part 23

1.3K 118 21
                                    

rada sedikit 🔞

Setelah berkenalan dengan namtan, win langsung mengeluarkan sebuah kotak makan yang memiliki ukuran cukup besar. Ia juga mengeluarkan beberapa peralatan makan seperti sendok dan garpu.

Bright sedari tadi hanya memandangi betapa cantiknya seorang winmetawin, walaupun saat ini win sedang hamil tetapi parasnya tetap menawan. Namun mata nakal bright mulai mengintip ke arah dada milik win, karena kemeja yang win kenakan cukup tipis serta kancing yang tidak di kaitkan di bagian dada ke atas.

Ngomong ngomong namtan sudah pergi dari ruangan bright setelah dirinya diterima kerja di perusahaan milik bright. Jadi tinggal mereka berdua saja yang berada di ruangan tersebut.

"P'baii, ini win bawakan makan siang untukmu"

"Apa kamu mau makan sekarang?" Tanya win, namun yang ditanya tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Akhirnya win segera melirik ke arah bright. Dan saat kedua matanya tertuju ke arah bright, win melihat bright seperti sedang termenung.

"P'baii.. kau kenapa?" Ucap win sambil mendekatkan wajah miliknya ke wajah milik bright.

Bright langsung tersadar.

"Eh— engga.. coba kemari"

"Kemana?"

"Kemari, duduk di pangkuan ku."

"H-hah?"

"Duduk. Sayang."

Meski merasa ragu, win tetap menuruti perintah bright. Ia berjalan perlahan lalu ia dudukan tubuhnya di atas pangkuan bright.

"S-sudah? Terus apa lagi?"

Tangan bright mulai bergerak ke arah pinggang milik win, lalu ia sedikit mengeratkan pelukannya.

"Aku ingin makan siang."

"I—iya p'baii, aku udah bawain makan siangnya.. awas biar aku siapin" Ucap win sambil berusaha melepaskan pelukan bright dari pinggangnya.

"Aku tidak ingin makan siang yang itu."

"H—hah? Terus p'baii mau makan siang apa?"

"Kemari, dekatkan wajahmu biar aku beri tahu"

Karena win penasaran, tanpa pikir panjang dirinya mulai mendekatkan wajahnya ke wajah milik bright.

"Aku ingin memakanmu untuk makan siangku." Bisik bright menggoda.

Win yang medengar perkaraan bright dibuat merinding sekaligus malu setengah mati. Bright benar benar bisa membuatnya malu di atas pangkuan pria tampan itu.

"P'baii, jangan bercan— hmmpphhh.."

Belum selesai berbicara, bibir win seketika di raup habis oleh bright. Pria itu mencium posesif bibir milik win, jantung win berdegup kencang. Bagaimana tidak? Bright sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk ia mengambil nafas sedikitpun. Pria tampan itu mencium rakus bibir win dengan penuh nafsu.

"hmmpphhh.. nghhhhh—"

"nhhhhhh..."

Win benar benar hanya bisa mendesah, ia benar benar tidak bisa melakukan apa apa jika bright sudah menguasai tubuhnya. Dan tak lama kemudian, win memukul pelan dada bright berkali kali menandakan bahwa dirinya benar benar sudah kehabisan pasokan udara.

Bright yang mengerti dengan apa yang win lakukan, ia segera melepaskan ciumannya pada bibir win. Dan membiarkan pria manis itu untuk bernafas.

"Hhh...hahh..hhahhh" win meraup udara rakus.

"p-p'baii.. kau—" saat win ingin memarahi bright, ucapan nya malah terpotong oleh bright yang tiba tiba menutup bibirnya dengan telapak tangan.

"sssstttttt.. jangan bicara apapun dulu" ucap bright.

Win mengangguk, ia tidak mengatakan apapun setelah bibirnya telah dibiarkan terbuka dari telapak tangan milik bright.

"Kau sangat cantik" ucap bright.

"eumm.. thankyouu p'baii" pipi win merona sempurna, ia tak bisa menyembunyikan rasa malu nya di depan bright.

Setelah itu mereka makan siang bersama sama, karena bright tahu bahwa istrinya itu sedang hamil. Usai makan siang bersama, bright memilih untuk bermanja manja dengan win. Entah mengapa bright akhir akhir ini sangat manja padanya, namun win tak ambil pusing. Dirinya justru sangat menyukai jika bright sedang mode manja seperti ini.

"P'baii jangan buka buka bajuku!" Sentak win setelah merasakan jari jari bright yang mulai menggerayangi perut miliknya.

"Sayang, aku pengen nenen boleh ga?" Tanya bright dengan ekspresi tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Heh! Bisa bisanya p'bai minta nenen, inget habis ini kamu bakal jadi Daddy" ucap win tegas.

"Sekali aja, janji deh hari ini aja.. boleh ya sayang? please.." bright benar benar membuat win tak tega. Jika pria tampan itu sudah memelas, mau tak mau win harus menurutinya.

"Yaudah deh iya, tapi janji ya nenen aja? Jangan minta lebih loh!" Ucap win.

"Iya janji kok, nenen aja.. yaudah ayo buka susu kamunya" ucap bright tak sabaran.

"ishhh sabar p'baii!" Win membuka 4 kancing pakaiannya, dan terpampang lah dada putih dan puting merah muda favorit bright itu.

Tanpa basa basi bright langsung melahap dada win, ia benar benar seperti bayi yang kehausan. Ia menghisap dada win, dan menikmatinya hingga kedua matanya terpejam sempurna. Di sisi lain, win berusaha menahan desahan nya. Bagaimana tidak? Bright bukan hanya menghisap dadanya, namun lidah nya juga mempermainkan puting miliknya. Membuat win harus berusaha menahan segala gejolak yang keluar dari dalam tubuhnya.

"P'baii? P'baii??" Metawin kebingungan, mengapa bright tidak mengeluarkan suara sama sekali?

Saat dirinya melihat ke arah dadanya, win melihat jelas bahwa bright sudah tertidur pulas dan meninggalkan banyak saliva pada dadanya. Win dengan perlahan memindahkan kepala milik bright ke bantalan sofa, lalu ia kembali mengancingkan pakaiannya.

"Tidur yang nyenyak bayi bongsor!" Ucap metawin sambil mencubit hidung mancung milik bright.

Setelah itu win pergi ke toilet karena ingin buang air kecil. Sesudahnya win dari toilet, ia memilih untuk merapikan meja kerja milik bright lalu kembali duduk dan bersender di sofa tepat di samping bright tertidur.

























To be continue..

Hai guysss!!!
wp ku berdebu banget sepertinya hahaha, udah lama banget aku ga up disini ya...
Jujur aku sibuk banget di rl dan berakhir lupa buat lanjutin story ini.
Mungkin cerita ini bakal tamat pas win lahiran deh, dan aku bakal up story baru..

Semoga masih ada yang baca cerita ini yaa, see u all 🥺❤️❤️

BabySister 🔞 Where stories live. Discover now