19 mei 2023
Enhypen — Drunk Dazed
Selamat Membaca ❤️💫
Tes.
Setetes cairan bening jatuh dari atap laboratorium kumuh yang Wonyoung dan Garam tempati dalam beberapa hari ini sejak pertemuan pertama mereka.
Laboratorium kumuh yang minim pencahayaan dan lembab itu menjadi tempat Garam melakukan penelitian. Laboratorium itu terlihat seperti ruangan dari sebuah rumah besar menurut Wonyoung. Gadis itu mengira kalau dulunya bangunan ini adalah rumah besar tua yang tak terpakai lagi.
Wonyoung memandangi Garam yang tampak serius mengerjakan sebuah proyek berbentuk pintu berwarna tosca tua yang ternyata sudah sempat dibuat Garam. Hanya saja belum rampung. Suara mesin dan alat las menjadi suara yang harus Wonyoung dengar saat ini.
Gadis itu menoleh ke arah lain untuk memandang gantungan baju di salah satu dinding.
Seragam sekolah. Blazer biru tua, kemeja panjang berwarna putih yang kotor akan noda, dan rok berwarna abu-abu tua.
Sepertinya itu milik orang yang pernah tinggal di rumah besar yang beralih fungsi menjadi laboratorium.
Atau mungkin itu milik Garam, dan tempat ini adalah tempat tinggal Garam? Wonyoung pernah bertanya tapi Garam tidak menjawab. Alhasil Wonyoung hanya mengira-ngira saja.
Tes.
Tetesan bening jatuh dari langit-langit asbes. Karena seringnya air jatuh dari sana, asbes terlihat lembab. Catnya juga sudah rusak. Belum lagi lumut licin yang tumbuh di sana.
Tes.
Tetesan bening jatuh dari asbes yang rusak, yang berada tepat di atas Wonyoung yang tengah duduk.
“Rumah ini sudah pantas diperbaiki,” gumam Wonyoung.
Zzrrttt!!
“Akh!” Garam terkejut karena sengatan listrik mengenai tangannya.
“Apa yang terjadi?” tanya Wonyoung ingin tahu.
Garam membuka kacamata lasnya. “Sepertinya ada yang tidak beres. Magnet di pinggir pintu ini mengeluarkan sengatan listrik. Dari kemarin aku bingung kenapa bisa seperti ini,” kata Garam.
Wonyoung melihat tangan Garam yang gemetar karena sempat kesetrum.
“Lebih baik kau istirahat saja, Garam. Kau sudah terlalu banyak memaksa dirimu. Kau pasti lelah,” kata Wonyoung.
Garam menggeleng. “Tidak. Aku harus menyelesaikan ini agar kita bisa pergi dari dunia ini.”
Wonyoung juga menginginkannya. Hanya saja ia tak bisa membantu Garam selain hanya memperhatikan ataupun membuatkan makanan ataupun minuman untuk gadis itu.
Wonyoung berjongkok di dekat Garam yang duduk lesehan di atas lantai keramik yang dingin.
“Kau yakin penelitian ini berhasil?”
Garam mengangguk. “Aku yakin. Dan aku harus menyelesaikannya. Dunia ini tidak aman.”
Garam menoleh ke arah alat destilasi yang rumit yang memisahkan bahan-bahan kimia yang sudah Garam buat sebelumnya. Gadis itu sedang membuat anti series A untuk Wonyoung agar Wonyoung bisa hidup normal sebelum benar-benar pergi menggunakan pintu mesin waktu.
Yuta melihat percikan api di ujung pintu mesin waktunya yang muncul tiba-tiba dalam sesaat.
Pria itu menyentuh daun pintu mesin waktunya yang tersembunyi di dalam ruang bawah tanah sebuah rumah besar tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™
Fanfiction⚠️ 21+ "Ibu gak mau yang lain. Pokoknya Ibu mau Wonyoung nikah denganmu, Sunghoon. Titik!" -- Kasus pembunuhan sering terjadi dimana-mana akhir-akhir ini. Korban-korbannya mengalami luka tembakan di kepala dan perut. Pihak kepolisian diminta untuk m...