Baca cerita ini secukupnya, jangan sampai menyita waktu berhargamu. ❤️
Minggu ini aku update beberapa part karena lagi libur. Selamat menikmati bacaannya ya 🐥🐥
Selamat Membaca ❤️✨
"Di sini reporter Rei melaporkan bahwa telah ditemukan mayat perempuan berusia sembilan belas tahun yang memeluk kardus kosong yang diduga berisi dua ekor anak kucing..."
Rei selaku reporter dari stasiun televisi terkenal berdiri dekat dengan police line yang telah dibuat oleh polisi.
Kamera menyorot sosok gadis yang tak bersalah telah meregang nyawa dengan kepala dan perut yang telah mengeluarkan darah sejak tadi malam.
Bau amis darah menguar dari area kejadian perkara.
Dua ekor kucing yang juga mati ditembak diletakkan di dekat kepala gadis yang duduk di bangku kuliah itu.
"Untuk sementara, polisi menduga kalau gadis dan dua kucingnya adalah korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh kelompok yang sama dengan yang membunuh korban-korban sebelumnya. Namun, polisi masih akan melakukan autopsi pada gadis yang diduga adalah adik dari seorang polisi berpangkat inspektur satu," jelas Rei yang sudah biasa melihat mayat setiap kali ia melaporkan berita.
Sosok gadis dan dua kucingnya di-blur oleh pihak stasiun televisi karena tidak pantas dipamerkan langsung pada masyarakat.
"Untuk kronologi kejadian, korban akan membuang kucing itu karena pihak kepolisian melihat tulisan 'Pelihara kucing-kucingku dengan baik untuk siapapun yang ingin mengadopsinya' di salah satu sisi kardus. Namun, korban yang lewat di jalan sepi di area pembangunan stadion, bertemu dengan tersangka yang akhirnya tewas karena dibunuh...
... Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus pembunuhan ini... Namun, banyak masyarakat yang mempertanyakan kinerja kepolisian yang sangat lambat dalam menangani kasus pembunuhan masyarakat sipil. Kepercayaan masyarakat menjadi turun akibat kasus yang tak bisa diselesaikan oleh pihak kepolisian..."
Kamera menyorot sosok Sunghoon yang berdiri mematung di pinggir TKP karena melihat sang adik sudah tak lagi bernyawa dengan cara mati yang tak Sunghoon duga.
Sunghoon hanya diam melihat sang adik dan dua kucingnya yang dimasukkan oleh dokter kepolisian ke dalam bag mayat.
Matanya memerah, tapi tak bisa mengeluarkan air matanya.
"Oppa sudah punya kekasih? Kenalkan padaku Oppa! Aku akan mengajaknya jalan-jalan!" kata Eunchae setelah mendengar berita bahagia dari sang ibu.
"Urus saja kuliahmu," balas Sunghoon yang enggan menanggapi sang adik.
Eunchae mendesah kecewa.
"Oppa selalu sibuk dengan pekerjaan Oppa yang tak pernah habis. Dari dulu aku tidak suka Oppa menjadi polisi. Selalu sibuk, dan asal Oppa tahu, masyarakat tidak suka pada polisi," kata Eunchae.
Sunghoon menatapnya tajam. "Kalau kalian semua tidak suka pada polisi, jangan minta polisi untuk mencari penjahat yang menyakiti kalian. Jangan minta keamanan pada kami," kata Sunghoon datar. Pria itu tampak tertekan karena kasus mall yang dibom, semakin tertekan dengan permintaan adiknya yang ingin menemui kekasih yang sebenarnya bukanlah kekasihnya melainkan seorang mafia yang sampai kini belum juga berhasil ditangkap.
"Itu tugas polisi. Tanpa kami minta pun kalian harus melakukannya," kata Eunchae.
"Kalau begitu berhenti membuang sampah sembarangan dan jangan katakan kalau itu tugas dari petugas kebersihan jadi wajar kau membuangnya agar mereka melakukan pekerjaannya," bentak Sunghoon yang teringat sang adik pernah membuang sampah sembarangan dan jawabannya terdengar santai saat Sunghoon menegurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™
Fanfiction⚠️ 21+ "Ibu gak mau yang lain. Pokoknya Ibu mau Wonyoung nikah denganmu, Sunghoon. Titik!" -- Kasus pembunuhan sering terjadi dimana-mana akhir-akhir ini. Korban-korbannya mengalami luka tembakan di kepala dan perut. Pihak kepolisian diminta untuk m...