⚠️
Selamat Membaca ❤️✨
Bugh!
Kepalan tinju dari tangan Jay mendarat pada pipi Sunghoon. Sunghoon langsung oleng karena ia tak siap dengan pukulan mendadak yang dilayangkan rekan kerjanya dari divisi reserse.
“Bodoh!” umpatan Jay pada Sunghoon menjadi kata sambutan untuk Sunghoon yang baru masuk ke dalam kantor polisi.
Sunghoon memegang pipinya yang terasa sakit. Tulang dan giginya agak nyeri karena pukulan kuat Jay.
“Harusnya aku yang jadi ketua yang menangani kasus Victoria, tapi kau malah mengacaukannya dan membiarkan Victoria mengebom mall,” teriak Jay marah, “kau tahu berapa banyak korban yang mati? Seratus orang, Hoon! Seratus orang!”
Jay ingin memukul Sunghoon lagi, tapi dicegah oleh Yeonjun yang memilih Sunghoon untuk menangani kasus Victoria.
“Lebih baik kau urus tugasmu bersama timmu untuk menangkap Eugene. Urusan Victoria itu khusus untuk Sunghoon dan timnya. Yang menilai kinerja Sunghoon dan timnya bukan dirimu, Jay,” kata Yeonjun.
Sorot mata Jay tampak tak suka dengan ucapan atasannya, tapi sebagai bawahan ia harus patuh.
“Kasus Victoria itu kasus termudah, dan dia tak bisa menanganinya, Pak. Itu yang membuatku kesal,” kata Jay yang rakus akan tugas. Pria itu sudah biasa mendapat banyak tugas dan selalu menjadi ketua tim. Saat ia mendengar Sunghoon dipilih untuk menangani kasus Victoria, ia cukup cemburu.
Ya, kasus itu memang mudah, tapi banyak menyangkut kasus lain. Seandainya mereka berhasil menjinakkan Victoria, maka mereka bisa menyelesaikan kasus-kasus lain yang diduga ada hubungannya dengan Victoria.
Kalau Jay berhasil menanganinya, otomatis pria itu juga bakal dilirik oleh para atasan dan pangkatnya akan naik.
Sunghoon cuma menghela napasnya menanggapi Jay yang temperamental. Pria itu sudah cukup pusing dan merasa bersalah karena banyak korban meninggal akibat kasus meledaknya mall, malah ditambah dengan Jay yang marah dan menyalahkannya.
“Jay, lebih baik kau keluar dari kantor ini daripada membuat keributan. Kepolisian sudah cukup pusing dengan kasus meledaknya mall. Jangan buat suasana kantor menjadi memuakkan,” kata Jake yang melirik ke luar kantor dimana banyak wartawan yang akan mencari tahu penyebab ledakan di mall dari pihak kepolisian.
Jay melangkahkan kakinya meninggalkan Sunghoon dan polisi yang lainnya. Pria itu pergi ke gedung belakang dimana ia memarkirkan mobilnya di sana.
Di tengah kekesalannya, tiba-tiba ponselnya berdering dengan nada khusus. Nada yang menandakan kalau istrinya menelepon dirinya.
Yujin ❤️
Sedikit tarikan di sudut bibirnya tercipta saat matanya menangkap nama si penelepon.
“Halo, Yang?” sapa Jay dengan suara yang hangat. Kemarahannya langsung sirna saat ia berbicara dengan sang kekasih.
Bip! Bip!
Ia menekan tombol remote mobil untuk membuka kunci pintu mobil lalu membuka pintu.
Pria tampan berahang tegas itu segera masuk ke dalam mobil dengan senyum yang terus muncul di wajahnya.
“Oke, nanti aku pulang setelah membereskan pekerjaanku.”
Jay datang ke apartemen kekasihnya yang berbeda dengan apartemen yang berada di dekat mall yang meledak tadi.
Pria itu menekan tombol password dengan santai, lalu membuka pintu apartemen, dan menutupnya setelah masuk ke dalam tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™
Fanfiction⚠️ 21+ "Ibu gak mau yang lain. Pokoknya Ibu mau Wonyoung nikah denganmu, Sunghoon. Titik!" -- Kasus pembunuhan sering terjadi dimana-mana akhir-akhir ini. Korban-korbannya mengalami luka tembakan di kepala dan perut. Pihak kepolisian diminta untuk m...