Jangan banyak makan micin entar kepala pusing (syndrom Chinese food)
Selamat Membaca ❤️✨
Nayeon melihat Sunghoon baru saja keluar dari ruang rawat, dan segera berlari menemui Sunghoon.
“Hoon? Mau kemana?” Nayeon baru saja tiba di rumah sakit dan mendapati Sunghoon tengah menggendong anak gadis kecil yang terlihat lucu dengan pipinya yang menggemaskan.
Sunghoon tersentak kaget melihat ibunya sudah ada di depannya membawa bingkisan berupa buah-buahan, dan keperluan Wonyoung yang ia beli dari supermarket.
Wanita paruh baya itu hanya mampir sebentar ke restorannya lalu pergi rumah sakit untuk melihat dan menjaga Wonyoung.
Ia agak kaget melihat bocah lucu yang memiliki tahi lalat di hidungnya yang sama dengan Sunghoon yang sama-sama punya tahi lalat di hidung.
Apalagi bocah itu cukup cantik untuk ukuran anak-anak. Hidungnya juga mancung seperti hidung Sunghoon. Meskipun rambutnya lepek karena keringat, rambutnya lurus dan hitam seperti rambut Sunghoon saat kecil dulu.
“Anakmu?” lirih suara Nayeon terdengar. Ia bisa mengatakan itu karena ia menerima pesan dari keponakannya, Yunjin, yang mengatakan kalau Sunghoon membawa buah hatinya dan Wonyoung.
Sunghoon menggeleng. “Tidak, Bu.”
Gadis kecil yang cerdas itu berpikir sesaat.
Kalau Sunghoon memanggil wanita yang tidak ia kenal di depannya itu sebagai ibu, itu berarti dia bisa memanggilnya dengan sebutan nenek?
“Nenek?” gadis kecil itu mengulurkan tangannya pada Nayeon, membuat Nayeon terkejut bukan main.
Nayeon menutup mulutnya. “Kau benar-benar sudah punya anak?”
“Dia bukan anakku, Bu,” tegas Sunghoon. Lelaki itu berdecak, menatap kesal gadis kecil dalam gendongannya.
“Kau jangan panggil sembarangan. Paman tidak suka,” peringat Sunghoon yang mengganti sebutan dirinya.
“Papa... Tidak suka?”
“Jangan panggil Papa.”
Nayeon menggelengkan kepalanya dramatis. “Kau dan Wonyoung menikah diam-diam lalu punya anak selucu ini? Kenapa kau tidak bilang kalau sudah menikah?”
“Oh, ayolah, Bu... Dia bukan anakku. Dia hanya anak kecil yang kutemukan di rumah sakit ini dan dia adalah——” Sunghoon tak melanjutkan kalimatnya karena ia melihat sesosok pria berjaket, masker, dan topi hitam berjalan dari salah satu lorong.
Entah mengapa perasaannya tidak tenang ketika melihat pria yang tak dikenal itu.
Pria itu terlihat memiliki aura gelap dan layak disebut penjahat.
“Adalah?” desak Nayeon.
Sunghoon menarik tangan Nayeon dan segera masuk ke dalam kamar rawat Wonyoung.
“Adalah apa?” desak Nayeon lagi ketika mereka sudah ada di dalam ruangan.
“Aku tidak bisa bilang, tapi aku putuskan untuk merawat anak ini untuk sementara di rumah,” kata Sunghoon.
“Kau mau merawatnya?” Nayeon beralih menatap Ji Won yang melingkarkan tangannya pada leher Sunghoon dan menatapnya dengan matanya yang terlihat polos.
“Memangnya siapa dia? Dia sungguh anakmu? Dia juga memanggilmu Papa,” kata Nayeon.
Kelopak mata Sunghoon memejam sebentar lalu membuka lagi.
“Dia bukan anakku, Bu. Ceritanya panjang dan aku tidak bisa menceritakannya sekarang,” jelas Sunghoon.
“Ibu?” suara lirih Wonyoung yang sudah siuman terdengar menyapa gendang telinga tiga orang yang berada di dekat pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
8. J - ✓ Mafia Princess And Police Man ™
Fanfiction⚠️ 21+ "Ibu gak mau yang lain. Pokoknya Ibu mau Wonyoung nikah denganmu, Sunghoon. Titik!" -- Kasus pembunuhan sering terjadi dimana-mana akhir-akhir ini. Korban-korbannya mengalami luka tembakan di kepala dan perut. Pihak kepolisian diminta untuk m...