Heyowwww!!!!
aku up lagi cerita yang sangat tidak jelas ini wkwkwkHappy reading! <33
Bright berdiri tepat di depan pintu kamar yang ia tuju, dan dengan perlahan ia membuka kenop pintu tersebut namun gagal. Pintu itu di kunci. Tak ada pilihan lain, bright segera meminta kepada salah satu maid nya untuk membawakan kunci cadangan kamar tersebut.
"Tuan ini kuncinya."
"Oke silahkan pergi."
Setelah menerima kunci tersebut, bright segera membuka pintu itu. Setelah terbuka, ia dorong perlahan hingga pintu kamar itu terbuka lebar. Mata tajamnya langsung fokus ke arah pria manis nya yang tertidur cantik di atas ranjang yang sangat luas tanpa ada dirinya disana. Tanpa ada pelukannya, tanpa ada kehangatan yang saling mereka berikan satu sama lain seperti biasanya, semua nya benar benar seperti hanya bayang bayang masa lalu yang membuat hati bright merasa sesak. Bright berjalan mendekat ke arah ranjang yang metawin tiduri, ia dapat merasakan hawa dingin yang menusuk permukaan kulitnya saat ia rebahkan tubuh nya di atas ranjang tersebut.
Ia dekatkan tubuhnya perlahan memeluk tubuh metawin yang lebih kecil dari dirinya, walaupun dalam keadaan hamil pria manisnya itu tetap terlihat mungil di sisinya. Tangan kekarnya bergerak mengusap perut metawin yang sudah membesar, membuat cairan bening tanpa izin keluar dari kedua mata tajamnya. Seulas senyum dari bibir nya, ia sedikit beranjak mendekatkan wajahnya ke arah perut metawin. Mencium perut yang melindungi buah hati kecilnya, yang menjaga kehangatan pada darah dagingnya.
"halo jagoan Daddy, bobok yang nyenyak ya. Daddy akan berusaha buat kamu sama mommy mu selalu ada di samping Daddy walaupun harus membuat nyawa Daddy tiada"
bright kembali menangis, ia benar benar tidak menyangka bahwa orang yang telah melahirkannya sangat tidak setuju jika dirinya hidup bersama orang yang ia cintai. Bahkan orang tersebut tengah mengandung darah dagingnya. Cucu bagi kedua orang tuanya. Penerus dirinya kelak.
Bright semakin mengeratkan pelukannya pada metawin, ia benar benar tak ingin jika kehilangan pria manis nya itu untuk kedua kalinya. Ia benar benar tidak ingin hal itu terjadi lagi, Sungguh. Ingatan ingatan buruk kembali terekam di dalam kepalanya. Ketika ia harus ditinggal oleh win kecil untuk pergi jauh. Ia merasakan kehampaan yang luar biasa, sangat menyiksa dirinya hingga kapanpun.
(Kalo ga inget, kalian bisa baca part 1. Disitu ada kok flashback bright ditinggal win pindah)Akhirnya bright pun menyusul metawin ke alam bawah sadar, kedua pria tersebut tertidur dalam keadaan bright memeluk pria tercinta.
Metawin merasa terganggu ketika merasakan dadanya di dekap erat oleh seseorang, ia merasakan kehangatan itu kembali, ia kembali merasakan rasa nyaman saat dirinya sedang bersama pria tercintanya.
Metawin perlahan membuka kedua mata cantiknya, lalu dengan perlahan ia melirik ke sebelahnya. Wajah tampan bright yang tertidur pulas sungguh membuat metawin jatuh lebih dalam, ia akan selalu jatuh hati ketika melihat wajah pulas kekasihnya itu.
Akhirnya metawin memberanikan diri untuk bangkit, ia dengan perlahan menyingkirkan tangan bright dari dadanya. Setelah berhasil memindahkan tangan bright dari dadanya, metawin segera bangkit lalu dirinya membenarkan selimut bright agar pria itu tidur dengan nyenyak.
"Kau pasti lelah, tidurlah yang nyenyak."
Tangan cantik metawin bergerak mengusap surai bright, membuat sang empu semakin tenggelam di alam bawah sadarnya.