil di hadapannya.

"Park Ji Won? Wah, kita satu marga," kata Sunghoon.

"Oh, ya? Nama Paman siapa?" bocah imut itu melontarkan pertanyaan.

"Park Sunghoon," balas Sunghoon.

Gadis kecil itu memandangi sosok Sunghoon yang terlihat tampan, mengingatkan ia pada figura seorang pria dan seorang wanita yang tersimpan di dalam liontin logam yang terpasang pada kalung yang ia kenakan.

Gadis pintar itu tahu kalau ayah dan ibunya membuangnya. Mereka sengaja memberikan kalung itu pada Ji Won, agar Ji Won dapat menyimpan peninggalan terakhir dari ayah dan ibunya yang meninggal dalam kecelakaan dan meninggalkan dirinya yang entah beruntung atau tidak, masih hidup setelah mengalami kecelakaan juga saat umurnya masih tiga bulan.

Ji Won dititipkan di panti asuhan, dan saat umurnya satu tahun, ia diadopsi oleh ayah dan ibu angkatnya yang telah membuangnya beberapa jam yang lalu.

Entah apa yang membuatnya memilih berjalan ke rumah sakit. Satu hal yang ada di benaknya, rumah sakit setidaknya lebih aman dibandingkan tempat lain karena banyak dokter yang ikhlas membantu orang-orang sakit. Ia berharap berjumpa dengan dokter yang akan membantunya menyembuhkan sakit hatinya karena ia baru saja dibuang.

Gadis kecil itu tahu kalau ia anak adopsi saat umurnya empat tahun karena mendengar percakapan ayah dan ibu angkatnya yang rencananya akan membuangnya kalau anak mereka sudah lahir.

8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang